Harga minyak tanah saat ini di hampir semua daerah kabupaten di Pulau Lombok, masih tetap tinggi yakni antara Rp. 8000-10.000 per liter.
Untuk menyikapi hal tersebut pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Pertamina, Hismawa Migas menyapakati akan melakukan pemotongan jalur distribusi mitan, khususnya bagi pengomprongan tembakau.
Disampaikan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, Eko Bambang Sutedjo kepada wartawan di ruang kerjanya Senin (20/9) kemarin, rute distribusi mitan ini dipotong sementara hingga proses pengomprongan tembakau berakhir. ‘’Kemungkinan sampai Oktober mendatang,’’ cetusnya.
Kadistamben menerangkan, rute distribusi selama ini dari agen langsung ke pangkalan baru kemudian disalurkan ke masyarakat melalui pengecer. Upaya ini persis seperti operasi pasar (OP). Dimana, dari agen langsung menyalurkannya ke masyarakat. Misalnya, Lombok Timur (Lotim) ada jatah 20 tangki, itu akan langsung didistribusikan seluruhnya ke desa.
Upaya ini diyakini dapat meminimalisir ulah pangkalan yang selama ini diduga bermain dalam proses penjualan mitan bersubsidi ini. Dilakukan pemotongan, diyakini masyarakat langsung bisa membeli. Terhadap kebiasaan masyarakat rebutan mitan dipandang biasa. Namun dipastikan, bisa tepat sasaran.
Eko Bambang Sutedjo menerangkan, Pemprov NTB sudah melakukan rapat kordinasi dengan kabupaten/kota se Pulau Lombok khususnya. Pertamina juga merespon adanya kelangkaan mitan serta harga yang cukup mahal ini.
Disampaikan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, Eko Bambang Sutedjo kepada wartawan di ruang kerjanya Senin (20/9) kemarin, rute distribusi mitan ini dipotong sementara hingga proses pengomprongan tembakau berakhir. ‘’Kemungkinan sampai Oktober mendatang,’’ cetusnya.
Kadistamben menerangkan, rute distribusi selama ini dari agen langsung ke pangkalan baru kemudian disalurkan ke masyarakat melalui pengecer. Upaya ini persis seperti operasi pasar (OP). Dimana, dari agen langsung menyalurkannya ke masyarakat. Misalnya, Lombok Timur (Lotim) ada jatah 20 tangki, itu akan langsung didistribusikan seluruhnya ke desa.
Upaya ini diyakini dapat meminimalisir ulah pangkalan yang selama ini diduga bermain dalam proses penjualan mitan bersubsidi ini. Dilakukan pemotongan, diyakini masyarakat langsung bisa membeli. Terhadap kebiasaan masyarakat rebutan mitan dipandang biasa. Namun dipastikan, bisa tepat sasaran.
Eko Bambang Sutedjo menerangkan, Pemprov NTB sudah melakukan rapat kordinasi dengan kabupaten/kota se Pulau Lombok khususnya. Pertamina juga merespon adanya kelangkaan mitan serta harga yang cukup mahal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar