Senin, 18 Maret 2013

Madikusuma; Sosok Kades Yang Merakyat

Lombok Utara - Ramah,  sederhana dan merakyat, demikianlah kesan pertama ketika wartawan media ini bertemu dengan Raden Madikusuma yang dilantik menjadi Kepala Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara pada 10 Januari 2013 lalu. Ia mengaku dalam menjalankan tugas kesehariannya lebih mengutamakan pelayanan bagi warganya ketimbang banyak bicara.

Untuk mengawali langkahnya sebagai Kades Bayan, Madikusuma hampir setiap hari turun ke dusun-dusun di wilayah yang dipimpinnya dengan menggunakan biaya sendiri, dengan satu tujuan yaitu menyerap aspirasi dari warga. Dari aspirasi yang diperoleh dari masyarakat tingkat bawah ini, untuk mempermudah dirinya bersama perangkat desa untuk menyusun langkah-langkah strategis demi kemajuan Desa Bayan khususnya dan Kabupaten Lombok Utara secara umum.

Ketika ditanya apa keluhan utama dari masyarakat Bayan? Dengan senyum Raden Madikusuma menjelaskan, bahwa keluhan warganya, pada dasarnya tidak jauh beda dengan warga desa lainnya di KLU. “Warga tidak meminta bantuan beras atau uang, tapi yang menjadi keluhan utama adalah persoalan infrastruktur jalan terutama yang menghubungkan beberapa dusun di Desa Bayan.  Namun keluhan itu kita nilai masih wajar, karena mengingat Kabupaten Tioq-Tata-Tunaq ini  adalah kabupaten baru, sehingga persoalan itu perlu kita pikirkan bersama”, katanya.

Kendati demikian, lanjut Madikusuma, warga menilai bahwa dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati KLU (H. Djohan Sjamsu, SH dan H. Najmul Akhyar SH. MH-red) cukup dirasakan keberhasilan pembangunan yang digalakkan oleh kedua pemimpin tersebut, seperti infrastruktur jalan yang menghubungkan ibu kota Desa Bayan dengan beberapa dusun yang jauh dari pusat kota desa sudah di aspal, sehingga sarana dan prasarana transfortasi cukup lancar.

Selain itu, pemerintah desa Bayan juga sudah mengusulkan pengaspalan jalan sepanjang 4 km ke Pemerintah Daerah (Pemda) KLU, terutama jalan yang menghubungkan antar Dusun Pada Mangko dengan Dusun Mandala dan termasuk jalan usaha tani yang menghubungkan Dusun Nangka Rempek dengan Dusun Batu Jompang. “Saya yakin dengan diaspalnya jalan tersebut akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, karena mengingat di beberapa dusun itu terdapat beberapa hasil unggulan, seperti kelapa, kakau, pisang dan lain-lain”, kata Madikusuma.

Ditanya bentuk pelayanan yang dilakukan terhadap warga, Kades Bayan yang masih terbilang muda ini mengatakan, bahwa menjadi Kepala Desa merupakan amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan harapan Bupati KLU pada saat pelantikan beberapa waktu lalu. “Kita diharapkan oleh Bupati agar menjadi pelayan masyarakat. Dan menjadi pelayan yang baik itu jangan sampai mengutamakan uang dalam urusan masyarakat baik dalam administrasi ataupun dalam pengurusan surat-menyurat, kendati itu sudah diatur dalam Perdes, namun  kadang-kadang masih banyak warga kita yang tidak mampu membayar. “Intinya berikan kemudahan dalam pelayanan dan jangan mempersulit masyarakat”,jelasnya.

Dalam setiap kali melakukan rapat koordinasi dengan semua aparatur desa, sambungnya,  selalu disarankan agar mengutamakan pelayanan, dan bagi aparatur desa Bayan yang masih mengutamakan uang dalam pelayanan dipersilahkan mundur atau mencari pekerjaan lain. “Saya sudah tegaskan kepada semua perangkat desa, bahwa jika masih ada yang  mengutamakan uang dalam pelayanan, saya persilahkan untuk mendur dan mencari pekerjaan lain”, tegasnya.

Sementara dibidang budaya dan pariwisata, pemerintah Desa Bayan bekerjasama dengan British Council dan Bank Mandiri  mengembangkan ekowisata alam dan budaya yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.  “Kita memiliki banyak tempat wisata alam dan budaya yang tidak kalah menariknya dengan obyek wisata lainnya di Pulau Lombok, seperti hutan adat Bangkat Bayan yang masih perawan, Tapak Gading Datu, hutan adat Mandala, rumah adat dan masjid kuno, yang bila dikembangkan tentu akan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat”, kata Madikusuma.

Dikatakan, British Council kerjasama dengan Bank Mandiri, sejak beberapa bulan lalu telah melakukan pemetaan bersama masyarakat, untuk menggali potensi wisata yang ada di Desa Bayan. Dan dari hasil penggalian tersebut masyarakat mengusulkan agar para wisatawan asing ataupun lokal yang berkunjung ke Desa Bayan diharuskan menggunakan sepeda yang starnya mulai dari Dusun Nangka Rempek, menuju Dasan Tutul, Bual dan singgah di Dusun Teres Genit untuk melihat hamparan sawah yang cukup indah dari atas bukit.

Perjalanan dari Dusun Tereg Genit ini akan dilanjutkan ke Dusun Batu Jompang untuk melihat secara dekat sebuah bekas tapak kaki dan tempat duduknya sang Raja Bayan dulu, dan tempat tersebut dikenal dengan Gading Datu. Dari tempat ini, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan menuju hutan adat Mandala untuk menikmati keindahan sumber mata air dan hutan yang rimbun. Dan ditempat ini akan dibangun sebuah pemandian berukuran besar.

“Kita sudah usulkan ke British Council dan Bank Mandiri pendanaannya untuk pembangunan rute jalan ini termasuk pembangunan pemandian di hutan adat Mandala, dengan nilai biaya sekitar Rp. 1 miliar lebih, dan Insya Allah usulan ini sudah disetutujui”, ungkap Madikusuma.

Selain itu para wisatawan juga dapat melanjutkan rutenya dengan menggunakan sepeda ke masjid Kuno Bayan yang berdekatan langsung dengan rumah penduduk dan rumah adat tradisional Dusun Karang Bajo. “Jadi yang jelas Bayan ini kaya akan wisata alam dan budaya, dan sekarang ini tinggal kita kelola dengan baik untuk meningkatkan penghasilan warga”, jelasnya.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar