Jumat, 20 Juni 2014

Unram Lakukan Penelitian Produk Unggulan

Lombok Utara - Tim penliti dari Fakultas Ekonomi Universitas Mataram akan lakukan penelitian produk unggulan di Kabupaten Lombok Utara.

Tim yang terdiri dari, Dr. Taufik Khaidir, Drs. Himawan Sutanto,Sujadi dan kawan-kawan ini melakukan penelitian kerjasama dengan Bappeda KLU untuk mengetahui potensi unggulan dan permasalahannya pada masing-masing desa dan kecamatan.

Camat Bayan, Sahti ketika menerima tim dari Unram di aula kantor camat Bayan 18/6 mengatakan, dalam melakukan pelaksanaan kegiatan penelitian penguatan daya saing KLU tahun 2014  dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi dan data terkait potensi dan permasalahannya yang ada di 9 desa di Kecamatan Bayan.

Kades Sambik Elen, Lalu Alwan Wijaya dalam kesempatan tersebut menyampaikan potensi unggulan yang ada di wilayahnya, yaitu mente, kopi, cengkeh dan pisang. Namun yang menjadi kendala untuk mengembangkan potensi tersebut adalah infrastruktur jalan yang belum memadai. Akibatnya harga hasil petani rendah, seperti pisang harga pertandan dijual Rp. 15.000, sementara dipasaran harganya mencapai Rp. 80.000/tandan. Demikian juga dengan harga komoditi unggulan lainnya.

"Selain infrastruktur, juga kendala utama para petani adalah modal, sehingga banyak menjual hasilnya dengan sistem ijon dengan harga rendah. Jadi dalam hal ini pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap kendala dan persoalan yang dialami oleh para petani", katanya.

Dikatakan, desa Sambik Elen memiliki sembilan sumber mata air dan jalur pendakian ke Rinjani, dan ini banyak dimamfaatkan oleh orang luar desa, dan dampaknya  tidak ada kontribusi ke desa. "Jadi intinya jika jalur pendakian melalui Lekong Bakong ini diijinkan, maka perlu dibangun infrastruktur jalan yang memadai sehingga kehidupan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat", pintanya.

Sementara Kades Anyar, Ritanom, SH, mengatakan produk unggulan desanya adalah padi, jagung, kacang tanah, dan kelapa. Dan kendala yang dialami para petani ini adalah bantuan bibit yang diberikan kualitasnya jelek. ""Apa artinya petani diberikan bantuan bibit jika kualitasnya tidak terjamin", tegasnya.

Selain itu, infrastruktur jalan yang masih banyak rusak, termasuk kondisi Puskemsmas Bayan perlu penambahan ruang rawat inap dan membutuhkan dokter ahli yang stanbay 24 jam.

Sedangkan desa Sukadana memiliki potensi tidak jauh beda dengan desa-desa lainnya, seperti kakau, kopi, cengkeh, pisang dan kelapa. "Namun karena infrastruktur jalan sebaian besar rusak parah berimbas pada rendahnya harga jual hasil pertanian. Dan persoalan lain yang dialami oleh desa Sukadana juga belum meratanya warga menikmati air bersih", jelas Sojati.

Menanggapi hal tersebut, tim peneliti dari Unram berjanji akan menyampaikan  ke Pemda KLU secara tertulis dengan harapan semua kendala dan persoalan yang dihadapi petani dapat diselesaikan oleh Pemda KLU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar