Senin, 10 September 2012

MANUSIA DAN TERNAK DI TTU MINUM AIR EMBUNG

KEFAMENANU — Warga Desa Fenake dan Desa Sainoni, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sejak Agustus 2012 mengonsumsi air dari embung-embung yang selama ini menjadi sumber air bagi ternak peliharaan warga setempat.
Embung-embung selebar 50 meter itu dibangun Kantor Dinas Peternakan Kabupaten TTU tahun 1998, persis di perbatasan kedua desa. Tujuannya untuk menampung air hujan untuk minuman ternak di musim kemarau.
“Tapi sekarang warga juga gunakan untuk sumber air minum, mandi, dan cuci. Selain untuk  ternak peliharaan seperti sapi, kuda, kambing dan babi,” kata Ny. Elsy Kolo, warga Faenake, ketika ditemui wartawan, Sabtu (8/9/2012) siang, sedang mencuci pakaian di tepi embung-embung.
Ia mengatakan, sumber air terdekat di Desa Faenake terdapat di lembah diapit dua bukit. Warga harus berjalan kaki enam kilometer. “Kalau musim panas begini, sumber air itu mengering. Terpaksa kami andalkan air embung-embung ini meski warna air keruh kecoklatan,” ungkap Elsy.
Warga, papar Elsy, menggali lubang sedalam 50 sentimeter di tepi embung-embung untuk mendapatkan air yang jernih dan bersih. “Air inilah yang dijadikan air minum,” ujarnya. Elsy lalu menunjuk lima lubang di tepi embung-embung, persis di sebelah timur dekat semak-semak yang sudah mengering dan kecoklatan.
Penjelasan senada disampaikan Meki Abi, warga Desa Sainoni, yang ditemui Sabtu siang sedang mencuci pakaian di sebelah selatan embung-embung. “Kalau pagi dan sore hari, embung-embung ini mirip pasar. Warga dua desa datang ambil air di sini,” kata Abi.
Selain itu, tutur Meki, beberapa warga juga menjadikan kelangkaan air bersih untuk bisnis. Beberapa tukang ojek membawa kereta berisikan belasan jerigen untuk diisi air dari embung-embung. “Mereka jual kepada warga yang membutuhkan. Satu drum seharga Rp 10.000,” tambah Abi.
Pantauan wartawan Sabtu siang, beberapa ibu rumah tangga dari Desa Fenake dan Desa Sainoni mencuci pakaian di tepi embung-embung. Ada warga yang membawa ternak kambing dan kuda untuk diberi minum air di embung-embung itu.
Embung-embung ini terletak persis di pertigaan jalan menuju Desa Fenake, Desa Sainoni dan Desa Buk. Desa ini terletak di tapal batas Indonesia dan Timor Leste, sekitar dua kilometer dari Pos TNI yang sedang menjaga perbatasan. sumber: www.rumahalir.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar