Lombok Utara - Tidak aneh jika persoaalan krisis air bersih terus menghantui masyarakat Lombok Utara, bukan hanya disebabkan karena faktor kekeringan semata, tetapi sulitnya masyarakat mendapatkan air bersih juga disebabkan karena masih banyaknya proyek perpipaan yang dikerjakaan asal jadi sehingga tidak dapat dimanfaatkan sama sekali alias mangkrak.
Mangkaraknya proyek perpiapaan air bersih juga terjadi di Desa Senaru Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di tiga dusun desa setempat yakni di dusun Bun Gontor, Telaga Legundi dan Lendang Cempaka.
Data yang di dapatkan Suara Komunitas dilapangan, proyek tahun 2010 itu dikeluarkan oleh Dinas PU Pertambangan dan Energi Kabupaten Lombok Utara sepanjang kurang lebih tiga kilo meter, namun sangat disanyangkan hingga saat ini masyarakat setempat belum dapat memanfaatkanya karena proyek itu di kerjakan asal-asalan. Pipa dan bak penampung yang sudah terpasang dibiarkan tak terurus dan belum mampu dilewati air.
Taknya itu sebanyak 100 lonjor pipa juga dijual oleh oknum mantan kepala dusun (Kadus) setempat yang saat ini menjabat sebagai Kaur Pembangunan Desa Senaru yang pada saat ini sebagai suplayer.
Selain itu, lima unit bak palstik/viber ukuran 5000 liter air yang berfungsi sebagai bak penampung sudah hampir rusak dan belum dimanfaatkan masyarakat termasuk satu unit bak beton dan puluhan kran air yang sudah mulai copot dan rusak.
“Kasus ini pernah kami sampaikan ke pemerintah desa tetapi belum direspon karena pemerintah desa mengaku proyek tersebut masuk kedesa Senaru tanpa melakukan koordinasi dengan pemerintah desa terlebih dahulu,” ungkap Kepala Dusun Bungontor, Senaru, Sekarnawadi pada Suara Komunitas baru-baru ini.
Dijelaskannya, masyarakat juga sudah melaporkan masalah ini ke Sarjana Pendamping Masyarakat Desa (SPMD), termasuk kepada Tim Pegerak Masyarakat (TPM) dengan harapan dapat disampaikan langsung ke Dinas terkait, tetapi sampai sekarang belum di tangani, “keluhnya.
Dijelaskannya, masyarakat juga sudah melaporkan masalah ini ke Sarjana Pendamping Masyarakat Desa (SPMD), termasuk kepada Tim Pegerak Masyarakat (TPM) dengan harapan dapat disampaikan langsung ke Dinas terkait, tetapi sampai sekarang belum di tangani, “keluhnya.
“Saya gak habis fikir dengan pejabat termasuk CV yang mengerjakan proyek itu, masak tidak kasihan melihat masyarakat dusun yang setiap harinya harus mengkonsumsi air saluran irigasi. Kalau mau cari untung yang wajar dong, “katanya.
Sementara Kepala Dinas PU Pertambangan dan Energi Kabupaten Lombok Utara, Ir. H. Ali Anshari Manopol dikonfirmasi terkait hal ini enggan memberikan komentar. Menurut dia, persoalan proyek tahun 2010 lalu cukup banyak termasuk pada saat transisi kepempinan. “Silahkan langsung tanyakan pada kabid yang bersangkutan, “kelitnya.
Sementara Kabid Cipta Karya Dinas PU KLU, M. Zaldi, ST mengaku baru tahu persoalan pipa yang mangkrak di Desa Senaru. Menurut dia proyek itu dikerjakan pada saat kabid Cipta Karya yang lama (Rijaliamin-red). “Saya baru tahu masalah ini, kita akan usahakan melakukan perbaikan tahun 2012 karena ada anggaran perpipaan yang masuk ke desa Senaru,” katanya. (adam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar