JAKARTA - Pembukaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jumat (14/12), ricuh. Penyebabnya adalah kedatangan Ruhut Sitompul yang telah dipecat dari kepengurusan DPP PD. Pengacara tenar itu datang saat Ketua Umum PD Anas Urbaningrum berpidato. Ruhut langsung disambut cemoohan sejumlah peserta. Mereka meminta Ruhut dipecat dari keanggotaan partai karena dianggap membuat kegaduhan di tubuh Demokrat.
Pasalnya, dia beberapa kali meminta Anas mundur dari jabatannya. “Pecat Ruhut, pecat Ruhut!” teriak mereka. Massa menganggap Ruhut sebagai hama. “Hama harus dibasmi. Kebutuhan organisasi adalah menjaga soliditas kader, yaitu memenangkan Pemilu 2014. Statement Ruhut bukan suara institusi dan akan kami lawan. Kongres jalankan organisasi sampai 2015 dan Ruhut harus belajar AD/ART,” tegas Sekretaris DPD PD DKI Jakarta Irfan Gani.
Hingga kemarin, setidaknya 8 DPD mengusulkan pemecatan Ruhut. Menurut Irfan, selain DKI, tujuh DPD lainnya adalah Sulsel, Kepulauan Riau, Sumbar, Sulteng, Sultra, NTB, dan Banten. Ruhut akhirnya keluar dari arena Silatnas dikawal sejumlah anggota Satgas PD. Menanggapi tuntutan delapan DPD, Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa menyatakan, akan mempertimbangkannya.
Tentu aspirasi DPD akan kami pertimbangkan dan dibicarakan di level DPP. Ada Dewan Kehormatan, nanti mereka akan bersidang jika ada pelanggaran etika,” kata Saan. Menurutnya, tuntutan itu juga akan dibahas di Komisi Pengawas Partai Demokrat. “Nanti dibahas apa tuntutannya, rekomendasinya apa, lalu dibawa ke Dewan Kehormatan sebagai pengambil keputusan,” ungkapnya. Reaksi Wajar Ia menambahkan, tuntutan kader Demokrat di forum Silatnas agar Ruhut dipecat merupakan reaksi yang wajar atas penilaian mereka terhadap Ruhut yang selama ini dikenal vokal. “Ketika proses membangun konsolidasi terganggu oleh pernyataan yang tidak perlu, tentu mereka bereaksi secara spontan. Mereka punya keinginan ingin solid bersama, tapi ada yang mengganggu kesolidan itu,” jelas Saan.
Sementara itu, usai diusir, Ruhut langsung pulang. Namun, dia akan datang lagi, Sabtu ini. “Ini kan acara sudah selesai, jadi saya pulang saja. Besok (hari ini- Red) saya datang lagi untuk mendengarkan pembekalan dari Pak SBY,” katanya, Jumat petang. Ruhut tak ambil pusing terhadap insiden pengusiran dirinya di pembukaan Silatnas. Ruhut yakin SBY tak akan diam saja melihat dirinya diusir. “Bapak (SBY) memantau, Bos. Itu kan cuma beberapa orang yang mengusir saya, (mereka) gerombolan Umar Arsal, Irfan Gani. Saya kaget kok Silatnas malah mendukung Ruhut,” ujarnya sembari tertawa. Ruhut menegaskan, dirinya tak akan keluar dari PD. “Saya akan setia bersama Pak SBY,” ujarnya. (dtc-59) http://www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar