Kamis, 14 Juli 2011

Kunci Keberhasilan Adalah Kebersamaan.

Lombok Utara - Kabupaten Lombok Utara (KLU) merupakan daerah otionomi yang baru, tentu masih banyak hal-hal yang belum bisa dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat.

Demikian dikatakan, Sekertaris Daerah (Sekda) KLU, Simparudin, SH pada acara peluncuran Balai Pusaka Sebaya Tanta (BPST) di Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Menurutnya. Salah satu kunci untuk melakukan pembangunan dan kesejahteraan adalah kebersamaan.

“Karena kita tidak mungkin menjalankan roda pembangunan bila tidak disertai dengan kebersamaan dan persatuan serta kesatuan”, jelasnya.

Menyoroti pembangunan BPST, Simparudin mengatakan, bahwa rumah model ini perlu dimamfaatkan sebagai tempat pelatihan, pengelolaan informasi dan perubahan iklim yang bahan bangunanannya menggunakan bahan local dan satu-satunya bangunan model di Indoensia.

“Untuk pembangunan ini, kita tinggal memfungsikannya sebagai tempat pemberdayaan generasi muda”, katanya.

Sementara Gubernur NTB dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan asisten I, H. Nasibun mengatakan sebagai potensi kepulauan di Indoensia, NTB memiliki keragaman hayati yang memiliki tingkat kekhasan yang tinggi. Kondisi ekosistem yang beragam dan kekayaan plora dan pauna yang melimpah tentu menjadi berkah yang luar biasa yang harus mampu dipelihara serta dimamfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurut gubernur, saat ini kekayaan sumber daya alam di NTB teramcam mengalami degradasi atau kerusakan yang parah. Dan ini disebabkan maraknya illegal loging alih fungsi lahan hijau menjadi pemukiman penduduk, dan pengembangan sarana dan prasarana infrastruktur lainnya menjadi penyebab terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup di NTB.

Disisi lain, gubernur mengaku, bahwa banyak pihak mengabaikan keberadaan masyarakat adat di kawasan hutan tanpa menyadari bahwa pengelolaan hutan secara adat adalah instrument penting dalam pelestarian hutan. “Kemampuan masyarakat adat dalam mengelola hutan dan kekayaan lainnya telah dipraktekkan secara turun temurun selama ratusan bahkan ribuan tahun. Karenanya kearifan lokal masyarakat adat saat ini diyakini sebagai teknologi baru yang dipakai dalam rangka pelesatrian hutan”, jelasnya.

Seusai menggunting fita sebagai tanda peresmian Balai Pusaka sebaya Tanta, gubernur NTb melakukan penanaman bibit kayu di lokasi pembangunan. (Ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar