Rabu, 29 Desember 2010

Operasional BIL Ditunda Lagi Berdampak Lemahkan Kepercayaan Masyarakat

Mataram - Proyek Bandara Internasional (BIL) di Lombok Tengah (Loteng) kembali ditargetkan ulang penyelesaiannya pada Juli 2011 mendatang. Seakan sudah bosan dengan penyelesaian BIL yang sering berlarut-larut, Deputi Setwapres Bidang Ekonomi Tirta Hidayat menegaskan agar penyelesaian BIL jangan ada penundaan lagi.

’’Karena hal itu akan berdampak pada kepercayaan masyarakat NTB dan pembangunan daerah,’’ cetus Tirta Hidayat dalam Rakor masalah BIL yang dihadiri Kementerian BUMN, Bina Marga, Asisten II Setda NTB, Dirjen Sumber Daya Air, Dishubkominfo NTB, PT Angkasa Pura (AP), Telkom, Pertamina, Pemkab Loteng, Pemkab Lobar dan sejumlah komponen lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian BIL di kantor Gubernur NTB Selasa (28/12) kemarin.

Menurut Tirta, kekurangan anggaran BIL semula diperkirakan sebesar Rp 76 miliar. Namun setelah dilakukan audit oleh BPK, maka disimpulkan proyek BIL membutuhkan anggaran sebesar Rp 116 miliar lagi. Masalah fisik BIL merupakan tanggung jawab PT AP bersama dengan Dirjen Perhubungan Udara. Karena itu, semua pihak yang bertanggung jawab harus mengupayakan agar penyelesaian BIL tidak molor lagi.

Sementara itu, Komisaris Utama PT AP, Suroto Siswodiharjo menjelaskan, anggaran untuk BIL sudah ada. Namun anggaran tersebut akan dicairkan setelah Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) di internal PT AP selesai dilaksanakan. RUPS itu sendiri akan dilaksanakan tanggal 31 Desember nanti, sehingga bisa dipastikan awal Januari 2011, dana tambahan BIL sebesar Rp 116 miliar siap digunakan.

Sehingga praktis setelah dana itu ke luar maka 7 bulan ke depan hingga akhir Juli pengerjaan fisik BIL (termial) serta beberapa item lainnya akan bisa dirampungkan. Selama waktu itu juga segala persyaratan pengurusan baik itu verifikasi, sertifikasi dan publikasi serta persyaratan lain sebagai bandara internasional bisa diselesaikan secara bertahap.

Sementaara itu, pihak Bina Marga menyebutkan dari dana keseluruhan untuk pembangunan akses jalan BIL sekitar Rp 200 miliar untuk pembangunan akses jalan 2 jalur 4 lajur. ‘’2011 ini kita membutuhkan Rp 60 miliar untuk menyeselesaikan jalan yang belum rampung,” katanya.

Sejauh ini akses jalan BIL sepanjang 37,95 km, masing-masing dari Gerung-BIL sepanjang 16,95 km dan 21 km dari Penujak-Kute –BIL hanya tersisa sekitar ratusan meter. “Ditargetkan Januari nanti sudah rampung,” imbuhnya. Sedangkan dari beberapa item seperti misalnya drainase dan air bersih hingga 70-80 persen telah rampung. Untuk pengadaan air bersih, masih menemui kendala yakni mesin pompa air masih menunggu dikirim dari Amerika Serikat.

Sedangkan untuk item penerangan (listrik) PT. PLN telah menyiapkan sekitar 3, 4 MW lebih untuk kebutuhan listrik BIL. “Jika ada penambahan permintaan dayapun, kami siap menyuplai,” kata Manager Niaga PT.PLN Wilayah NTB, Anggoro Hadiwidjoyo.

Disebutkan dengan kondisi kelistrikan NTB yang sudah membaik, PLN bersedia mensuport kebutuhan listrik BIL hingga 7 MW pada 2017 mendatang. Sementara itu, pihak Pertamina Selaparang menyampmpaikan untuk kebutuhan bahan bakar pasawat telah dibangun depot untuk behan bakar dan ditargetkan akhir Juli ini akan rampung. (ris/kmb/her) www.suarantb.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar