Kamis, 10 November 2011

Barang Sajim Sastrawan Belum Tentu Jebol di BIL

Harus Diklarifikasikan Dulu, Kejadian di BIL atau Cengkareng

MATARAM – Kasus penjebolan barang penumpang dan penghadangan di jalan dari sekitar Bandara Internasional Lombok (BIL), mendapat tanggapan dari Ketua Dewan Pengurus Daerah Indonesia Congress & Convention Association (DPD INCCA) NTB Ir. H. Misbach Mulyadi. Sebagai contohnya, dialami Kepala Biro Pemerintahan Seketariat Daerah Nusa Tenggara Barat Lalu Sajim Sastrawan, baru-baru ini ketika menumpang pesawat milik maskapai penerbangan Lion Air.

“Kalau benar, itu seharusnya tidak boleh terjadi. Kita minta, jangan sampai hal-hal seperti itu terulang kembali,” tegas Misbach yang juga ketua Panitia Khusus Mandalika Resort DPRD NTB itu, pada Gomong.Com via ponselnya, Selasa (8/11).

Namun demikian, dia meminta agar persoalan tersebut harus diklarifikasikan terlebih dahulu. Apakah kejadian itu benar-benar terjadi di BIL atau di bandara tempat dia naik, Bandara Cengkareng.

Misbach belum yakin jika kasus tersebut terjadi di BIL. “Belum tentu kasus penjebolan barang penumpang itu terjadi di BIL. Bisa jadi, kasusnya terjadi di Bandara Cengkareng, kalau dia naik dari sana. Jangan dulu divonis bahwa itu terjadi di BIL-lah,” imbuhnya.

Lagi pula, lanjutnya, kejadian seperti itu bukan hanya terjadi di BIL atau di Indonesia saja. Di luar negeri (LN), kasus serupa kerap terjadi. Misbach kemudian mengungkap contoh kasus yang pernah dia alami sendiri di Malaysia, beberapa waktu lalu.

Ceritanya, waktu itu, mantan ketua DPD ASITA NTB ini melakukan penerbangan dari Bandara Pulau Penan ke Bandara Kualalumpur. Dia menumpang Malaysia Airline yang merupakan pesawat milik pemerintah Malaysia.

Lalu di mana letak persoalannya?

“Koper saya dibongkar, barang-barang di dalamnya diacak-acak. Mungkin karena isinya hanya pakaian kotor saya, ya gak diambil,” kenang ayah dari satu anak dengan dua cucu ini.

INCCA pun Minta Keamanan BIL Ditingkatkan

Kendati demikian, dia berharap, agar keamanan bandara berkelas internasional (BIL, Red) itu lebih ditingkatkan lagi. Karena, bahayanya, jika kasus serupa terjadi atau menimpa wisatawan mancanegara.

“Tentu hal ini bisa saja membuat image BIL dan NTB secara umum menjadi kurang bagus. Kita tahu bahwa turis itu sangat sensitif dan terpengaruh oleh hal-hal seperti ini,” katanya mengingatkan.

Khusus kepada pihak-pihak terkait, baik aparat keamanan, pengelola bandara, pemerintah daerah dan lainnya, supaya lebih waspada dan meningkatkan upaya pengamanan di BIL. (won) Sumber: www.gomong.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar