HomeLombok Utara - Infrastruktur jalan yang dibangun pemerintah yang dananya berasal dari rakyat, seperti pajak dan lainnya, sebaiknya mengutamakan kualitas.
“Jangan panjang atau kuantitasnya saja diutamakan tapi kualitas pekerjaan pembangunan itu jauh lebih penting. Karena pengaspalan jalan khususnya di Kabupaten Lombok Utara (KLU) ditender dari atas, dan tidak pernah disampaikan ke pemerintah ditingkat kecamatan maupun desa”, kata camat Bayan, R. Tresnawadi, S.Sos didepan puluhan peserta MAD Sos PNPM yang berlangsung di aula kantor camat Bayan 24/1.
Dijelaskan, beberapa ruas jalan desa yang diaspal sudah mulai rusak, padahal pengaspalannya belum satu bulan.
Kulitas pengasapalan jalan ini juga dikeluhkan oleh masyarakat Desa Mumbul Sari, seperti diungkapkan oleh Kaur Pembangunannya, Sugeng. “Pengaspalan jalan sepenjang lima kilo meter dari Mumbulsari ke Fusun Munder, kini sebagian aspal sudah mulai terkelupas tergerus air hujan, padahal baru saja selesai dibangun. Selain itu bahu jalannya juga tidak ada”, keluh Sugeng.
Karenanya masyarakat mengharapkan kepada pemerintah agar melakukan penenderan secara terbuka dan menyampaikan ke tingkat kecamatan dan desa, agar masyarakat lebih mudah mengawasinya. “Selama ini pihak CV yang memenangkan tender selalu tertutup sehingga berapa dananya tidak diketahui oleh publik”, ungkap puluhan tokoh masyarakat Kecamatan Bayan.
“Jangan panjang atau kuantitasnya saja diutamakan tapi kualitas pekerjaan pembangunan itu jauh lebih penting. Karena pengaspalan jalan khususnya di Kabupaten Lombok Utara (KLU) ditender dari atas, dan tidak pernah disampaikan ke pemerintah ditingkat kecamatan maupun desa”, kata camat Bayan, R. Tresnawadi, S.Sos didepan puluhan peserta MAD Sos PNPM yang berlangsung di aula kantor camat Bayan 24/1.
Dijelaskan, beberapa ruas jalan desa yang diaspal sudah mulai rusak, padahal pengaspalannya belum satu bulan.
Kulitas pengasapalan jalan ini juga dikeluhkan oleh masyarakat Desa Mumbul Sari, seperti diungkapkan oleh Kaur Pembangunannya, Sugeng. “Pengaspalan jalan sepenjang lima kilo meter dari Mumbulsari ke Fusun Munder, kini sebagian aspal sudah mulai terkelupas tergerus air hujan, padahal baru saja selesai dibangun. Selain itu bahu jalannya juga tidak ada”, keluh Sugeng.
Karenanya masyarakat mengharapkan kepada pemerintah agar melakukan penenderan secara terbuka dan menyampaikan ke tingkat kecamatan dan desa, agar masyarakat lebih mudah mengawasinya. “Selama ini pihak CV yang memenangkan tender selalu tertutup sehingga berapa dananya tidak diketahui oleh publik”, ungkap puluhan tokoh masyarakat Kecamatan Bayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar