Kamis, 18 Oktober 2012

Yayasan Syamsul Huda Tingkatkan SDM dan Keterampilan Siswa

Lombok Utara - Berawal dari keprihatinan para tokoh masyarakat, melihat banyaknya anak-anak yang usia sekolah tidak dapat mengecap pendidikan, karena jauhnya jarak sekolah dari  tempat mereka, berkumpullah beberapa tokoh masyarakat melakukan musyawarah mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama dengan Yayasan Pendidikan Syamsul Huda Lekok Desa Gondang.
Sebagai inisiator pendirian lembaga pendidikan ini adalah H. Sirajudin. Awalnya para siswa diajar dibeberapa musalla yang ada disekitar Lekok Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara pada tahun 1967.  
Niat suci untuk mendidik anak bangsa menjadi generasi penerus yang bermoral dan berahlak mulia, pelan tapi pasti perjuangannya inipun dilirik oleh pemerintah  yang dalam hal ini  Depertemen Agama  provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dan sebagai bentuk perhatian dari pemerintah, MI, Syamsul Huda diberikan piagam pengakuan pelaksanaan kewajiban belajar pada tanggal 22 Deesember 1970. Dalam piagam yang ditandatangani Kepala Direktorat Pendidikan Agama, H. Syarifuddin pada masa itu,  bahwa Madrasah Syamsul Huda dinyatakan sebagai sekolah Agama yang melaksanakan kewajiban bellajar seperti tercantum dalam UU pendidikan dan pengajaran No. 12 tahun 1954.
Sanawi, A.Ma, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Syamsul Huda Lekok mengatakan, setelah puluhan tahun siswa-siswi menempati beberapa musalla yang ada di sekitar Lekok, masyarakatpun mulai memikirkan pembangunan gedung dengan mengumpulkan dana dari para donator dan masyarakat. Dan pembangunan gedung tersebut baru terwujud pada tahun 1984. 
Dengan adanya gedung baru, para siswa terus bertambah dan mulai aktif belajar dengan memadukan dua kurikulum  yaitu kurikum Departemen Agama dan Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sayang ketika lembaga pendidikan yayasan Syamsul Huda ini menunjukkan kemajuan, satu persatu para pendirinyapun berpulang ke rahmatullah, termasuk H. Sirajudin selaku penggagas yayasan ini.
Kendati para penggagasnya meninggalkan alam fana ini, namun generasi penerusnya terus melanjutkan perjuangannya, sehingga pada tahun 1990, MI  ini mulai menamatkan siswanya yang perdana. 
Karena mengingat jarak sekolah menengah dari Dusun Lekok cukup jauh, maka para pendiri yayasan ini mendirikan Madrasah Tsnawiyah  (MTs) setingkat SLTP. Dan anak-anak yang sudah tamat MI diarahkan masuk Ke MTs. 
Sanawi mengaku, sejak keberadaan dua lembaga pendidikan dibawah naungan yayasan Syamsul Huda di Dusun lekok, warga setempat merasa terbantu, karena lembaga ini bukan saja sebagai lembaga tempat peningkatan Sumber Daya Manusia, tapi juga sebagai tempat melatih siswa berkreatifitas baik dibidang seni ataupun dibidang lainnya.
Dibidang seni, para siswa dilatih rudat, salah satu kesenian tradisional yang bernafaskan Islam, dan rebana qasidah, dengan menggunakan alat-alat yang sederhana.
Sementara jumlah siswanya yang belajar ditingkat MI sebanyak 129 orang dan ditingkat MTs, 69 orang. Dan pada tahun 2011 Yayasan Syamsul Huda juga mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar