Selasa, 24 November 2009

SMA I Bayan Cetak Siswa Yang Kompentitif

BAYAN-KLU:  SMA I Bayan, selain  membangun kader bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha ESa, juga mendidik agar siswa cakep, terampil, disiplin, berbudaya dan kompentitif.

“Jadi bukan SMA I Mataram saja yang mampu kompontitif, namun SMA I Bayan juga harus mampu bersaing”, ungkap kepala SMA I Bayan, Adenan Spd, MPD,  didepan ratusan wali murid pada rapat kominte membahas persiapan Ujian Akhir Nasional (UAN) yang berlangsung di aula SMA setempat (24/11) tadi pagi.

Adnan yang baru bertugas beberapa minggu ini meminta kepada para wali murid, agar memberikan dukungan baik kepada kepala sekolah maupun para guru atau tenaga pendidik. “Siapapun yang diberikan amanah di SMA I Bayan ini, bila tidak mendapat dukungan dari masyarakat, guru, siswa atau pemerintah, saya yakin sekolah itu akan tidur alias jalan-jalan di tempat”, tegasnya.

Menurut Adnan, sebelum memenerima Surat Keputusan  dari Menteri Pendidikan Nasional, pada pasal 14 dan Peraturan Menteri nomor 75 tentang Ujian Nasional untuk kelas 12, dirinya mengaku sedikit menagangkan. Karena kemungkinan besar para siswa kelas 12  akan ujian bukan di SMA I Bayan, akan tetapi di SMA lain, misalnya di SMA Kayangan, Gangga, Tanjung bahkan di SMA Pemenang.

Untuk menghadapi ujian nasional ini, pihak sekolah  pada minggu awal bulan Desember mendatang akan melakukan tri out (les). “Karenanya bagi wali murid kelas 12 diminta untuk sering melakukan diskusi dengan pihak sekolah, sebab tugas ini bukan saja tanggungjawab kepela sekolah dan para guru, tetapi ini merupakan tugas dan tanggungjawab kita bersama”, ungkap Adenan, seraya menambahkan, bahwa cirri-ciri orang berpikir adalah selalu ada rasa ingin tau.

Selain itu, pihak sekolah juga melarang setiap siswanya membawa hp ke sekolah agar pelajarannya tidak terganggu. Dan bila ditemukan siswanya membolos sampai 3 kali berturut-turut, maka diminta para wali murid jangan kaget kalau tiba-tiba dipanggil oleh pihak sekolah. “Ini semua tujuannya untuk meningkatkan kedesiplinan bagi para siswa, agar tercapai tujuan dari pendidikan yakni cakep, terampil, disiplin, berbudaya dan kompentitif”, ungkapnya.

Sementara ketua Kominte SMA I Bayan, Armiyoto S.Sos, mengatakan, bahwa sekarang ini pendanaan untuk sekolah sudah mulai dianggarkan 20 persen  mulai dari tingkat SD sampai SLTA. Dan ini merupakan perhatian pemerintah pusat di era kepemimpinan SBY sekarang ini.

Armiyoto menambahkan, bahwa kelas 12 sekarang ini merupakan menjadi mod bagi para guru. Kalau kemarin ujian masih enak di sekolahnya sendiri, dan besaok harius ditempat lain (sekolah lain-red). “Duduk siswa besok disebelahnya bukan kawan biasa, tapi kawan dari lain sekolah”, tuturnya.

Lalu bagaimana strategi kedepan untuk menghadapi hal ini ?  Menurut Armi, hal ini perlu disosialisasikan supaya jangan sampai orang tua atau siswa kaget. Jadi informasi seperti ini lebih dini lebih bagus, sehingga para wali murid khusunya kelas 12 benar-benar bisa menyerap informasi ini, sehingga bisa memberikan pembinaan terhadap
putra-putrinya dalam arti mengarahkan anaknya belajar lebih tekun.

Camat Bayan, R. Tresnawadi S.Sos dalam sambutanya mengatakan, SMA I Bayan akan mengalami perubahan penampilan dan dia memberi suport dan meminta agar secepatnya menyesuaikan diri agar mampu bangkit sesuai dengan visi dan misinya.

Anggaran pendidikan di Indonesia, lanjut Tresnawadi,  pada tahun 2009 ini senilai Rp. 60 triliun lebih. Dan untuk Dikpora NTB, dana anggarannya sebesar RP.1,3 triliun. “Anggaran pendidikan rata-rata di Indonesia menempati posisi teratas, baru nomor dua anggaran kesehatan”, katanya.

“Demikian besar anggaran dana yang diarahkan pada pembangunan pendidikan. Sangan ironis jika pada saat anggaran pendidikan minim dan pada saat anggaran pendidikan  tinggi namun nilai rata-rata kulaitas pendidikan itu sama saja atau tidak ada perubahan, dan ini tidak bagus. Semenstinya pada saat  perhatian pemerintah cukup tinggi terhadap anggaran pendidikan apakah itu untuk fisik ataupun non fisik (support pada siswa-red) nilai kulaitasnya mampu meningkat”, tegasnya.

Selain itu dengan anggaran pendidikan yang cukup besar ini, menurut camat Bayan, harus dibangun manajemen sekolah yang bagus, dan apapun yang direncakan oleh pihak sekolah harus bersama-sama dengan komite sekolah. “Sebab, ide yang akan dilaksanakan oleh sekolah harus bersinergi dengan pihak komite”, pungkasnya. (Miftahul Hafiz/Ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar