Sabtu, 17 Desember 2011

Puluhan personil Pol PP KLU Serbu DPRD, Panggar Ancam Tak Bahas APBD 2012


LOMBOK UTARA - Sejumlah anggota panitia anggaran DPRD Kabupaten lombok utara, jumat sore kemarin terlibat adu mulut dengan puluhan anggota polisi pamong praja KLU yang nyaris memicu keributan fisik, saat berlangsungnya rapat koordinasi antara TPAD KLU dengan panitia anggaran APBD 2012.

Kericuhan antara panggar dengan Satpol PP itu, terjadi akibat sebuah pertanyaan dari panitia anggaran DPRD yang sehari sebelumnya disebar ditiap dinas SKPD, dimana pertanyaan itu bernada menyinggung yang berbunyi, “Satpol PP hanya jual Tampang dan bekerja tidak maksimal,”.

Munculnya pertanyaan panggar tersebut sontak membuat kepala satuan Pol PP KLU, Drs.Abdul Hamid berang, karena menilai panggar DPRD telah melecehkan institusi yang dipimpinnya. Kasat Pol PP yang panas itu, langsung menerobos gedung DPRD bersama puluhan personil berpakaian lengkap dengan tameng dan tongkat, serta langsung membredel para anggota panggar dengan pertanyaan balik meminta klarifikasi mengenai apa tendensi pertanyaan melecehkan tersebut.

Kedatangan pol PP keruang sidang itu langsung membuat rapat, berubah menjadi ajang saling tuding dan adu argumen, yang memaksa ketua DPRD,Mariadi, Sag menghentikan rapat koordinasi. Beruntung kericuhan antara anggota panggar dengan pol PP itu dapat segera dihentikan, meski membuat sejumlah anggota panggar walk out dan meninggalkan ruang rapat tanpa kejelasan.
 
Kepala satuan pol PP KLU, Drs.Abdul Hamid yang ditemui pewarta Suara Komunitas usai keributan di DPRD mengatakan, pertanyaan panggar itu sangat melecehkan institusi Pol PP dan sangat tendensius bahkan membuka konfrontasi dengan pol PP. Menurutnya selama ini pihaknya bekerja sesuai dengan aturan dan protap penampilan yang telah ditetapkan.

“Wakil Rakyat tidak seharusnya melontarkan bahasa yang tidak layak seperti itu, dan jika ada persoalan menyangkut kinerja personil, seharusnya DPRD bisa menyelesaikan dengan cara yang lebih sopan,” cetus Hamid dengan mimic muka memerah.

Terkait pertanyaan melecehkan itu, kasatpol PP mantan camat pemenang itu menyatakan sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang masalah tersebut dan akan mencari tahu siapa dan apa tujuan panggar dibalik pertanyaan itu.

Sementara itu, beberapa anggota panggar DPRD KLU yang dikonfirmasi terkait kericuhan itu, enggan berkomentar, bahkan mereka lebih memilih meninggalkan ruang rapat dan menyatakan mereka tidak akan membahas APBD 2012 akibat tindakan Pol PP itu. Ardianto,SH salah seorang anggota panitia anggaran DPRD KLU menjelaskan, bahwa pertanyaan yang muncul dari legislatif itu mungkin merupakan wujud fungsi pengawasan wakil rakyat kepada pihak eksekutor anggaran (eksekutif), yang dinilai masih sangat lazim.

"dan jika pertanyaan itu membuat mereka tidak nyaman, seharusnya satuan Pol PP menjawab dengan klarifikasi yang proporsional, bukan justeru dengan melakukan aksi demo, yang ternyata kemudian membuat rapat tidak bisa berjalan dengan baik," pungkas politisi senior gumi Dayan Gunung itu.

Hal yang sama dikatakan Djekat Demung, anggota panggar lainnya. Dikatakan Djekat, aksi unjuk kekuatan yang dilakukan pihak pol PP itu cukup membuat shock para anggota panitia anggaran, sekaligus membuat mereka kecewa, ini bisa saja berbuntut secara fsikologis dan memicu molornya lanjutan pembahasan APBD 2012 yang sudah mendekati deadline hingga 31 desember 2011, jelas Djekat. (ed/buce)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar