LOMBOK UTARA - Merealisasikan komitmen menjadikan Bentek sebagai desa produktif, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) propinsi Nusa Tanggara Barat menyelenggarakan pelatihan kepada para calon pengelola program skala keproduktifan desa produktif di Balai Penebeng Desa Bentek.
Kegiatan yang dimulai sejak 20 Nopember hingga 3 Desember 2011 diisi oleh trainer-trainer berpengalaman dibidangnya. Menurut Juanka Juliantrop, staf pegawai bagian Tenaga Kerja Dinas Dukcapilsosnaker KLU, mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan selama lima hari adalah untuk memberi modal dan strategi manajerial desa produktif. Para calon pengelola desa produktif di Bentek perlu diberikan pengetahuan dan strategi khusus bagaimana mengelola, memajukan dan mengembangkan program-program dari desa produktif. Apalagi, sambung Bung Trop, sapaan akrab Juliantrop, bahwa desa produktif adalah program pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia, maka pelatihan niscaya diadakan agar fokus program bisa terkelola dengan baik.
“Jadi sebelum implementasi program di ranah praksis, para calon pengelola dikasih pelatihan terlebih dahulu. Diharapkan apa-apa yang didapatkan dalam pelatihan ini bisa dijadikan pedoman dan acuan oleh mereka nantinya untuk mengawal dan mengembangkan segala program desa produktif, sehingga sasaran program ini bisa berjalan dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, ” cetusnya kepada MataramNews (3/12/11).
Tujuan utama program ini, lanjut pria yang juga sekretaris jenderal Lakpesdam KLU ini, untuk memanajemen potensi-potensi yang dimiliki Bentek, khususnya potensi sumber daya kerajinan yang sangat berpotensial berkembang. Apalagi, Desa Bentek termasuk desa yang kompleks potensi sumber daya pembangunannya dan paling potensial berkembang dibandingkan desa-desa lain di KLU bahkan di NTB.
Potensi-potensi yang ada itu akan memacu arah pembangunan desa setempat demi mewujudkan kemakmuran masyarakat. “Potensi yang paling menonjol dari Desa Bentek adalah potensi kerajinan terutama kerajinan anyaman bambu, ”tuturnya. Dikatakannya, Desa Bentek memiliki bahan mentah anyaman yang berkualitas tinggi, sehingga sayang kalau potensi itu dibiarkan begitu saja. Yang terpenting desa ini memiliki sumber daya “penganyam” yang kreaktif, inovatif dan produktif. “Setelah saya lihat di beberapa warga penganyam, ternyata produk hasil anyaman mereka sangat bagus dan bermutu tinggi. Tentunya karya masyarakat ini akan laku terjual di pangsa pasar, ”terang Juanka.
Permasalahan saat ini bagaimana, menurutnya, bagaimana mengemas, mendesain dan membuat produk kerajinan yang bisa menarik pasar global. Dalam kaitan inilah pelatihan yang diadakan pemerintah propinsi bekerjasama dengan pemerintah KLU menemukan arti pentingnya. Juanka, berharap, segala sumber daya yang dimiliki masyarakat Bentek bisa menjadi pemacu meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sementara itu, dua kolega Juanka, Kirnep, SH dan Nurpaica, SE, mengatakan, materi-materi yang diberikan dalam pelatihan selama lima hari ini adalah satu kebijakan ketenagakerjaan, kebijakan pelatihan, pengantar podutkivitas, manejemen usaha, rencana usaha dan desain serta pemasaran. Titik fokus dari semua materi, tambah Paica, ditekankan pada disain dan pemasaran, pasalnya dua materi itu paling menentukan laku tidaknya produk di pangsa pasar.
Pemasaran, melihat produk dari segi bagaimana keunikannya sehingga disain awal produk sebelum dibuat secara utuh menjadi urgensi diperhatikan. Tampa rancangan yang baik, lanjut Kirnep, maka produk kemungkinan kecil akan laku dan dibidik oleh para pelanggan. “Disain dan pemasaran dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam pembuatan produk kerajinan. Keduanya harus menyatu padu, ibarat pungguk merindukan bulan,” terang Kirnep.
Kepala Desa Bentek, Budiarta, membenarkan apa yang dikatakan sekretaris Lakpesdam tersebut, bahwa desa yang dipimpinnya memang memiliki sumber daya kerajinan yang potensial berkembang dan bermutu tinggi dibandingkan potensi-potensi sumber daya kerajinan desa lainnya di Lombok Utara.
Dikatakannya, program desa produktif nantinya harus dijadikan spirit dinamis bagi masyarakat Bentek untuk meningkatkan kreasi dan inovasi dalam membangun demi meraih kemajuan dan kemakmuran. Sehingga kades Bentek ini, berharap siapa tahu dengan program desa produktif dapat melecutkan desanya menjadi desa yang makmur dan maju di KLU bahkan Indonesia.
Disamping itu, ia memberi spirit supaya program tersebut menjadi media pembangunan desa yang tepat dan berfaedah bagi masyarakatnya. Oleh karenanya, dukungan dan partisipasi semua elemen sangat ia harapkan agar cita-cita menciptakan Bentek sebagai percontohan desa produktif di NTB terwujud. “ Pemerintah desa mengharapkan kerjasama elemen-elemen masyarakat untuk mendukung dan mengawal serta menjalankan program ini agar programnya bisa terejawantahkan sesuai harapan masyarakat. Dan, saya minta para pioner desa agar bermitra bersama-sama realisasikan program yang brillian ini, ” Harapnya.(Sarjono/mataramnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar