Bayan-KLU: Dinas Kesehatan Kabuapten Lombok Utara (25/11) menggelar lokakarya (sosialisasi) penanggulangan penyakit flu burung. Lokakarya tersebut berlangsung di aula kantor camat Bayan, yang dihadiri oleh kepala desa, tokoh masyarakat se kecamatan Bayan.
Camat Bayan, R. Tresnawadi S.Sos, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, bahwa penyakit flu burung merupakan suatu hal yang perlu segera di sosiliasikan ke masyarakat tingkat bawah, karena masalah flu burung adalah persoalan yang baru di Kecamatan Bayan, walaupun kejadian penyakit ini sudah cukup lama dialami oleh beberapa negera di dunia ini.
”Flu burung penyakit yang sangat luar biasa, dan momentum seperti ini (sosialisasi-red) sangat tepat dan perlu dilakukan sosialisasi berkali-kali di tingkat masyarakat bawah, sehingga mereka mengerti apa itu penyakit flu burung dan bagaimana cara menanggulanginya sehingga masyarakat terhindar dari penyakit yang mematikan ini”, jelasnya.
Menurut Camat Bayan, tidak ada sukses baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, bila tidak didahului dengan sukses di tingkat bawah. ”Jadi kegiatan yang dilakukan oleh Dikes ini merupakan kabolorasi dan cepat tanggap yang menyangkut kesehatan warga masyarakat di Kecamatan Bayan khususnya dan KLU umumnya”, ujar camat yang akrab dengan masyarakat bawah ini.
Sementara Nasipunddin SKM, Seksi Penanggulangan Penyakit tidak Menular Dikes KLU, ketika di hubungi PRIMADONA seusai lokakarya mengatakan, bahwa tujuan dilakukan sosialiasi flu burung ini, agar yang ikut lokakarya di tingkat kecamatan terutama kepala desa dan tokoh masyarakatdapat mensosialisasikan kembali ke tingkat masyarakat bawah.
”Harapan kita bukan hanya flu burung saja, tapi termasuk penyakit lainnya, bagaimana caranya supaya masyarakat mampu mencegah dan mengantisipasi terjadinya penyakit, karena mencegah lebih baipada mengobati”, kata Nasipudin.
Untuk di KLU, lanjutnya, memang belum ditemukan adanya masyarakat yang terjangkit penyakit flu burung. Karenanya sebelum terjadi flu burung ini diperlukan sosialisasi untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. ”Apalagi yang namanya flu burung ini sudah termasuk fandemi, yang kejadianya bukan saja di satu daerah, tapi sudah menimpa beberapa negara. Berbebeda dengan afendemi hanya terjadi dibeberapa tempat atau lokasi”, tuturnya.
”Sebelum kita lakukan sosialiasasi di tingkat kecamatan, kita sudah melaksanakan lokakarya di tingkat kabupaten, dan juga sudah membuat tim yang nantinya akan bergerak cepat untuk menangani penyakit-penyakit yang membahayakan. Jadi kita berharap tim ini juga supaya dibentuk di tingkat kecamatan sampai ke tingkat desa. Sementara tim di tingkat kabupaten melibatkan semua SKPD yang ada di KLU yang namanya Tim Penanggulangan Krisisis Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat”, katanya.
Nasipundin mengharapkan, dengan adanya sosialisasi flu burung ini, masyarakat dapat menyadari akan bahayanya penyakit flu burung, karena selama ini masyarakat yang memelihara unggas yang kadang-kadang nyata sakit langsung di potong. Padahal seharusnya divaksinasi agar hewan yang dipelihara menjadi sehat. Selain itu masyarakat juga perlu mencuci tangan dengan sabun jika memegang unggas yang sakit.
Ikut memberikan materi pada lokakarya tersebut, Datu Madyati SKM dari Dikes KLU, dan dilanjutkan dengan dialog antar petugas dan peserta yang dipandu oleh wakil Kepala Puskesmas Kecamatan Bayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar