Kamis, 20 Oktober 2011

Kepala PPKAD Terkesan Lempar Tanggung Jawab

H. Rasyidin
Terkait Tak Dibayarnya Tujuh Bulan Rapel Ratusan CPNS 2009

DOMPU – “Diam bukan berarti senang, tak meminta bukan berarti tak butuh.” Kalimat bijak itu tampaknya cocok disematkan kepada ratusan CPNS Dompu Formasi 2009. Betapa tidak, selain hampir dua tahun nasibnya terkatung-katung karena belum diprajabkan, juga hak mereka selama tujuh bulan tidak dibayar oleh Pemda setempat, tanpa ada sosialisasi, penjelasan dan alasan yang pasti.

Sayangnya, ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kepala PPKAD Kabupaten Dompu H. Rasyidin, orang nomor satu di lembaga keuangan daerah itu justru berkelit dan menunjukkan sikap yang terkesan lempar tanggung jawab. “Soal belum dibayarnya rapel tujuh bulan, itu bukan ranah PPKAD,” ujar Rasyidin pada Gomong.Com, di ruang kerjanya, Selasa (18/10) lalu.

Berdasarkan pengakuan sejumlah CPNS dan keluarganya, serta data yang diperoleh wartawan terungkap, tujuh bulan rapel yang tidak dibayar tersebut terhitung mulai Januari hingga Juli 2010. Dimana, meski merupakan calon pegawai negeri sipil formasi 2009, mereka baru menerima SK CPNS-nya pada Juli 2010.

Namun demikian, dalam SK yang ditandatangani oleh Bupati saat itu H. Syaifurrahman Salman jelas disebutkan, bahwa pengangkatan para CPNS tersebut terhitung mulai 1 Januari 2010. Sayangnya, pemerintah hanya membayar gaji mereka mulai Agustus 2010.

“Sementara gaji atau rapel kami dari bulan Januari sampai Juli 2010 tidak ada kabarnya sama sekali. Kenapa tidak dibayar juga kami tidak tahu, karena memang kami tidak pernah mendapat penjelasan,” tandas salah seorang CPNS yang sehari-harinya bertugas di salah satu SKPD Kabupaten Dompu itu.

Mereka sebenarnya bukan tidak membutuhkan dana itu, atau bukan tidak ingin menanyakan hal itu kepada pihak pemerintah. Hanya saja, mereka masih ragu karena masalah yang lebih besar dari itu belum tuntas. Yakni menyangkut prajabatan yang hampir dua tahun belum juga dipenuhi oleh pemerintah, karena kendala atau persoalan anggaran yang terbatas.

Ketika dikonfirmasikan hal ini, Kepala PPKAD Dompu H. Rasyidin, berkelit bahwa itu bukan ranah dan tanggung jawabnya. “Itu bukan ranah saya, itu bidang dan kewenangan orang lain,” ujarnya.

Kalau bukan lembaga keuangan ini yang punya urusan, lalu siapa yang punya tanggung jawab?

Rasyidin tidak eksplisit menyebut pihak mana yang harus bertanggung jawab terhadap hal itu. Dia hanya mengatakan, pihaknya membayar sesuai permintaan. “Saya hanya membayar sesuai dengan yang diminta oleh BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Sekian yang diminta BKD, segitu yang saya bayar,” tandasnya.

Sementara Kepala BKD Dompu Syai’un, SH, saat didatangi di kantornya sedang tidakada di tempat. Ketika dihubungi Gomong.Com via ponselnya, dia belum bisa memberikan tanggapan. “Besok, ya, kita ketemu di kantor saya,” kata priayang dikenal akrab dengan wartawan ini melalui pesan singkatnya.



Difoto, Rasyidin Ngaku Bingung

Sejak beberapa tahun terakhir, baru kali ini ada oknum pejabat yang tanpa sebab musabab mengaku bingung difoto (diambil gambarnya). Pengakuan itu meluncur dari bibir Kepala PPKAD Dompu H. Rasyidin, ketika diabadikan gambarnya oleh wartawan.

Ceritanya, usai wawancara Rasyidin, wartawan pamit dan meninggalkan ruangan. Lantaran terburu-buru karena ada beberapa liputan lain yang harus “dijekar”, wartawan Gomong.Com lupa mengambil gambarnya dan baru ingat setelah berada di luar ruangan.

Karena foto merupakan pelengkap sebuah berita, maka wartawan pun memutuskan untuk kembali masuk ruangan Rasyidin. Setelah sebelumnya  minta izin pada salah seorang staf, akhirnya diperbolehkan masuk dan mengambil gambar.

Pengambilan pertama dari sisi kiri Rasyidin, namun hasilnya agak kabur karena berlawanan dengan sinar lampu. Kemudian, untuk mendapatkan hasil yang sedikit lebih baik maka bidikan kedua diambil dari sisi kanannya. Saat itulah, dengan nada sinis Rasyidin mengatakan, “Saya bingung dengan cara Anda ini.”

Setelah pengambilan gambar berakhir, wartawan pun mencoba mengkalrifikasikan kata-kata Rasyidin itu dengan menanyakan apa maksud dari kata-katanya tersebut. Namun dengan enteng Rasyidin mengatakan, tidak apa-apa. “Oh, nggak. Nggak apa-apa,” katanya sembari melontar senyum yang tertangkap seolah dipaksakan itu. (won donggo/Gomomg.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar