Rabu, 19 Oktober 2011

Pengurus P3A Rahayu Minta Diberhentikan

Lombok Utara - Karena dinilai tidak mampu mengatur air dan banyaknya tanaman jagung yang sudah mulai layu, kelompok pengguna air meminta agar ketua pengurus P3A Rahayu, Nursadi diberhentikan.

Hal itu mengemuka pada acara pertemuan pengurus P3A dengan anggota kelompok pemakai air Subak Rahayu, pada acara pertemuan yang difasilitasi pemerintah desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (19/10/11) yang berlangsung di aula kantor desa setempat.

Kepala Desa karang Bajo, Kertamalip mengatakan, pertemuan ini bukan dalam rangka memberhentikan pengurus P3A, namun mencari solusi terhadap persoalan yang selama ini terjadi yang sekaligus menanggapi usulan dari pemakai air.

Sementara Kepala PU Pengairan Kecamatan Bayan, yang diwakili juru pengairan Sopak Taufq mengaku, kalau belakangan ini sering muncul persoalan air, karena dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan. 

“Debit air terus menurun, sementara lahan yang harus diairi khususnya di Subak Rahayu 700 ha lebih, sehingga siapapun yang menjadi ketua P3A  tentu akan sulit mengatur air yang semakin hari semakin menurun debitnya”, jelas Taufiq.

Disisi lain, para petani saat ini sudah mulai menyemai bibit ditengah-tengah krisis air. Sementara yang sudah menanam seperti jagung dan palawija lainnya sudah layu. “Jadi dalam hal ini kita tidak bisa 100 persen menyelahkan petugas P3A dan kalau mau memberhentikannya perlu kita melalui prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku”, katanya.

Dalam kondisi ini, lanjut Taufiq, para pengurus P3A perlu membuat program-program yang tepat dan sering melakukan pertemuan dengan anggota subak untuk membahas berbagai persoalan yang terjadi, sehingga tidak memunculkan image yang kurang baik”, pintanya.

Sementara ketua BPD Karang Bajo, Rianom yang memandu dialog antar pengurus P3A Rahayu dengan anggota kelompoknya, meminta agar semua persoalan itu ditangani dengan kepala dingin, karena kondisi pemanasan global atau sering disebut dengan bahasa adatnya madang dunia, tidak bisa dihindari.

“Seluruh wilayah Indonesia menghadapi persoalan yang sama yaitu krisis air. Hanya saja pengurus P3A Rahayu perlu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik serta harus mampu membuat program yang jitu untuk mengatasi kemarau panjang ini”, tegasnya.

Salah seorang anggota subak, Ketut menjelaskan, dalam keadaan air yang kurang, sebagai petani harus pandai-pandai mencari celah serta menanam tanaman yang tahan panas. “Jangan sampai semua persoalan air kita serahkan kepada pengurus, namun bagaimana kita berusaha menanam tanaman yang bisa bertahan dimusim panas ini”, harapnya.

Dengan banyaknya masukan dari para tokoh ini, sehingga pertemuan yang semula tegang berakhir dengan damai dan tidak jadi memberhentikan pengurus P3A Rahayu. Adapun pengurusnya antara lain, ketua, Nursadi, sekertaris, Lukman Hidayat, bendahara, Muktar, tenaga teknis Montong Pituk, Durek dan Singgang Borot, Amaq Marni.(ari)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar