Senin, 18 Maret 2013

Geliat Pembangunan di Kabupaten Lombok Utara

Lombok Utara - Banyak warga menilai, bahwa kepemimpinan pasangan JONA (Djohan-Najmul)  pasca lepas dari kabuapten induk Lombok Barat, cukup berhasil membangun kabupaten yang bermotto Tioq-Tata-Tunaq ini dan cukup terasa geliatnya. Walaupun masih terdapat kekurangan, tetapi Bupati dan Wakil Bupati KLU  mampu menciptakan program-program terobosan cemerlang dalam memajukan Lombok Utara.

Pembangunan KLU dapat kita lihat dalam dua aspek, yaitu fisik dan mental. Dari aspek fisik KLU saat ini telah memiliki infrastruktur jalan, drainase, pendidikan, kesehatan, air bersih, penerangan dan bangunan lainnya yang cukup memadai. Sedangkan dari aspek mental, pengembangan kualitas SDM yang berbasis Iptek-Imtaq yang berdaya saing dan unggul terus dilaksanakan. Geliat pembangunan yang dilakukan JONA bersama jajarannya dapat pula kita lihat dari berbagai penghargaan yang diraih oleh Pemerintah atas keberhasilan pelaksanaan program pembangunan, baik di tingkat regional maupun nasional. Itu adalah bukti bahwa Kabupaten yang dikenal dengan sebuatan Dayan Gunung ini semakin hari semakin maju.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan, Kitanep mengaku bangga menjadi warga KLU yang memiliki pemimpin yang peduli kepada masyarakat. Hal ini terlihat dari belanja anggaran daerah yang lebih besar diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat,  yaitu 40 persen untuk gaji dan belanja daerah dan 60 persen untuk biaya kepentingan publik dan biaya pembangunan. Keberhasilan Bupati dan wakil bupati yang perdana bersama jajarannya dapat dilihat dari pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan, listrik dan air bersih.

Ketiga program unggulan ini, menurut Kitanep hampir sudah merata merasakan di 33 desa yang ada. Sebut saja misalnya listrik yang kini sudah mulai masuk hingga ke dusun-dusun terpencil. “Kalau dulu semasa bergabung dengan Kabupaten Lombok Barat ada istilah Listrik Masuk Desa (LDS), namun setelah KLU depinitif istilah tersebut berubah menjadi Listrik Masuk Dusun. Dan kami dulu tidak pernah bermimpi kalau penerangan ini dapat masuk dusun. Akan tetapi sekarang tanpa bermimpipun listrik sudah merambah hingga ke gubug-gubug kecil”, kata Kitanep.

Terkait dengan angka kemiskinan di KLU yang masih cukup tinggi hingga mencapai 40 persen lebih, kini telah mampu ditekan, bahkan dalam pencapaian penuruanan angka kemiskinan ini termasuk paling tinggi bila dibandingkan dengan kabupaten lain di provinsi NTB. Dan ini termasuk sebuah prestasi  yang cukup membanggakan. Dan semua keberhasilan ini tidak lepas dari kepemimpinan JONA yang setiap kesempatan selalu mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan ikhtiar mengatasi semua kendala yang dihadapi kabupaten baru ini.
Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH, dalam sebuah kesempatan mengatakan, dari hasil kelilingnya dari dusun yang satu ke dusun lainnya, ternyata masyarakat Dayan Gunung ini bukan minta beras kepada pemerintah karena tidak dapat makan, tetapi hanya minta tiga hal yaitu pembangunan infrastruktur jalan, penerangan (listrik) dan pelayanan air bersih. “Saya bersyukur masyarakat Dayan Gunung ternyata bukan minta beras kepada pemerintah. Dan ini artinya untuk kebutuhan makan sehari-hari sudah cukup”, katanya.

Kalau dulu, lanjut Djohan, ketika KLU masih bergabung dengan kabupaten induk Lombok Barat, dana yang bisa digunakan untuk membangun hanya tidak lebih dari Rp. 5 miliar. Tetapi setelah menjadi daerah otonomi baru, KLU memilliki APBD sampai Rp. 478 miliar yang dibagi 40 persen untuk belanja aparatur pemerintah dan 60 persen dimamfaatkan untuk belajan publik termasuk untuk pembangunan jalan, air, listrik dan lainnya.

Ditegaskan, bila kita satu pikiran dalam membangun tentu apa yang diprogramkan dapat tercapai. Dan bila ada Kepala Dinas di KLU tidak satu pikiran dengan program pemerintah, sebaiknya dia mundur. “Kalau ada kepala dinas tidak mau bersama membangun daerah ini, lebih baik dia keluar dan berhenti saja menjadi kepala dinas di KLU”, tegas Djohan.

Dibidang kesehatan, sambung Bupati, ketika KLU baru dimekarkan hanya memiliki 5 Puskesmas, tapi setelah mekar kita sudah mampu membangun 3 tambahan Puskemas yaitu di Senaru Kecamatan Bayan, Santong Kecamatan Kayangan dan Nipah Kecamatan Pemenang serta pembangunan Rumah Sakit Daerah.

Yang tidak kalah pentingnya adalah dibidang pendidikan, dimana sejak dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu dan H. Najmul Akhyar bersama aparatur lainnya terus berbenah, karena menurut mereka, pendidikan merupakan kunci untuk menuju sukses.
    
Dalam pembukaan Musrenbang RKPD beberapa waktu lalu, Bupati mengatakan, bahwa  Indek Pembangunan Masyarakat (IPM) di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2009 tercatat  sebesar 57,79 poin maka pada tahun 2011 dapat mencapai 60,93 poin. Peningkatan selama kurun waktu tersebut di akui oleh BPS sebagai peningkatan  paling progresif di antara kabupaten lain di NTB.

Wakil Bupati KLU, H. Najmul Akhyar, ketika memimpin apel bendera di SDN 1 Bayan pada 4 Maret 2013 mengatakan, pendidikan merupakan salah satu cara yang paling pas untuk merubah kehidupan bagi generasi penerus bangsa, karena generasi ini adalah aset yang paling berharga. “Hari ini boleh jadi ia menjadi siswa, tapi dihari depan para siswa sekarang akan menjadi pemimpin yang memegang amanah dari rakyat”, jelasnya.

1 komentar:

  1. Lanjutkan dan terapkan dengan baik . Jangan pernah puas , masyarakat KLU terlalu pandai jika kelabui . Salam KLU

    BalasHapus