Lombok Utara —Bupati KLU H Djohan Sjamsu terus menginginkan penyelesaian yang baik dalam kasus sengketa yang terjadi di Gili Trawangan. Kepada wartawan usai melepas Kafilah MTQ, Selasa lalu, Bupati mengatakan, pemerintah daerah menginginkan suasana di Gili Trawangan bisa tetap damai. Sebagai wilayah yang dikenal oleh dunia jangan sampai ternoda oleh situasi yang terus memanas.
‘’Tentu ingin tetap damai, masyarakat terayomi, pengusaha juga terayomi,’’ katanya.
Djohan mengungkapkan, jangan sampai ada lahan yang ada di Gili Trawangan tanpa pengakuan, lahan yang ada disana akan dioptimalkan untuk pengembangan pariwisata, dan masyarakat yang ada disana ikut terlibat dalam pengelolaannya. Sejauh ini antara warga dengan PT WAH terus diupayakan, dari 45 orang sudah 33 yang menyepakati, sisanya masih terus dimediasi. ‘’Sebisa mungkin kita selesaikan dengan jalan terbaik,’’ sambungnya.
Disinggung langkah pemerintah daerah dalam penuntasan persolan di Gili Trawangan yang bertolak belakang dengan anggota pansus Gili Trawangan dari DPRD, bahkan cenderung sering berbeda pandangan, bupati menegaskan, tidak ada pertentangan. Misi yang dilakukan antara eksekutif dengan legislatif untuk masalah Gili Trawangan adalah sama-sama mengembalikan situasi di Gili Trawangan nyaman.
‘’Tujuan kita sama, tidak ada itu berlawanan. Hanya cara kita dalam menyelesaikan saja yang berbeda,’’ pungkasnya.(feb) Sumber: Lombok Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar