Sabtu, 05 Maret 2011

Boni Desak Rombak Kabinet dan Bubarkan Setgab

Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens mengatakan mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera lakukan perombakan kabinet dan membubarkan Sekretariat Gabungan karena tidak memberikan manfaat.

"Perombakan kabinet saat ini keharusan untuk Indonesia lebih baik. Dan sebaiknya Setgab dibubarkan saja karena tak ada hasilnya, tak ada kontribusinya," kata pengamat politik UI Boni Hargens di Forum Jumatan di Senayan Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut Boni menjelaskan Setgab ini hanya tempat orang untuk duduk-duduk dan meminta jadi menteri.

Boni mengakui bahwa presiden memang tidak bisa mengatasi semua masalah sendirian. Tetapi, tambahnya, dalam situasi seperti ini dibutuhkan ketegasan dan terobosan pemimpin tertinggi.

"Jadi perombakan kabinet dilakukan, Setgab bubarkan dan dalam waktu bersamaan kebijakan yang pro rakyat harus ditunjukkan," kata Boni.

Boni menjelaskan bahwa koalisi saat ini tidak ada disiplin. Selain itu juga tidak ada koalisi idiologi tetapi sekedar dagang sapi.

Boni menjelaskan bahwa PKS ikut dalam koalisi pendukung SBY-Boediono karena awalnya tidak benar-benar untuk mendukung SBY. Tetapi ikut mencuri kesempatan agar menjadi besar.

Karena itu tambahnya tidak ada jaminan untuk tidak berbuat `nakal` lagi.

Boni juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus tegas dan mampu berikan terobosan untuk mengatasi demokrasi basa-basi yang sudah kehilangan rohnya seperti di Indonesia saat ini.

"Dalam situasi seperti ini pemimpinnya harus memberi warna. Minimal Presiden SBY harus tegas," kata Boni.

Lebih lanjut Boni menjelaskan seluruh prosedur dalam demokrasi memang dijalani. Namun tambah substansinya atau rohnya sudah tidak ada.

Boni mengaku kecewa dengan demokrasi yang terjadi di Indonesia karena hanya basa-basi dan sudah kehilangan rohnya.

"Terus terang saya kecewa dengan demokrasi di Indonesia. Ini demokrasi basa-basi. Prosedurnya dijalani tetapi substansinya tidak. Demokrasi disini hidup tapi rohnya hilang," kata Boni.

Menurut Boni untuk mengatasi hal ini dibutuhkan pemimpin yang mampu memberikan terobosan. Boni yaki jika Presiden SBY mampu bersikap tegas maka akan bisa lebih baik. Boni juga yakin Presiden SBY tidak bisa jatuh.

"Pilihannya (soal koalisi) tergantung presiden SBY saja. Presiden bisa bilang, saya dipilih rakyat 65 persen, silahkan PG dan PKS keluar. Ketegasan itu yang kita butuhkan," kata Boni.

Menurut Boni soal perombakan kabinet untuk saat ini merupakan suatu keharusan. Boni mengakui bahwa presiden tidak bisa mengatasi semua keadaan sendiri.

"Tapi kita butuh terobosan dari pemimpin tertinggi dan perombakan kabinet harus dilakukan, kebijakan yang pro rakyat harus di tunjukkan," kata Boni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar