HomeKarang Bajo-Primadona: Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, (30/1) menggelar pelatihan pembuatan miniature masjid kuno.
Pelatihan yang berlangsung di aula kantor desa Karang Bajo diikuti oleh 25 peserta dan dihadiri oleh kepala desa Karang Bajo Kertamalip. Menurut Kertamalip, pelatiahan pembuatan miniature masjid kuno ini, disamping bertujuan untuk membuka lapangan kerja bagi generasi muda, juga aagar bisa mempromosikan asset wisata yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
“Selain itu juga untuk mencetak generasi muda yang terampil untuk dapat dikembangkan seb agai kuiner wisata, karena masjid kuno ini lambang dan logo dari kabupaten yang mekar ini”, jelas Kertamalip.
Sementara untuk membuat sebuah miniatur, masjid kuno maupun lumbung Bayan membutuhkan beberapa alat, antara lain gergaji, pisau/parang dan pangot. Sedangkan bahan yang dibutuhkan seperti kayu lis, lem kayu, triplek / papan, paku kecil, bamboo dan usuk secukupnya. Dan yang bertindak sebagai tutor adalah Raden Sutrisno.
Raden Sutrisno dalam penyampaian materinya mengatakan, pembuatan miniatur seperti masjid kono dan lumbung Bayan ini perlu untuk dikembangkan kedepan, karena mengingat Kecamatan Bayan selain memiliki obyek wisata alam seperti Taman Nasional Gunung Rinjani, Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep, jugha memiliki wisata budaya seperti masjid kuno Bayan Beleq, Rumah adapt tradisional Karang Bajo dan Segentar. “Dan miniatur ini sering dibeli oleh para wisatawan baik mancanegara maupun lokal”, tuturnya.
Sementara ketua LPM, Sarianom S. Sos mengharapkan, kepada generasi muda yang mengikuti pelatihan ini, ilmunya dapat dikembangkan dan ditularkan kepada yang lainnya, karena kedepan, kegiatan sepertii pembuatan miniatur ini prospeknya kedepannya lebih cerah. (M.Syairi)
Pelatihan yang berlangsung di aula kantor desa Karang Bajo diikuti oleh 25 peserta dan dihadiri oleh kepala desa Karang Bajo Kertamalip. Menurut Kertamalip, pelatiahan pembuatan miniature masjid kuno ini, disamping bertujuan untuk membuka lapangan kerja bagi generasi muda, juga aagar bisa mempromosikan asset wisata yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
“Selain itu juga untuk mencetak generasi muda yang terampil untuk dapat dikembangkan seb agai kuiner wisata, karena masjid kuno ini lambang dan logo dari kabupaten yang mekar ini”, jelas Kertamalip.
Sementara untuk membuat sebuah miniatur, masjid kuno maupun lumbung Bayan membutuhkan beberapa alat, antara lain gergaji, pisau/parang dan pangot. Sedangkan bahan yang dibutuhkan seperti kayu lis, lem kayu, triplek / papan, paku kecil, bamboo dan usuk secukupnya. Dan yang bertindak sebagai tutor adalah Raden Sutrisno.
Raden Sutrisno dalam penyampaian materinya mengatakan, pembuatan miniatur seperti masjid kono dan lumbung Bayan ini perlu untuk dikembangkan kedepan, karena mengingat Kecamatan Bayan selain memiliki obyek wisata alam seperti Taman Nasional Gunung Rinjani, Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep, jugha memiliki wisata budaya seperti masjid kuno Bayan Beleq, Rumah adapt tradisional Karang Bajo dan Segentar. “Dan miniatur ini sering dibeli oleh para wisatawan baik mancanegara maupun lokal”, tuturnya.
Sementara ketua LPM, Sarianom S. Sos mengharapkan, kepada generasi muda yang mengikuti pelatihan ini, ilmunya dapat dikembangkan dan ditularkan kepada yang lainnya, karena kedepan, kegiatan sepertii pembuatan miniatur ini prospeknya kedepannya lebih cerah. (M.Syairi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar