Jumat, 24 Februari 2012

Kader Segel Kantor, Ketua DPC Hanura Ancam Lakukan Pemecatan

LOMBOK UTARA, CR - Konplik yang terjadi di Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Lombok Utara (KLU) dibawah kepemimpinan DPC, Husnaen, S.Pd tampaknya berbuntut panjang. Buktinya setelah para kader Hanura melakukan penyegelan kantor partai 16/2 lalu, kini gentian ketua DPC mengancam akan mempelnokan kader-kader yang melakukan aksi tersebut.
Penyegelan kantor yang dilakukan puluhan kader dan simpatisan terebut dilakukan untuk melampiaskan kekecewaannya terhadap ketua DPC partai Hanura, karena dibilai tidak maksimal dalam mengurus partai.
Seperti diberitakan sebelumnya, para kader partai Hanura pernah mendatangi  sekretaris DPC Hanura KLU ke kediamannya guna membicarakan soal kelangsungan kepengurusan termasuk nasib partai yang selama ini dianggap tidak berjalan seperti apa yang diharapkan.
Kepada wartawan, Ketua PAC Kecamatan Gangga, Sahdan, mengatakan kader dan simpatisan partai melakukan penyegelan ini karena kecewa atas sikap ketua DPC yang kurang peduli terhadap kelangsungan partai.
“Ketua DPC tidak maksimal dalam membangun komunikasi dengan pengurus dan kader di tingkat kecamatan, sehingga banyak program pengembangan partai tidak dapat dilakukan secara maksimal, dan atas pertimbangan itulah, simpatisan dan kader partai menyegel kantor ini,” ujarnya.
Dikatakannya, kader tidak hanya kecewa sikap ketua DPC yang acuh, namun juga merasa malu karena banyak urusan perlengkapan kantor yang belum terselesaikan, seperti pembayaran sejumlah mueble kantor dan sewa kantor.
Sahdan menambahkan, kantor ini akan kita segel hingga semua permasalahan yang ada di internal partai ini rampung, terutama menyangkut tanggung jawab ketua DPC, dan kantor akan kembali kita buka saat nanti ada titik terang terkait bagaimana kelanjutan partai ke depan, mengingat saat ini seharusnya partai banyak melakukan persiapan-persiapan dalam menghadapi pemilihan mendatang.
Akibat dari penyegelan ini, ketua DPC Partai Hanura, Husnaen  melalui SMS yang di kirim kepada beberapa pengurus DPC dan PAC yaitu, Ahyar Susanto, Drs Sengrajip, Saharman dan lain-lain. Mereka yang tersebut namanya dalam kurun waktu yang tidak lama lagi akan di kumpulkan untuk di plenokan.
Ancaman pemecatan kader partai Hanura yang di anggap telah memecah belah oganisasi menurut Ahyar Susanto, kepada sejumlah wartawan Sabtu 19/2 mengaku  dirinya tidak takut sama sekali dengan ancaman ketua tersebut. bahkan Ahyar sempat melontarkan pernyataan, “Kita lihat saja nanti, apakah kami yang yang akan di pecat atau ketua (Husnaen – Red) sendiri yang harus di pecat “, tegasnya.
Sebagai kader, kami  punya hak dasar yang sama sepeti pengurus lainnya maupun simpatisan Hanuram, untuk menilai pengurus DPC yang tidak memiliki kemampuan terhadap pengelolaan organisasi.  “Bukannya saya takut untuk di pecat, bahkan saya berharap hal itu terjadi pada saya, sebab saya sendiri pernah di datangi oleh beberapa pengurus partai besar untuk bergabung, namun itu masih saya pertimbangkan”, kata  Ahyar.
Mengapa saya tidak percaya pada ketua DPC Hanura KLU, karena Ia saya ibaratkan seorang tukang cukur, yaitu dia yang menyisir, dia yang menggunting dan dia sendiri yang menggunduli.  “Maksud saya adalah Husnaen selaku ketua bukan saja tidak mampu mengelola organisasi, namun juga yang menyangkut keuangan partai dia sendiri yang menghabisi entah dipergunakan untuk apa, saya tidak ngerti,” kata Ahyar.
Ditempat terpisah, Wakil Ketua DPC KLU, Drs Sengrajip membenarkan semua pernyataan Ahyar Susanto. Ia menambahkan, saya sendiri juga sudah beberapa kali di datangi pengurus partai besar untuk ikut bergabung,” namun saya belum bersedia. Bukannya saya berlebihan, lanjut Sengrajip, rekan-rekan pengurus lain pun sama seperti saya, terangnya.
Ditanya soal sms Husnaen yang mengatakan akan memecat kader melalui pleno, itu pernyataan orang yang tidak paham organisasi, terang Sengrajip. “Saya malah khawatir jangan sampai nanti Husnaen sendiri selaku ketua DPC yang harus di pecat karena tidak mampu melaksanakan kegiatan organisasi”. Jelasnya. 
Terkait penyegelan sekretarian Hanura, Sengrajip yang juga sekertaris DPC partai Hanura KLU mengaku, bahwa penyegelan itu dilakukan sebagai bukti  kekecewaan mereka terhadap sikap ketua yang tidak memahami kondisi kader yang berharap ada pembinaan, ketegasan dan lain sebagainya dalam rangka mengahadapi pemilu 2014 mendatang.
Sebenarnya mereka berharap perhatian karena Husnaen sendiri terlalu gampang berjanji kepada mereka seperti akan dibelikan ambulan, leptop dan sebagainya. Janji-janji ini selalu di sertai sumpah dengan menyebut nama Allah. “Boro-boro belikan kader leptop, ambulan dan lainnya, sedangkan keuangan partai saja dipertanyakan oleh rekan yang lain”, ungkapnya.
Ia juga mengaku didesak oleh sejumlah  beberapa perwakilan pengurus dan simpatisan masing-masing PAC untuk segera mengadakan pertemuan dan merancang aksi besar-besaran untuk menuntut Husnaen mundur dari ketua DPC KLU.   
Beberapa tokoh independen kepada Corong Rakyat mengaku heram melihat kondisi partai politik di KLU  yang terus saling sikut antar sesama pengurus. “Kalau tetap seperti ini kapan ada waktu untuk membangun KLU”, ungkap beberpa tokoh dengan nada tanya. (cr-027)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar