Minggu, 04 Maret 2012

Empat Keitimewaan Ikut Masjlis Ta’lim

LOMBOK UTARA, CR - DR. H Lalu Zainuri, MA mengatakan, ada empat keistimewaan yang akan diperoleh bagi orang yang berada di majlis ta’lim (pengajian) yaitu ketenangan hati,  rasa kasih sayang,  Malaikat mengembangkan sayapnya di majlis ta’lim dan Allah bangga melihat orang yang menuntut ilmu.
Demikian dikemukakan ketika mengisi pengajian umum yang digelar  majlis Al-Wahyu Islami Kediri Lombok Barat yang dipusatkan di masjid jami’ Al-Fatah Ancak Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan.
Menurut Lalu Zainuri yang juga dosen STAIN Mataram ini, sumber permasalahan apakah ketenangan jiwa atau perasaan gundah  berporos pada hati manusia. Jika hatinya tenang maka jiwanyapun akan menjadi tenang, begitu juga sebaliknya.
“Untuk mencapai ketenangan hati ini sedikitnya ada tiga syarat yang perlu terus diamalkan sesuai dengan sabda Rasulullah, Saw, yaitu membaca Al-Qur’an, hadir ke majlis ta’lim dan membangunkan hati yang tidur tengah malam atau sholat tahajjud”, jelasnya.
Bila semua persyaratan itu sudah dilakukan, kemudian hatinya tetap tidak mengalami ketenangan, itu artinya sudah masuk sifatnya  seperti hati binatang. 
Disisi lain, DR Lalu Zainuri mengaku, standar cinta sekarang ini mulai bergeser ke standar materialistik dan jabatan, sementara orang miskin dan anak yatim yang ada disekelilingnya kurang mendapat perhatian bahkan banyak yang tidak mau berteman dengan mereka.
Hal ini dapat kita lihat pada saat ada acara (roah) yang menghidangkan makanan dan lainnya, yang diundang kadang-kadang kebanyakan orang kaya dan pejabat, sementara orang miskin dan anak yatim tidak di undang atau ditinggalkan. 
“Acara roah atau tahlilan yang hanya dihadiri oleh orang kaya dan para pejabat saja, tanpa  dihadiri oleh orang miskin dan yatim piatu, maka itu tidak akan ada berkahnya, karena keberkahan makanan yang dihidangkan pada acara seperti itu ada pada orang miskin dan yatim piatu”, tegasnya.
Karenanya diharapkan kepada umat Islam yang ingin memperoleh ketenangan hati dan jiwa, maka harus rajin menghadiri majlis ta’lim dan berteman dengan orang miskin, janda-janda tua dan anak-anak sudah menjadi yatim piatu.
Sementara ketua panitia majilis ta’lim Al-Wahyu Islami, Mahmud, S.Pd dalam pengantarnya mengatakan, majlis ini didirikan beberapa tahun lalu, dan tetap eksis menggelar kegiatan majlis ta’lim dengan Majlis Ulama Indonesia (MUI) provinsi NTB.
Kegiatan pengajian di masjid jamik Al-Fatah ini dilaksanakan kerjasama dengan MUI Kabupaten Lombok Utara yang diketuai TGH. Abdul Karim, pimpinan pondok pesantren Nurul Bayan.
Hadir dalam majlis ta,lim tersebut selain ratusan jama’ah juga tampak hadir camat Bayan yang diwakili Kase Kesos, Suaidi, S.Sos, ketua MUI Lombok Utara, TGH. Abdul Karim, serta undangan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar