Lombok Utara - Puluhan warga tani belakangan ini kembali mengeluh. Pasalnya pada setiap musim tanam selalu terjadi kelangkaan pupuk di KecamatanBayan.
“Kok pupuk langka lagi, padahal pengusaha pupuk membeli sesuai dengan Rencana Daftar Kegiatan Kelompok (RDKK) atau sesuai dengan luas lahan pertanian, namun setiap musim tanam selalu mengalami kekurangan, bahkan kalau ada harganya meningkat tajam”, keluh puluhan petani di Kecamatan Bayan.
Adlan Mamnun salah seorang pemerhati pertanian di Kecamatan Bayan ketika ditemui di rumahnya, 11/1 mengatakan ada dua faktor penyebab kelangkaan pupuk, yaitu faktor sistem pendistribusian pupuk ke petani yang belum terkoordinir dengan baik. Dan faktor kedua, masih adanya petani yang belum tergabung dalam kelompok tani.
“Selain itu ada indikasi adanya pihak tertentu yang menjual pupuk ke luar daerah, sehingga pupuk itu menjadi barang langka di Kecamatan Bayan dan ini sangat merugikan petani”,tegas Adlan.
Sementara salah seorang ketua kelompok tani di Kecamatan Bayan yang enggan dipublikasikan namanya mengaku heran atas kelangkaan pupuk ini. “Kalau di Lombok Timur pupuknya banyak, tapi di Kecamatan Bayan pupuk cukup langka, dan ini perlu mendapat pengawasan dari instansi berwenang”, pintanya.
Adlan Mamnun, meminta kepada petugas, untuk mengkoordinir masalah pupuk ini dengan baik sehingga tidak memunculkan keresahan ditingkat petani, dan jangan sampai pupuk dan bantuan dari dinas pertanian ditebus hingga ratusan ribu rupiah, karena ini cukup memberatkan bagi petani.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (DKPPK) Kecamatan Bayan, ketika akan dikonfirmasi terkait persoalan kelangkaan pupuk ini, tidak berada di kantornya. “Bapak sedang pergi ke Desa Mumbul Sari”,kata dua stapnya singkat.
Adlan Mamnun salah seorang pemerhati pertanian di Kecamatan Bayan ketika ditemui di rumahnya, 11/1 mengatakan ada dua faktor penyebab kelangkaan pupuk, yaitu faktor sistem pendistribusian pupuk ke petani yang belum terkoordinir dengan baik. Dan faktor kedua, masih adanya petani yang belum tergabung dalam kelompok tani.
“Selain itu ada indikasi adanya pihak tertentu yang menjual pupuk ke luar daerah, sehingga pupuk itu menjadi barang langka di Kecamatan Bayan dan ini sangat merugikan petani”,tegas Adlan.
Sementara salah seorang ketua kelompok tani di Kecamatan Bayan yang enggan dipublikasikan namanya mengaku heran atas kelangkaan pupuk ini. “Kalau di Lombok Timur pupuknya banyak, tapi di Kecamatan Bayan pupuk cukup langka, dan ini perlu mendapat pengawasan dari instansi berwenang”, pintanya.
Adlan Mamnun, meminta kepada petugas, untuk mengkoordinir masalah pupuk ini dengan baik sehingga tidak memunculkan keresahan ditingkat petani, dan jangan sampai pupuk dan bantuan dari dinas pertanian ditebus hingga ratusan ribu rupiah, karena ini cukup memberatkan bagi petani.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (DKPPK) Kecamatan Bayan, ketika akan dikonfirmasi terkait persoalan kelangkaan pupuk ini, tidak berada di kantornya. “Bapak sedang pergi ke Desa Mumbul Sari”,kata dua stapnya singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar