Sabtu, 27 Agustus 2011

Proyek Macet Lantaran Konflik Internal

Lombok Utara —Para tokoh masyarakat di Desa Bentek, Kecamatan Gangga menyoroti konflik internal yang terjadi di PT Suar Investindo Capital sebagai pelaksana proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Mereka khawatir adanya konflik itu bisa menggangu pekerjaan proyek dan ujung-ujungnya masyarakat sendiri yang merugi. ‘’Berbagai ketegangan yang terjadi di masyarakat justru pemicunya konflik internal di tubuh perusahaan ini,’’ kata tokoh masyarakat Bentek H Junaidi Arif.

Dia menyebut persoalan pembayaran tanah, rekrutmen tenaga kerja dan pemindahan  kantor yang berujung pada kurang kondusifitasnya kondisi di masyarakat. Dengan  kondisi seperti ini, proyek yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat itu  akhirnya menjadi terganggu. ‘’Proyek listrik ini sangat dinantikan masyarakat,’’  kata pria yang juga anggota DPRD KLU ini.

H Junaidi menyebut konflik internal di tubuh perusahaan itu terjadi lantaran para petingginya membuat kebijakan yang berbeda. Ada yang mengurus persoalan tanah,  tapi di belakangnya ada persoalan yang tidak dibeberkan secara terbuka pada  perusahaan. Ada juga yang memberikan janji-janji pada masyarakat. Akhirnya ketika  janji itu tidak dipenuhi, masyarakat komplain. ‘’Saya melihat ada dualisme  kepemimpinan di bawah,’’ katanya.

H Jun, panggilan akrabnya, meminta agar pihak PT Suar Investindo Capital bisa  memberikan ketegasan terkait persoalan di lapangan. Perusahaan harus tegas  menunjuk siapa sebenarnya perwakilan utama mereka di lapangan. Sebab pengalaman  selama ini, ada beberapa orang dari perusahaan yang bertindak sebagai direktur.

‘’Kami di bawah bingung, siapa sebenarnya atasan,’’ katanya. 
Beberapa orang tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang hadir dalam undangan buka  puasa bersama di rumah kediaman Project Director, Hamid Chaniago, juga menyatakan  hal yang sama. Terjadinya beberapa persoalan di masyarakat lantaran adanya  indikasi dualisme kepemimpinan di perusahaan yang berpusat di Bali itu.
Sementara itu, Hamid Chaniago mengatakan, berbagai persoalan yang terjadi di
bawah dan masukan-masukan dari para tokoh masyarakat, tokoh pemuda akan  disampaikan pada jajaran direksi. Dalam kesempatan buka bersama itu dia  menegaskan, dirinya sebagai penanggungjawab proyek pembangunan PLTMH yang akan  menghsailkan listrik 6,7 MW itu. ‘’Saya sebagai direktur proyeknya dan SK-nya masih saya,’’ katanya menegaskan.
Kalau ada persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat, dia meminta para tokoh  masyarakat di Bentek bisa memberikan pemahaman pada masyarakat. Selama ini juga  berbagai persoalan yang muncul di lapangan banyak dibantu penyelesaiannya oleh  para tokoh masyarakat. ‘’Saya sangat mengharapkan dukungan dari para tokoh  masyarakat,’’ katanya.
Terkait jalannya proyek, saat ini akses jalan yang dibuat sudah hampir rampung.  Pelaksana proyek juga akan melakukan survei detail untuk rencana pembangunan  PLTMH Segara I dan Segara II. ‘’Setelah semuanya rampung barulah kami masukkan alat-alat berat,’’ katanya. (Ayu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar