Lombok Barat - Aksi yang dilakukan warga Kendaro, Kecamatan Sekotong depan Polres Lobar berakhir ricuh dan dibubarkan paksa aparat kepolisian. Massa yang datang dari arah barat menuju Polres Lobar menggunakan puluhan mobil dan sepeda motor, bahkan massa juga menggunakan pengeras suara. Aksi ini terjadi pada Rabu (3/8/2011) siang.
Aksi massa itu, dilakukan guna membebaskan dua warga yang ditahan pihak kepolisian dalam kasus pembakaran alat berat PT. Indotan Lobar Bangkit, di wilayah Kecamatan Sekotong beberapa waktu lalu
Perwakilan dari massa diterima pihak kepolisian, namun di luar Polres massa yang sudah mulai aksi lempar batu dan lainnya ke arah petugas yang sedang berjaga-jaga didepan Polres tidak bisa dibendung. Atas aksi pelemparan tersebut pihak kepolisian memberikan tembakan peringatan, namun tak di hiraukan massa bahkan terlihat melempar terus menerus, sehingga ada beberapa anggota polisi terkena lemparan.
Saat dibubarkan massa pun berhamburan menyelamatkan diri ke kampung-kampung terdekat. Dengan aksi tersebut, satu orang dari massa terkena peluru karet dan puluhan orang terluka.
Terlihat di toko-toko depan Polres Lobar bekas tembakan dari pihak kepolisian, bahkan terlihat jelas lubang-lubang bekas peluru serta ceceran darah korban. Dan korban yang terkena tembakan dilarikan ke RS Tripat Gerung dan puluhan pendemo lainnya yang terluka. Sedangkan beberapa mobil dan puluhan motor yang di gunakan para pendemo di amankan di Polres Lobar.
Sementara warga kampung disekitar Polres Lobar merasa resah atas kejadian tersebut, sehingga beberapa jalan gang yang masuk ke kampung tersebut sempat ditutup warga. Beberapa warga yang dimintai keterangannya menyayangkan aksi tersebut, bahkan hal-hal seperti ini sering terjadi kalau ada aksi-aksi di Polres Lobar sehingga kami merasa resah dan takut.
“Untuk menghindari adanya pengejaran terhadap massa yang melarikan diri dari kejaran aparat ke kampung kami ini, maka dengan cepat jalan gang masuk kampung ditutup, sehingga warga yang ada di kampung ini aman,“ ungkap salah satu warga.
Pantauan di lapangan pasca terjadi keributan tersebut, dua water canon di datangkan dari Polda NTB dan tiga mobil Brimob untuk mengantisipasi terjadinya aksi serupa. Dan anggota Brimob yang berjaga-jaga didepan Polres Lobar tepatnya di pinggir jalan raya, dan ditarik masuk ke dalam halaman Polres Lobar, untuk menghindari jalan raya macet. Bahkan pantauan pada sore hari setelah kejadian jalan raya berjalan normal seperti biasa dan beberapa polisi lalu lintas sedang mengatur jalan tersebut. (zam/MataramNews)
Aksi massa itu, dilakukan guna membebaskan dua warga yang ditahan pihak kepolisian dalam kasus pembakaran alat berat PT. Indotan Lobar Bangkit, di wilayah Kecamatan Sekotong beberapa waktu lalu
Perwakilan dari massa diterima pihak kepolisian, namun di luar Polres massa yang sudah mulai aksi lempar batu dan lainnya ke arah petugas yang sedang berjaga-jaga didepan Polres tidak bisa dibendung. Atas aksi pelemparan tersebut pihak kepolisian memberikan tembakan peringatan, namun tak di hiraukan massa bahkan terlihat melempar terus menerus, sehingga ada beberapa anggota polisi terkena lemparan.
Saat dibubarkan massa pun berhamburan menyelamatkan diri ke kampung-kampung terdekat. Dengan aksi tersebut, satu orang dari massa terkena peluru karet dan puluhan orang terluka.
Terlihat di toko-toko depan Polres Lobar bekas tembakan dari pihak kepolisian, bahkan terlihat jelas lubang-lubang bekas peluru serta ceceran darah korban. Dan korban yang terkena tembakan dilarikan ke RS Tripat Gerung dan puluhan pendemo lainnya yang terluka. Sedangkan beberapa mobil dan puluhan motor yang di gunakan para pendemo di amankan di Polres Lobar.
Sementara warga kampung disekitar Polres Lobar merasa resah atas kejadian tersebut, sehingga beberapa jalan gang yang masuk ke kampung tersebut sempat ditutup warga. Beberapa warga yang dimintai keterangannya menyayangkan aksi tersebut, bahkan hal-hal seperti ini sering terjadi kalau ada aksi-aksi di Polres Lobar sehingga kami merasa resah dan takut.
“Untuk menghindari adanya pengejaran terhadap massa yang melarikan diri dari kejaran aparat ke kampung kami ini, maka dengan cepat jalan gang masuk kampung ditutup, sehingga warga yang ada di kampung ini aman,“ ungkap salah satu warga.
Pantauan di lapangan pasca terjadi keributan tersebut, dua water canon di datangkan dari Polda NTB dan tiga mobil Brimob untuk mengantisipasi terjadinya aksi serupa. Dan anggota Brimob yang berjaga-jaga didepan Polres Lobar tepatnya di pinggir jalan raya, dan ditarik masuk ke dalam halaman Polres Lobar, untuk menghindari jalan raya macet. Bahkan pantauan pada sore hari setelah kejadian jalan raya berjalan normal seperti biasa dan beberapa polisi lalu lintas sedang mengatur jalan tersebut. (zam/MataramNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar