Kendati keadaan ekonomi keluarga Zurriyatun Thayyibah pas-pasan, namun anak bungsu dari pasangan Denah dan Madaniyah ini tak pernah berputus asa dalam mengejar cita-citanya yang ingin menjadi seorang perawat kesehatan yang sukses serta membantu warga yang kurang mampu untuk merawat kesehatannya.
Dara imut yang lahir 31 Desember 1997 di Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara ini, sejak kecil dirawat oleh pamannya di Dusun Mandala Desa Bayan. Dan untuk meraih cita-citanya sebagai perawat, kini Zurriyatun Thayyibah yang biasa disapa Ibah, selepas SMPN 3 Bayan tahun 2013, dirinya masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Hamzar Bayan.
“Sejak kecil memang saya bercita-cita ingin menjadi perawat. Cita-cita ini dilatar belakangi oleh pengamatan sendiri yang hidup ditengah-tengah masyarakat yang tinggal di Dusun terpencil, dimana banyak diantara mereka yang kurang mampu menjaga kesehatannya”, kata Ibah yang ditemui (26/8/13) di tengah kesibukannya belajar di SMK Kesehatan Hamzar.
Ketika ditanya perasaannya masuk SMK Kesehatan, Ibah dengan senyum mengaku senang, karena selain mempelajari alat-alat kesehatan dan tubuh manusia juga ditambah dengan pelajaran yang berhubungan dengan alam sekitar. “Belajar di SMK Kesehatan ternyata menyenangkan, karena selain diajar teori kesehatan juga dibarengi dengan praktek lapangan”, jelasnya,
Bahkan, lanjut Zurriyatun Thayyibah, ketika dirinya ke lapangan dengan memakai pakaian seragam sekolah berwarna putih, banyak warga mengira dirinya seorang petugas kesehatan. “Ya saya dikira petugas dari Dinas Kesehatan, sehingga ada warga yang minta ditensi dan minta obat, padahal saya ini baru saja kelas I”, ungkapnya sambil tertawa lepas.
Untuk mengejar cita-citanya ini, Zurriyatun Thayyibah bersama siswa lainnya mengambil program Keahlian Keperawatan, dan turun ke lapangan tiga kali dalam seminggu untuk mempraktekkan ilmu yang diperoleh dari sekolah. “Kelebihan dari SMK
Kesehatan Hamzar Bayan, adalah para guru bukan saja mengajar teori, tapi juga langsung praktek lapangan untuk membantu warga yang kurang mampu”, katanya.Zurriyatun Thayyibah sejak SD hingga SMP selalu meraih prestasi yang cukup baik. Demikian juga setelah masuk ke SMK
Kesehatan, dirinya terus mengikuti berbagai program sekolah termasuk pelajaran exstra kurikuler, seperti Pramuka, Osis, bahkan pelatihan menulis berita. “Pokoknya saya akan terus belajar agar saya bisa menjadi seorang perawat kesehatan yang sukses”, pungkasnya. www.suarakomunitas.net
Dara imut yang lahir 31 Desember 1997 di Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara ini, sejak kecil dirawat oleh pamannya di Dusun Mandala Desa Bayan. Dan untuk meraih cita-citanya sebagai perawat, kini Zurriyatun Thayyibah yang biasa disapa Ibah, selepas SMPN 3 Bayan tahun 2013, dirinya masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Hamzar Bayan.
“Sejak kecil memang saya bercita-cita ingin menjadi perawat. Cita-cita ini dilatar belakangi oleh pengamatan sendiri yang hidup ditengah-tengah masyarakat yang tinggal di Dusun terpencil, dimana banyak diantara mereka yang kurang mampu menjaga kesehatannya”, kata Ibah yang ditemui (26/8/13) di tengah kesibukannya belajar di SMK Kesehatan Hamzar.
Ketika ditanya perasaannya masuk SMK Kesehatan, Ibah dengan senyum mengaku senang, karena selain mempelajari alat-alat kesehatan dan tubuh manusia juga ditambah dengan pelajaran yang berhubungan dengan alam sekitar. “Belajar di SMK Kesehatan ternyata menyenangkan, karena selain diajar teori kesehatan juga dibarengi dengan praktek lapangan”, jelasnya,
Bahkan, lanjut Zurriyatun Thayyibah, ketika dirinya ke lapangan dengan memakai pakaian seragam sekolah berwarna putih, banyak warga mengira dirinya seorang petugas kesehatan. “Ya saya dikira petugas dari Dinas Kesehatan, sehingga ada warga yang minta ditensi dan minta obat, padahal saya ini baru saja kelas I”, ungkapnya sambil tertawa lepas.
Untuk mengejar cita-citanya ini, Zurriyatun Thayyibah bersama siswa lainnya mengambil program Keahlian Keperawatan, dan turun ke lapangan tiga kali dalam seminggu untuk mempraktekkan ilmu yang diperoleh dari sekolah. “Kelebihan dari SMK
Kesehatan Hamzar Bayan, adalah para guru bukan saja mengajar teori, tapi juga langsung praktek lapangan untuk membantu warga yang kurang mampu”, katanya.Zurriyatun Thayyibah sejak SD hingga SMP selalu meraih prestasi yang cukup baik. Demikian juga setelah masuk ke SMK
Kesehatan, dirinya terus mengikuti berbagai program sekolah termasuk pelajaran exstra kurikuler, seperti Pramuka, Osis, bahkan pelatihan menulis berita. “Pokoknya saya akan terus belajar agar saya bisa menjadi seorang perawat kesehatan yang sukses”, pungkasnya. www.suarakomunitas.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar