Jumat, 14 Januari 2011

BMG Keluarkan “Warning” Badai Tropis “Pinch” Landa NTB

Mataram - Cuaca buruk berupa angin kencang yang melanda wilayah NTB sejak Selasa malam lalu, terjadi akibat adanya bibit badai tropis. Sementara pada Rabu (12/1) siang kemarin, statusnya berubah menjadi badai tropis Pinch. Dalam kondisi ini, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Selaparang Mataram, memperkirakan angin kencang yang melanda NTB meningkat menjadi 64 km per jam dengan perkiraan tinggi gelombang di wilayah perairan NTB mencapai 6 meter.

Hal itu diakui Prakirawan BMG Selaparang Mataram, Gede Sudika Pratama, saat dikonfirmasi kemarin. Sudika mengatakan, bulan Desember hingga Februari ini merupakan puncak musim hujan. Ditambah dengan pengaruh masih positifnya La Nina, berdampak terhadap munculnya badai di seputaran NTB.

“Tadi pagi kita sudah mengeluarkan warning (peringatan) dan disampaikan ke pihak-pihak terkait. Untuk hari ini, angin kencang diakibatkan oleh bibit badai tropis. Saya sempat cek, sejak pukul 14.00 Wita tadi, statusnya berubah menjadi badai tropis Pinch. Untuk hari ini, tinggi gelombang mencapai 5 meter dengan kecepatan angin 60 km per jam,” papar Sudika.

Sudika mengungkapkan, badai tropis Pinch memberi pengaruh lebih kuat dari pada bibit badai tropis. Dalam dua hari ke depan (Kamis dan Jumat), pengaruh badai tropis Pinch akan sangat terasa di mana kecepatan angin diperkirakan akan bertambah mencapai 64 km/jam, dan tinggi gelombang diperkirakan bertambah hingga 6 meter.

Dijelaskan Sudika, badai tropis ini sudah berlaku secara alamiah pada musim hujan. Pusat Badai Tropis sendiri dipastikan berada di Samudera Hindia, tepatnya di Selatan Jawa Timur. Sehingga pengaruh badai tropis Pinch bagi wilayah yang berdekatan seperti perairan Bali, NTB dan NTT akan sangat kuat.

“Perlu diwaspadai terutama tinggi gelombang yang berlaku pada Januari-Februari ini. Karena wilayah peariran NTB berada tidak jauh dari pusat tekanan udara rendah di Selatan Jawa Timur,” ucapnya.

Ia menambahkan, massa udara pada pusat tekanan rendah di wilayah Selatan Jawa Timur berkisar di angka 1002. NTB yang berdekatan dengan pusat tersebut, pada hari kemarin mencatatkan massa tekanan udaranya sebesar 999. Semakin rendah massa udaranya atau semakin tinggi angkanya, maka angin yang mengarah ke NTB akan semakin kencang yang diikuti pula semakin tingginya gelombang dan tingginya potensi pembentukan awan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar