Lombok Barat – Pasca kejadian aksi warga depan Polres Lobar, Rabu (3/9/2011) siang, mengakibatkan korban jiwa. Empat warga terkena tembakan aparat Polres Lobar, satu diantaranya tewas ditempat, tiga lainnya dalam kondisi kritis dan dan saat ini dirawat di beberpa Rumah Sakit, yaitu RSUD Gerung, RSUD Kota Mataram dan RSUP NTB.
Korban tewas, Saliki (38) dan korban luka Muhasim (29) dirujuk ke RSUD Lobar, Saipul (25) korban luka dirujuk ke RSUD Kota Mataram, sedangkan Adi (28) korban luka dirawat di RSUP NTB.
Adi Prayoga, dokter RSUD Lobar, saat menangani keempat korban, kepada MataramNews, Sabtu (3/9/2011) mengatakan, dua orang korban luka akibat peluru tajam, korban ditembak dari arah samping mengenai rongga dada dan korban yang satunya dengan luka di pergelangan pinggul paha, sementara dua korban lainnya luka akibat benda tumpul atau bebatuan tajam yang menyebabkan luka sobek dibeberapa bagian kepala.
Menurut saksi mata, Yasin, saat mendampingi korban meninggal, Salikin (38), kepada MataramNews mengatakan, bahwa Salikin (korban meninggal, red) pada saat kejadian meminta semua kawannya untuk mundur. “Saya melihat didepan itu, para polisi melempar batu kearah kami, tiba-tiba Salikin jatuh dan bersimbah darah, kemudian saya angkat dan serahkan di depan pihak kepolisian,” jelasnya. Kemudian polisi menolak memberikan bantuan. Ia bilang, “bawa sudah, ” jawab polisinya. “Dan saat itu juga langsung saya angkat ke mobil dan akhirnya meninggal diatas mobil,“ ungkap Yasin.
Sementara saksi korban, Adi (28), saat itu sedang mengambil motor untuk pulang, karena dianggap sudah selesai. Namun tiba-tiba ia tersungkur dan bersimpah darah, warga yang melihat langsung diangkat untuk segera dibawa ke Rumah Sakit.
Sampai berita ini dimuat, beberapa wartawan berusaha mengkonfirmasi kejadian ini ke pihak Polres Lobar. Namun Kapolres Lobar, enggan berkomentar terhadap kejadian tersebut. (Saridin)
Korban tewas, Saliki (38) dan korban luka Muhasim (29) dirujuk ke RSUD Lobar, Saipul (25) korban luka dirujuk ke RSUD Kota Mataram, sedangkan Adi (28) korban luka dirawat di RSUP NTB.
Adi Prayoga, dokter RSUD Lobar, saat menangani keempat korban, kepada MataramNews, Sabtu (3/9/2011) mengatakan, dua orang korban luka akibat peluru tajam, korban ditembak dari arah samping mengenai rongga dada dan korban yang satunya dengan luka di pergelangan pinggul paha, sementara dua korban lainnya luka akibat benda tumpul atau bebatuan tajam yang menyebabkan luka sobek dibeberapa bagian kepala.
Menurut saksi mata, Yasin, saat mendampingi korban meninggal, Salikin (38), kepada MataramNews mengatakan, bahwa Salikin (korban meninggal, red) pada saat kejadian meminta semua kawannya untuk mundur. “Saya melihat didepan itu, para polisi melempar batu kearah kami, tiba-tiba Salikin jatuh dan bersimbah darah, kemudian saya angkat dan serahkan di depan pihak kepolisian,” jelasnya. Kemudian polisi menolak memberikan bantuan. Ia bilang, “bawa sudah, ” jawab polisinya. “Dan saat itu juga langsung saya angkat ke mobil dan akhirnya meninggal diatas mobil,“ ungkap Yasin.
Sementara saksi korban, Adi (28), saat itu sedang mengambil motor untuk pulang, karena dianggap sudah selesai. Namun tiba-tiba ia tersungkur dan bersimpah darah, warga yang melihat langsung diangkat untuk segera dibawa ke Rumah Sakit.
Sampai berita ini dimuat, beberapa wartawan berusaha mengkonfirmasi kejadian ini ke pihak Polres Lobar. Namun Kapolres Lobar, enggan berkomentar terhadap kejadian tersebut. (Saridin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar