Senin, 06 Juni 2011

LPG Meledak, Ciderai 1 Warga di Desa Dangiang

Lombok Utara - Minimnya sosialisasi mengenai cara penggunaan kompor dan gas elpiji dalam realisasi program konversi minyak tanah, membuat masyarakat daerah lombok utara masih khawatir beralih menggunakan bantuan kompor dan gas elpiji yang didistribusikan pemerintah. Ketidaktahuan warga dalam menggunakan gas elpiji, juga menyebabkan terjadinya ledakan tabung gas yang membahayakan masyarakat, disamping karena sejumlah tabung gas yang diberikan belum standard an tidak melalui uji keamanan.

Hal ini seperti yang dialami, Baharudin kepala dusun merembun desa dangiang, kecamatan Kayangan, seluruh tubuh Baharudin nyaris hangus terbakar akibat semburan api yang disebabkan letupan kecil dari tabung gas elpiji tiga kilogram, yang diduga akibat regulator yang bocor, saat mencoba menyalakan kompor gas yang dibagikan rekanan pertamina, PT.Makro Husada Karya Jati beberapa hari lalu.

Kepada Suarakomunitas baharudin menjelaskan, semburan api yang menyebabkan letupan pada tabung elpiji itu, terjadi pada saat ia memasang regulator dimulut tabung. Saat itu ia tidak menduga terjadi kebocoran kecil diujung regulator yang mengeluarkan bau gas elpiji dan ketika mencoba menghidupkan kompor, secara tiba-tiba api menyambar ujung tabung dan meletup yang menyebabkan rambut dan mukanya terbakar. Beruntung letupan tabung itu tidak menyebabkan ledakan besar, hingga hanya menyebabkan luka bakar ringan disekitar wajahnya, jelas Burhan. Ironisnya kejadian itu berlangsung disaat agen yang menjual protector atau pengaman anti ledakan, yang mengaku dari rekanan pertamina, PT.Makro Husada Karya Jati sedang mendemonstrasikan alat pengaman.

Kepala desa dangiang, H.Ikhsan Arif dikonfirmasi terkait kejadian letupan tabung itu, menyayangkan pihak pertamina dan pemerintah yang mendistribusikan tabung gas elpiji, tanpa adanya sosialisasi kepada masyarakat. Menurut Ikhsan Arif, pihak pertamina harus segera melakukan sosialisasi tentang cara penggunaan tabung elpiji secara intens, termasuk memastikan seluruh perangkat konversi mitan telah aman dan sesuai standar keamanan. Ia juga meminta agar pertamina mengantisipasi oknum yang menjual alat dan asesoris konversi yang illegal. Sebab jika tidak, ancaman ledakan tabung elpiji yang lebih besar pasti akan terjadi diberbagai wilayah KLU, yang warganya masih awam dengan kompor dan tabung elpiji, tegas Ikhsan Arif. (edi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar