Selasa, 15 November 2011

Ransel Diduga Bom, Pegawai DKP Panik

LOMBOK TIMUR - Sebuah tas ransel yang tergeletak di sekitar kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lombok Timur, sempat membuat panik dan menghebohkan para pegawai dinas setempat, lantaran diduga berisi bom, Senin siang (14/11) kemarin. 

Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan temuan mencurigakan itu langsung mengisolir area dengan memasang garis polisi, untuk antisipasi hal yang tak diinginkan, termasuk mengeluarkan seluruh pegawai yang ada di kantor itu. 

Namun setelah seluruh proses identifikasi dan penyelidikan dilakukan, ternyata tas ransel tersebut hanya berisi pakaian.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, tas ransel yang diduga bom tersebut, pertama kali ditemukan Abah Fahmi, salah seorang kontraktor yang hendak bertamu ke kantor DPK Lotim. Tas ransel tak bertuan tertinggal di pinggir jalan, sehingga ia langsung mengamankan dan membawa masuk ke dalam kantor, untuk dititipkan, karena berpikir siapa tahu pemiliknya ada.

Tak berapa lama, muncul kecurigaan, jangan-jangan tas tersebut berisi bom sebagaimana marak diberitakan di media massa, sehingga temuan itu langsung diinformasikan kepada salah seorang anggota Polres Lotim, yang dikenal oleh Fahmi. Tak berapa lama petugas langsung datang dan mengamankan TKP.

“Saya tidak ada pikiran, apakah tas itu berisi bom atau tidak,” tutur Fahmi pada wartawan di TKP.

Hanya saja, berusaha mengamankan, kasihan pemiliknya nanti lelah mencari, bahkan saat itu, dirinya sempat meninggalkan tas ransel tersebut di dekat pintu kantor DKP tersebut.

“Saya sempat meninggalkan ransel ini, dan saat dating kedua kali, tas itu masih ada,” katanya, hal ini yang memunculkan kecurigaan jangan-jangan isinya bom, sehingga menginformasikan kepada petugas.

Waka Polres Lombok Timur Kompol Darsono Setia Adji didampingi Kasatreskrim AKP Yuyan Priatmaja dikonfirmasi di lokasi, membenarkan adanya penemuan tas ransel yang diduga berisi bom tersebut.

“Kita sudah amankan TKP, termasuk tas ransel tersebut,” katanya, seraya mengatakan, pihaknya telah menghubungi petugas penjinak Bom Brimob Polda NTB.“Kita masih menunggu petugas dari Polda,” tuturnya.

Tak berlangsung lama, sebelum petugas penjinak Bom Brimob Polda NTB datang, ternyata tas ransel yang diduga berisi bom tersebut, milik kades Pijot L Wang Sukma. Yang tertinggal di pinggir jalan sepulangnya dari kunker ke Jakarta, Senin malam kemarin. 

“Sebenarnya saya lelah mencari tas ini, bahkan telah menghubungi beberapa temen Kades,yang saat malam itu bersamaan pulang,” akunya, ternyata semua mengaku tidak tahu, dan ternyata oleh anaknya yang dating menjemut ditinggal di tempat ditemukan itu.

“Saya sejak dari rumah sudah khwatir, kalau ada yang menemukan, pasti akan dikira bom atau apa,” katanya, dan perkiraannya itu benar.

 “Untung ada salah seorang anggota bercerita, kalau ada ditemukan tas ransel loreng,didepan kantor DKP ini,” katanya, dan hal itu langsung diakui itu miliknya yang tertinggal semalam. 

“Ternyata tas ini tidak dinaikkan oleh anak saya yang dating menjemput,dikira milik rekan yang lain,” tandasnya. 

Meski sudah dibuktikan, tas ransel tak berisi bom, aparat Polres Lotim, tetap menunggu kedatangan tim penjinak Bom, “Sesuai aturan, meski bukan bom, tetap diperiksa,” sambung Waka Polres.(dy)KB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar