BAYAN-KLU: Kunjungan Regional VI yang membawahi, Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT, tampaknya membawa angin segar bagi para pengelola PNPM di tingkat kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Mengapa tidak, karena dari hasil kunjungannya tersebut, PNPM Kecamatan Bayan akan dijadikan sebagai PNPM percontohan di tingkat Nasional.
Ungkapan kegembiraan tersebut disampaikan Lalu Wagara ST, Fasilitaor Tehnik (FT) PNPM Kecamatan Bayan, pada PRIMADONA, (24/11) dikantornya tadi siang.
“Kunjungan dari petugas Regional VI, yang dilakukan pada 17 Nopember lalu, sebenarnya kunjungan kerjanya ke KLU, namun entah apa pertimbangannya, sehingga petugas tersebut memusatkan kunjungan kerja ke kecamatan Bayan”, ungkap Lalu Wagara.
Menurut Wagara, asset yang dimiliki oleh PNPM Bayan terutama di simpan pinjam untuk perempuan (SPP) termasuk yang paling besar bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya di KLU. Selain itu Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bayan termasuk kelas A terbaik di tingkat Nasional.
“Dan di NTB ini ada 3 kecamatan UPK yang terbaik dan sudah mendapat sertifikat yaitu, Gunungsari, Tanjung dan Bayan”, tuturnya.
Ketika ditanya apa langkah-langkah yang dilakukan sehingga UPK-nya bisa menjadi yang terbaik ? Lalu Wagara mengaku bingung, karena dia sendiri tidak mengetahui bagaimana kriteria penilaiannya. “Kami sendiri bingung, soalnya kami belum tau apa criteria yang dinilai sehingga bisa menjadi yang terbaik”, ungkap Wagara.
Namun yang jelas, lanjut Wagara, Bayan termasuk UPK yang sehat, artinya bisa berjalan dengan baik. Selain itu ketika petugas dari regional VI berkunjung ke Bayan, mereka langsung ke lapangan dan berdialog dengan masyarakat desa Senaru dan Dusun Mendala Desa Bayan.
“Di desa Senaru memang terjadi penunggakan setoran SPP, hal ini disebabkan karena kelembagaannya yang perlu ditata rapi. Sementara di Dusun Mendala, warga peminjam macet setorannya karena ketua kelompoknya baru selesai melahirkan sehingga dia tidak bisa berusaha dan dana pinjamanya untuk sementara digunakan untuk membiayai sawah, dan nanti setelah panen akan dilunasi”, jelasnya.
Dari hasil kunjungan tim regional VI ini, Bayan kedepan akan dijadikan sebagai PNPM percontohan ditingkat nasional yakni bisa membeli tanah dan membangun kantor sendiri.
Untuk mempertahankan prestasi ini, pihak FK dan petuga di tingkat desa akan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas pengelola, terutama dalam hal transparansi dan sosialisasi ke tingkat bawah. “Tingkat kerjasama antar semua pihak juga perlu ditingkatkan” pinta Wagara.
Keberhasilan tersebut, juga diakui oleh ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bayan, Raden Kertawadi SH. Menurutnya, ada dua desa yang termasuk katagori terbaik khususnya untuk SPP yaitu desa Karang Bajo dan Desa Sukadana Kecamatan Bayan. Kedua desa tersebut dinilai termasuk desa yang setorannya cukup lancar.
Sementara dibeberapa desa lainnya, ini masih terkendala sarana transfortasi karena jaraknya yang lumayan jauh. “Namun demikian, pihak UPK tetap memfasilitasi dan melakukan langkah-langkah terbaik sehingga setoran SPP menjadi lancar”, katanya. Hamdi Spd/Ari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar