Jumat, 11 November 2011

Tiga Aliansi Mahasiswa Lotim Gelar Aksi Demo

Lombok Timur - Peringatan hari pahlawan di kabupaten Lombok Timur, diwarnai aksi demo, yang dilakukan oleh Tiga aliansi mahasiswa yaitu Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII), Liga Mahasiswa Nasional  Untuk Demokrasi (LMND) dan Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani (UGR).

Masing-masing aliansi mahasiswa mengusung isu berbeda. Seperti halnya, PMII yang menolak segala bentuk pertambangan yang dilakukan di kabupaten Lombok Timur.

Sementara LMND, dalam aksinya justru mereka mendukung pembuatan Raperda tentang tentang Pertambangan mineral dan batubara, dan mereka juga melakukan krtikan terhadap kebijakan pemerintah pusat hingga daerah.

Sedangkan mahasiswa UGR dalam aksinya meminta perhatian pemerintah, untuk memperhatikan para veteran yang masih hidup. Yang menjadi sasaran aksi ketiga aliansi tersebut yaitu pemkab dan kantor dewan, dan  PMII yang juga melakukan aksi demo di depan kantor Kejaksaan Negeri Selong.

Aksi ketiga aliansi tersebut, mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian, berjalan aman dan lancar, meski sebelumnya, pihak aparat kepolisian sempat dibuat kecolongan,  karena aksi dari PMII sempat masuk kantor  Bupati, meski akhirnya para pendemo keluar setelah dihadang polisi.

Aksi PMII yang dilakukan di depan Kejaksaan, meminta aparat kejaksan untuk melakukan penegakan hukum sebaik-baiknya, “Kami minta agar penegah hukum melakukan penegakan hukum seadil adilnya, jangan justru dibuat mainan,” ucap Muhyi koordinator lapangan, saat berorasi.

Selama ini, katanya,  banyak dijumpai kasus korupsi tak tertangani dengan baik. Sementara itu didepan kantor Bupati Lotim, dalam orasinya, korlap PMII,  juga menyuarakan, penolakannya terhadap berbagai bentuk pertambangan yang akan di lakukan di kabupaten Lombok Timur, karena dinilai akan merusakan lingkungan.

“PMII dengan tegas menolak segala bentuk pertambangan yang akan direalisasikan di kabupaten Lombok Timur ini,” ucapnya. sembari  menegaskan.  “Ini menjadi jihad kami, memaksa Pemkab Lotim untuk membuat Perda tentang pelarangan segala bentuk pertambangan,” katanya, dan akan mendesak Bupati untuk bertanggungjawab atas segala bentuk kerugian masyarakat nelayan,  akibat tailing Newmont.

Lain halnya dengan LMND, dalam aksi ini, justru bertolak belakang dengan apa yang diinginkan PMII, LMND justru menolak adanya pembuatan Perda tentang pertambangan, mineral dan batubara tersebut. “Memang masalah Raperda pertambangan ini telah menimbulkan pro kontra, bahkan ada yang menyatakan penolakannya, namun LMND justru mendukung adanya Raperda tersebut,” ucap Lukmanul Hakim koordinator aksi dalam orasinya.

Sedangkan mahasiswa UGR memperjuangkan kesejahteraan hidup para veteran yang masih hidup, yang dinilai, selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah.  Dan setelah puas berorasi, para pendemo langsung membubarkan diri dengan tertib. (gom/net).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar