Selasa, 25 Oktober 2011

Djohan, Harapkan "Tanjung Book Fair" jadi Momentum Pembangunan

Lombok Utara - Pembukaan Kegiatan Rakor Perpustakaan dan kearsipan serta Pameran Buku dan Arsip Tanjung Book Fair yang diselenggarakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Nusa Tenggara Barat bersama Badan Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Kota se-NTB Senin (24/10/2011) di Gedung Aula Serba Guna Pemda KLU berjalan sukses dan meriah. Pasalnya kegiatan yang direncanakan selama enam hari dari tanggal 24-29 Oktober 2011 yang secara langsung dibuka oleh Bupati KLU H. Djohan Syamsu SH, tidak saja dihadiri oleh unsur pemerintah akan tetapi diikuti juga oleh ratusan pelajar dan masyarakat.

Kepala badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB Dra. Hj. Siti Ratnawati, MM. mengungkapkan bahwa jumlah peserta pameran buku kali ini sebanyak 20 stand, terdiri dari Penebit, Toko Buku, IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), instansi dan sponsorship. Selain itu lanjutnya,  dalam rangka memasyarakatkan perpustakaan dan meningkatkan minat baca, pameran buku juga dirangkaikan dengan kegiatan pemilihan Duta Baca Lombok Utara dimana finalnya tanggal 28 Oktober 2011, sedangkan pada tanggal 25 Okrober akan dilaksanakan seminar Pemasyarakatan Perpustakaan dan Minat Baca di Hotel Jayakarta yang diikuti oleh Organisasi Pemuda.

Diakui Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB bahwa meskipun Bapak Gubernur NTB tidak dapat menghadiri dan membuka langsung Pameran Buku kali ini, namun pemilihan tempat kegiatan Pameran Buku “Tanjung Book Fair” di Lombok Utara merupakan saran bapak Gubernur. Dikatakannya, dengan dilaksanakannya Pameran Buku di Lombok Utara bapak Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi berharap akan membawa dampak perubahan yang lebih baik kearah peningkatan Daya Saing NTB dan KLU khususnya mengingat Lombok Utara adalah Kabupaten termuda di NTB.

Menyadari akan hal tersebut menurut Gubernur banyak pondasi pembangunan yang harus disiapkan agar pembanguna di kabupaten Lombok Utara segera dapat menyesuaikan diri dan bersinergi dengan berbagai program pemerintah Provinsi NTB, terutama mengenai masalah pendidikan, kesehatan, serta merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Harapan tersebut menurut Gubernur harus dibarengi dengan kerja keras yang salah satu kunci utamanya adalah pendidikan baik formal, non formal maupun informal dan eksistensi perpustakaan merupakan sektor penunjang Pendidikan.

Deputy Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan PERPUSNAS RI, Bambang Supriyo Utomo dalam sambutannya mengajak seluruh komponen bangsa untuk secara sinergis dan kooperatif bersama-sama menggerakkan budaya membaca guna mengontrol derajat IPM melalui promosi minat dan budaya Baca secara intensif dan berkelanjutan. Meningkatnya IPM menunjukkan mutu SDM naik yang dampaknya kesejahteraan masyarakatpun juga meningkat.

Namun ungkapnya, tentunya tidak mudah sebagaimana kita ucapkan. Mengubah prilaku atau sikap seseorang dari tidak suka  membaca menjadi suka, memerlukan proses dan waktu serta strategi penanganan secara baik. Pembangunan minat membaca serta serta peningkatan menjadi budaya gemar membaca di lingkungan masyarakat tidak bisa dilakukan sendiri seseorang atau kelompok orang, atau oleh satu lembaga seperti  Perpusnas. Kesamaan persepsi, kemauan bersama, serta komitmen kuat dari eksekutif maupun berbagai pihak merupakan prasyarat keberhasilan.

Sebagai contoh, sambungnya,   Negara Filandia yang dalam jangka waktu 5 tahun mampu mengubah kondisi dari 5 besar negara yang masyarakatnya tidak senang membaca menjadi 5 besar negara yang masyarakatnya berbudaya gemar membaca. Sementara IPM Indonesia saat ini rata-rata masih rendah, dengan nomor urut 111 dari 130-an Negara, agak jauh dari negara ASEAN lainnya. Untuk itu ungkapnya pameran buku kali ini harus memiliki makna tidak hanya untuk nampang dan jualan. Tetapi juga ditujukan untuk mengkomunikasikan karya-karya anak bangsa serta membangun awareness dan ketertarikan masyarakat untuk melihat, memegang, membuka, membaca bahkan ingin memiliki.

Semoga kegiatan ini dapat berhasil dan menjadi tauladan daerah lain. Pameran buku kali kami harapkan tidak sekedar seremonial, melainkan titik awal takeoff semangat dan kemauan keras masyarakat Lombok Utara bersama Pemerintah Daerah dan lembaga terkait dalam rangka mewujudkan masyarakat gemar membaca. Kita harus yakin, masyarakat yang gemar membaca aka menjadi masyarakat hidup cerdas, bewawasan luas dan tangkas dalam mengarungi kehidupannya sehingga Daerah yang masyarakatnya cerdas akan terbebas dari keterbelakangan, kemalasan dan ketidaksejahteraan, ungkapnya sambil mengakhiri sambutannya.

Sementara itu Bupati KLU H. Djohan Syamsu, SH. Diawal sambutannya lebih banyak mengupas tentang kondisi KLU diawal-awal terbentuknya. Di akui Bupati bahwa dengan Kondisi masyarakat KLU yang notebene-nya  43, 14 %  berdasarkan data BPS berada di bawah garis kemiskinan akan menjadi daya dorong kami masyarakat KLU untuk lebih ekstra keras dalam berbuat mengejar ketertinggalan.

Untuk itu ungkapnya, kami sangat bersukur dan bangga menjadi tuan rumah pelaksanaan pameran buku pada tahun 2011 ini karena merupakan momentum penting dalam mendorong upaya percepatan pembangunan khusnya KLU. Mudah-mudahan sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “melalui pameran buku Tanjung Book Fair 2011 kita tingkatkan daya saing NTB” akan dapat terwujud. Untuk itu kami Pemerintah Daerah KLU sebagai daerah baru dengan usia baru 3 tahun sangat mengharapkan bantuan semua pihak baik pemerintah Propinsi maupun pemerintah pusat dalam rangka percepatan pembangunan sehingga dapat sejajar dengan daeah lainnya, harap Bupati seraya membaca lafaz Basmalah yang menandai dibukanya Pameran Buku tahun 2011.(HN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar