Lombok Utara —Para tokoh masyarakat di Desa Bentek, Kecamatan Gangga menyoroti konflik internal yang terjadi di PT Suar Investindo Capital sebagai pelaksana proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Mereka khawatir adanya konflik itu bisa menggangu pekerjaan proyek dan ujung-ujungnya masyarakat sendiri yang merugi. ‘’Berbagai ketegangan yang terjadi di masyarakat justru pemicunya konflik internal di tubuh perusahaan ini,’’ kata tokoh masyarakat Bentek H Junaidi Arif.
Dia menyebut persoalan pembayaran tanah, rekrutmen tenaga kerja dan pemindahan kantor yang berujung pada kurang kondusifitasnya kondisi di masyarakat. Dengan kondisi seperti ini, proyek yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat itu akhirnya menjadi terganggu. ‘’Proyek listrik ini sangat dinantikan masyarakat,’’ kata pria yang juga anggota DPRD KLU ini.
H Junaidi menyebut konflik internal di tubuh perusahaan itu terjadi lantaran para petingginya membuat kebijakan yang berbeda. Ada yang mengurus persoalan tanah, tapi di belakangnya ada persoalan yang tidak dibeberkan secara terbuka pada perusahaan. Ada juga yang memberikan janji-janji pada masyarakat. Akhirnya ketika janji itu tidak dipenuhi, masyarakat komplain. ‘’Saya melihat ada dualisme kepemimpinan di bawah,’’ katanya.
H Jun, panggilan akrabnya, meminta agar pihak PT Suar Investindo Capital bisa memberikan ketegasan terkait persoalan di lapangan. Perusahaan harus tegas menunjuk siapa sebenarnya perwakilan utama mereka di lapangan. Sebab pengalaman selama ini, ada beberapa orang dari perusahaan yang bertindak sebagai direktur.
‘’Kami di bawah bingung, siapa sebenarnya atasan,’’ katanya.
Dia menyebut persoalan pembayaran tanah, rekrutmen tenaga kerja dan pemindahan kantor yang berujung pada kurang kondusifitasnya kondisi di masyarakat. Dengan kondisi seperti ini, proyek yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat itu akhirnya menjadi terganggu. ‘’Proyek listrik ini sangat dinantikan masyarakat,’’ kata pria yang juga anggota DPRD KLU ini.
H Junaidi menyebut konflik internal di tubuh perusahaan itu terjadi lantaran para petingginya membuat kebijakan yang berbeda. Ada yang mengurus persoalan tanah, tapi di belakangnya ada persoalan yang tidak dibeberkan secara terbuka pada perusahaan. Ada juga yang memberikan janji-janji pada masyarakat. Akhirnya ketika janji itu tidak dipenuhi, masyarakat komplain. ‘’Saya melihat ada dualisme kepemimpinan di bawah,’’ katanya.
H Jun, panggilan akrabnya, meminta agar pihak PT Suar Investindo Capital bisa memberikan ketegasan terkait persoalan di lapangan. Perusahaan harus tegas menunjuk siapa sebenarnya perwakilan utama mereka di lapangan. Sebab pengalaman selama ini, ada beberapa orang dari perusahaan yang bertindak sebagai direktur.
‘’Kami di bawah bingung, siapa sebenarnya atasan,’’ katanya.
Beberapa orang tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang hadir dalam undangan buka puasa bersama di rumah kediaman Project Director, Hamid Chaniago, juga menyatakan hal yang sama. Terjadinya beberapa persoalan di masyarakat lantaran adanya indikasi dualisme kepemimpinan di perusahaan yang berpusat di Bali itu.
Sementara itu, Hamid Chaniago mengatakan, berbagai persoalan yang terjadi di
bawah dan masukan-masukan dari para tokoh masyarakat, tokoh pemuda akan disampaikan pada jajaran direksi. Dalam kesempatan buka bersama itu dia menegaskan, dirinya sebagai penanggungjawab proyek pembangunan PLTMH yang akan menghsailkan listrik 6,7 MW itu. ‘’Saya sebagai direktur proyeknya dan SK-nya masih saya,’’ katanya menegaskan.
Kalau ada persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat, dia meminta para tokoh masyarakat di Bentek bisa memberikan pemahaman pada masyarakat. Selama ini juga berbagai persoalan yang muncul di lapangan banyak dibantu penyelesaiannya oleh para tokoh masyarakat. ‘’Saya sangat mengharapkan dukungan dari para tokoh masyarakat,’’ katanya.
Terkait jalannya proyek, saat ini akses jalan yang dibuat sudah hampir rampung. Pelaksana proyek juga akan melakukan survei detail untuk rencana pembangunan PLTMH Segara I dan Segara II. ‘’Setelah semuanya rampung barulah kami masukkan alat-alat berat,’’ katanya. (Ayu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar