Sabtu, 27 Agustus 2011

Aparat Dinilai Lamban Laporkan Kesulitan Air Bersih

Lombok Utara - Adanya tujuh desa di Kabupaten Lombok Utara (KLU) belum menerima bantuan air bersih disinyalir karena aparat di tingkat desa dan dusun terlambat memberikan laporan ke instansi terkait. Seharusnya krisis air yang terjadi di desa segera dilaporkan aparat setempat agar bisa ditanggulangi secepatnya oleh pemerintah.

Demikian sejumlah warga, Jumat (26/8) kemarin menanggapi tujuh desa di KLU belum mendapatkan bantuan air bersih dari instansi terkait. Sulitnya distribusi air bersih karena desa itu berada di atas pengunungan. Contoh, katanya, Dusun murmas, Desa Bentek, Kecamatan Gangga baru dilayani air bersih setelah dusun itu diberitakan di media massa kesulitan air bersih.

Sekretaris Dukcapil Sosnakertrans KLU H. Rubain, S.Sos., M.Si., menjelaskan belum menerima laporan dari tujuh desa yang kesulitan air bersih. Kalaupun ada desa yang membutuhkan air tetap dilayani sampai lokasi jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Yang jelas, katanya kalau ada laporan dari petugas tentang kekurngan air bersih tetap diperhatikan.

Dijelaskannya, droping air ke dusun atau desa sesuai permintaan warga. Hingga kini ia belum mengetahui jalan ke beberapa dusun yang dikatakan rusak. Kalau benar rusak, itu tugas instansi terkait. Kalau kondisi jalan rusak, katanya petugas akan membwa sampai ke lokasi yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Nanti warga yang mengambil air sendiri ke tempat kendaraan parkir.

Kepala Bidang Sosial pada Dinas Dukcapil Sosnakertrans KLU Farurrahman menyatakan mungkin yang dimaksud itu tujuh dusun yang belum mendapat bantuan air bersih. Selama ini, katanya, setiap ada laporan dari desa tetap diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan air bersih.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan Dinas Dukcapil dan Sosnakertrans KLU sedang membantu warga yang mengalami krisis air bersih di beberapa tempat. Petugas mengangkut air menggunakan mobil tangki milik Dinas Dukcapil dan Sosnakertrans KLU, ditambah dengan mobil tangki yang didatangkan dari Dinas Sosial kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB.

Petugas Sosial Masyarakat (PSM) Sapar menjelaskan informasi yang ia terima dari PSM di beberapa desa masih ada dusun yang sulit dijangkau mobil tangki karena jalan yang rusak. Seperti di Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Mumbul Sari dan Desa Akar-akar, Kecamatan Bayan. Di semua desa itu ada tujuh dusun yang sulit dilalui mobil tangki.

‘’Informasi ini saya terima dari tokoh masyarakat dan beberapa warga. Di beberapa lokasi warga terpaksa menunggu air bersih di jalan sekalipun jaraknyanya cukup jauh dari rumahnya,’’ jelas Sapar. Kades Salut Karianom yang dihubungi menerangkan di desanya ada beberapa dusun yang tak bisa dilalui kendaraan roda empat karena kondisi jalan yang parah. Seperti Lokoq Beru, Sebang dan Sambik Rindang. Kades Loloan, Kecamatan Bayan R. Nyakrasana menyatakan, dari sembilan dusun yang ada, Dusun Telaga Segoar dan Montong Kuning tergolong sering terjadi kekurangan air bersih karena debit air yang ada berkurang. Pada saat tertentu warga di dua dusun ini butuh bantuan air bersih dari pemerintah. (051)Sumber: suarantb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar