Rabu, 18 Desember 2013

LPM ABN Bantu Komunitas Adat

Lombok Utara, SK - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Adat dan Budaya Nusantara (LPM ABN) Sathyananda Bali Nusra, selasa 17/12/13, menyerahkan bantuan social bagi beberapa komunitas adat dan budaya yang di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Bantuan yang diserahkan berupa pakaian adat bagi 25 orang Mak Lokak, pakaian untuk tari joget, perlengkapan cupak gurantang 2 set dan perlengkapan gendang beleq serta TV 32 inc bagi komunitas adat Senaru.

Koordinator LPM ABN, Made Jaya dalam kesematan tersebut mengatakan, semua bantuan yang diberikan dalam bentuk barang dengan tujuan untuk mengangkat seni budaya yang berkembang di Kecamatan Bayan. “Budaya mengajarkan untuk menciptakan keharmoniasan yaitu hubungan manusia dengan sang pencipta, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan antar manusia dengan alam lingkungannya”, kata Made Jaya.

Adat dan budaya yang dijalankan masyarakat Bayan cukup beragam dan perlu dipertahankan. Dan salah satu caranya harus semua pihak mau peduli dan membantu berkembangnya budaya dan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur kita secara turun temurun.

Terkait dengan pencalonan dirinya menjadi anggota DPRD I dari partai Nasdem, menurut Made Jaya, bantuan social yang diberikan tidak ada kaitannya dengan politik atau pencalonan dirinya sebagai anggota DPRD I NTB. “Bantuan ini tidak ada kaitannya dengan politik, karena bantuan ini dberikan oleh LPM ABN Bali dan Lombok”, tegasnya.

Sementara camat Bayan yang diwakili Kasi Kesos, Suadi, S.Sos dalam kesempatan tersebut menjelaskan adat dan budaya yang ada di Kecmatan Bayan, masih tetap dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya, karena berakitan erat dengan masuknya Islam di Pulau Lombok.

Dikatakan, menurut sejarah, bahwa Islam masuk ke Lombok melalui wilayah Bayan. Dan kata Bayan sendiri barasal dari bahasa Arab yang berarti penjelasan atau penerangan, sehingga budaya yang dijalankan oleh komunitas adat adalah budaya Islam. “Ini dapat dilihat dari pelaksanaan prosesi maulid adat yang memiliki nilai yang cukup tinggi. Sedangkan wetu telu itu bukan agama akan tetapi itulah prinsip hidup komunitas adat di Bayan. Melihat budaya yang berkembang di Bayan menjadikan  banyak peneliti baik dari dalam negeri ataupun peneliti dari luar negeri dating ke Bayan”, jelas Suaidi.

Sedangkan kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Bayan yang diwakili Iramalip, SH  menyambut baik bantuan sosial yang diberikan LPM ABN.  “Kita patut apresiasi perjuangan Made Jaya yang peduli terahadap perkebangan adat dan budaya yang ada di Kecamatan Bayan. Bantuan pemerintah memang cukup banyak, tapi jarang sekali yang menggagas dan peduli terhadap perkembangan budaya di KLU”, kata Iramalip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar