Jumat, 15 April 2011

Laporan Khsusus HUT Pontren Yamtia Ke 59

Pro Kontra Misi Kenabian Mirza Ghulam Ahmad
Nabi Muhammad Saw adalah Nabi Khotamunnabiyyin, Nabi terakhir dan La Nabiyya ba'dahhu yaitu tidak ada Nabi setelah beliau yaitu Nabi Muhammad Saw, dimana pada saat ini kembali menyeruak ke permukaan tentang Mirza Ghulam Ahmad nabi palsu dari India.

Demikian dikemukakan Gubernur NTB, Dr. TGH. Zainul Madjdi, MA, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepemterian Kanwil Agama, H. lalu Suhaimi Ismy pada HUT Yayasan Maraqitta'limat yang ke 59 di Desa Mamben Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.
Terkait dengan hal tersebut, lanjut Zainul Madjdi, pemerintah daerah dengan Majlis ulama Indonesia (MUI) NTB serta para alim ulama di daearah ini meminta, untuk tetap berpegang teguh kepada aqidah Islam, juga secara teknis harus tetap berpedoman kepada SKB tiga menteri.
Disisi lain, gubernur menjelaskan, bahwa peringatan HUT bagi lembaga apapun namanya, senantiasa memiliki maakna yang penting untuk melihat kilas balik perjalanan lembaga tersebut, tidak terkecuali pondok pesantren Maraqitta'limat ini.
“Namun harus disadari bahwa, hakikat peringatan HUT tidak terletak pada meriahnya serimonial belaka, akan tetapi yang terpenting adalah bagaiaman jajaran pimpinan dan seluruh pengurus, melakukan perenungan, introspeksi dan evaluasi berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam masa yang telah lalu”, tegasnya.
Dikatakan, keberhasilan yang telah diraih sudah tentu sesuatu yang membahagiakan, namun dengan keberhasilan tersebut tidak lantas berpuas diri. Demikian juga halnya dengan kegagalan, harus mampu diidentifikasi yang selanjutnya dicarikan jalan keluar pemecahannya.
Satu hal yang patut kita banggakan, lanjutnya, adalah keberadaan pondok pesantren Maraqitta'limat, telah cukup membantu pemerintah khususny dalam memerangi kebodohan di daerah NTB.
“Kiprah dan tanggung jawab untuk memajukan umat seperti inilah yang diharapkan muncul dari setiap lembaga pendidikan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh pondok pesantren yayasan Maraqitta'limat” jelasnya.
Gubernur berharap kepada pengurus dan jajaran yayasan Maraqitta'limat, tidak berhenti sampai disini, melainkan terus mencurahkan perhatian dan terus berkarya dalam rangka mendorong umat untuk meraih kebahagiaan dan di akhirat.
Dengan dorongan keihlsan yang tinggi dan semangat yang sungguh-sungguh, Insya Allah kehidupan umat ini akan lebih baik dan lebih sejahtera di masa-masa yang akan datang.

Kontribusi Pesantren Dalam Peradaban dan Pencerdasan Bangsa
Lombok Timur (suarakomunitas.net) Sebuah kebenaran sejarah, bahwa peran pesantren begitu besar bagi bangsa Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Dalam catatan sejarah sejak kehadiran pesantrsn di Nusantara 700 tahun silam, pesantren memiliki kontribusi dan sumbangsih yang begitu besar dalam rangka peradaban dan pencerdasan masyarakat nusantara pada saat itu.
Demikian dikemukakan Menteri Agama, H. Surya Dharma Ali dalam sambutannya yang diwakili PK Pondok Pesantren RI, DR. H. Khairul Fuad Yusuf, pada acara Hari Ulang Tahun Yayasan Maraqitta'limat (HUT Yamtia) ke 59, 10/4, di komplek perguruan Pondok Pesantren (Ponpes) Desa Mamben Lauq Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.
Dikatakan, pesantren sebagai pusat dakwah Islamiyah yang berusaha untuk mengubah tradisi animistik maupun dinamistik menjadi tradisi yang Islami. Kemudian era berikutnya yaitu pada zaman kolonilaisme atau masa penjajahan, pesantren juga begitu kuat dan berkontribusi dalam memerdekakan bangsa. Pada saat itu peran pesantren sebagai pusat perlawanan terhadap penjajah baik Belanda yang menjajah selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun maupun Portogis dan Spanyol.
“Jadi jikalau tidak ada pesantren saya yakin bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia mungkin tidak terjadi pada 17 Agustus 1945. Mengapa, karena masyarakat pesantren yang dipimpin oleh kiyainya memiliki jiwa jihad (perjuangan) untuk membela negara dalam rangka mengamalkan ajaran 'Hubbul wathon minal iman'”, tegasnya.
Masyarakat pesantren ketika itu berada pada posisi terdepan dalam melawan penjajah. Semenata dalam kelompok masyarakat yang lain mungkin ada di belakang. Kemudian pada masa kemerdekaan hingga sekarang, pesantren sudah menambahkan programnya sebagai lembaga pendidikan selain sebagai lembaga dakwan dan lainnya. Pesantren di Indonesia yang sudah mencapai 24 ribu, ternyata semuanya sudah memerankan diri sebagai lembaga pendidikan disamping sebagai lembaga pengembangan masyarakat.
Pesantren sekarang dan kedepan, ternyata bagi masyarakat Indonesia sangat penting dan memiliki posisi yang strategis bahkan menentukan keberhasilan pembangunan dan tingkat keberadaban dan menentukan kualitas bangsa kedepan. Mengapa demikian? “kalau kita melihat persoalan agenda pembangunan yang ada di Indonesia ini, maka dapat disimpulkan ada dua persoalan yang harus diatasi bangsa kita dan ternyata ini semua menjadai tantangan bagi pesantren”, kata Khairul.
Tantangan pertama, lanjut Khairul, adalah terkait dengan moralitas bangsa, dimana pengamalan ajaran agama, bangsa Indonesia terkatagori sangat memprihatinkan. Indikator atau tanda-tandanya adalah prilaku yang menyimpang dan korupsi yang begitu tinggi. “Tentu kita pernaha membaca laporan sebuah lembaga transparansi wact, yang pada tahun 2009 lalu merengking 157 negara di dunia, ternyata Indonesia menempati urutan 146 dalam katagori korupsi yang tinggi”, kata Khairul menegaskan.
Tingginya nilai korupsi disebabkan pengamalan ajaran agama itu sangat rendah. Padahal dalam keyakinan bangsa kita adalah seratus persen yakin kepada Tuhan Yang Maha esa, yang didalamnya 82 persen umat Islam. Ternyata negara yang korupsi yang paling rendah adalah negara seculer yang tidak mau tau ada atau tidaknya agama. Sementara bangsa Indoensia seratus persen penduduknya beragama. Dan inilah tugasnya pesantren untuk meningkatkan pengamalan ajaran agama dan moralitas bangsa.
Dampak berikutnya adalah munculnya pengangguran dan kemiskinan. Di tahun 2009, angka kemiskinan mencapai 40 juta orang yang penghasilannya dua dolar ke bawah. Sementara pengangguran mencapai 11 juta, termasuk tamatan dari perguruan tinggi. “jadi jangan bangga kalau punya gelar sarjana ternyata menjadi penganggur juga”, katanya.
Dalam rangka mengatasi kemiskinan dan meningkatkan moralitas bangsa, maka dibutuhkan pengamalan nilai agama dan penguatan kompetensi atau kualitas yang bagus. “Saya kira pesantren Maraqitta'limat akan mampu mengarah kesana, karena sudah ada anak yatim piatu yang diasuh di Panti Asuhan sudah mencapai gelar Doktor. Selain itu di Yamtia juga sudah diadakan berbagai kegiatan ekonomi seperti pembangunan pasar induk pesantren”, jelasnya.
Seusai memberi sambutan, wakil menteri agama menyerahkan bantuan ke ponpes Yamtia sebesar Rp. 300 juta, disusul Bupati Lotim, Rp. 50 juta, Gubernur NTB, Rp. 25 juta dan Kementerian Kanwil agama NTB sebesar Rp. 80 juta.
Hadir dalam HUT tersebut selain puluhan ribu jama'ah, juga tampak, ketua MUI NTB, Prof. H. Saiful Muslim, Forum Komunikasi Ponpes, kepala dinas provinsi NTB dan Kabupaten Lotim serta Asisten I Bupati Lombok Utara, Simparudin, SH dan ratusan undangan lainnya.

Radio Dakwah Peroleh Rekomendasi Perizinan
Lombok Timur (suarakomunitas.net) - Radio Dakwah Al-hamzar, 10/4 memperoleh rekomendasi perizinan siaran dari Komisi Penyiaran Indefenden Daerah (KPID) Nusa tenggara Barat.
Rekomendasi tersebut diserahkan ketua KPID NTB, Badrun AM kepada pimpinan pusat Yayasan Maraqitta'limat (Yamtia), TGH. Hazmi hamzar, pada saat acara HUT Yamtia ke 59 di Desa Mamben lauq Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.
Berdirinya radio dakwah tersebut, disambut gembira oleh ribuan jama'ah. “Insya Allah dalam waktu dekat ini kita sudah mulai mengudara yang program acaranya lebih banyak pendidikan dan dakwah”, kata TGH. Hazmi hamzar.
Selain itu radio tersebut juga dijadikan sebagai media komunikasi dan informasi khususnya oleh jama'ah Yamtia yang jumlahnya ratusan ribu, yang tersebar di semua kabupaten di provinsi NTB.
Sementara Bupati lombok Timur, HM. Sukiman Hazmi, menyembut baik keberadaan radio dakwah, yang kedepan, Yamtia bukan saja bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan, namun juga akan memamfaatkan muti media untuk menjalankan misi dakwahnya.
Selain radio, Yamtia juga menerbitkan majalah Suara Komunitas AT-TA'LIMAT, bekerjasama dengan STIKES dan STKIP Hamzar serta pengurus cabang dan ranting Yamtia, yang terbit setiap bulan sekitar 5000 exsplar.
“Mudah-mudahan suarakomunitas net serta jaringan lainnya dapat mendukung penerbitannya”, harap pimpinan redaksi Suara Komunita At-Ta'limat, H. Mashal, SH.MM.

Peran Perguruan Swasta Lebih dominan
Bupati Lombok timur (Lotim), HM. Sukiman Hazmi mengatakan, Tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib Kabupaten Lotim jika tidak ada pondok pesantren dan perguruan Islam seperti Maraqitta'limat.
Hal tersebut dikemukakan Bupati Lotim dalam sambutannya pada peringatan HUT Maraqitta'limat yang ke 59 di Desa Mamben lauq Kecamatan Wanasaba, Minggu siang 10/4.
Sebagai bahan perbandingan, lanjut Sukiman, jumlah Ponpes di Lotim 157 buah, terdiri atas perguruan yang dikelolalnya, yaitu Madrasah Ibtidaiyah 205 unit dan hanya dua yang negeri, sementara sisanya swasta. Madrasah Tsanawiyah 196 buah dan 3 yang negeri serta Madarasah Aliayah sebanyak 99 buah, dan hanya 2 yang negeri. Sedangkan 11 Perguruan Tinggi yang ada di Lotim semuanya dikelola oleh yayasan yang berafiliasi oleh semangat keislaman.
Dari jumlah tersebut, Yayasan maraqitta'limat mengelola 60 buah lembaga pendidikan, yang bukan hanya tersebar di Kabupaten Lotim, tetapi juga di kabupaten-kabupaten lain , termasuk di Sulawesi Utara dan provinsi lainnya.
“Sejara jujur kita akui bahwa peran, dan sumbangsih perguruan swasta terutama yayasan Islam di Kabupaten Lotim sungguh sangat dominan. Dan saya memberi apresiasi kepada yayasan Maraqit yang telah melakukan dakwah dengan menggunakan multi media seperti radio dan lainnya”, jelasnya.
Di sisi lain, Sukiman mengakui, kalau kabupaten yang dipimpinnya adalah salah satu kabupaten yang terbelakang. Ini dapat dilihat dari jumlah penduduknya yang berjumlaah 1,2 juta, dan 370 ribu diantaranya masih dibawah garis kemiskinan. Dan diantara 157 jumlah Panti Asuhan (PA) di Lotim hanya mampu menghimpun 2700 anak yatim piatu, padahal jumlah anak yatim berdasarkan statistik di Lotim mencapai 17.490 orang.
“jika dilihat angka itu, maka masih sekitar 15 ribuan anak yatim belum bisa tertampung di PA. Karenanya saya ingin mengetuk hati kita semua untuk melihat nasip-nasip anak yatim piatu kedepan tanpa keterlibatan kita sebagai umat Islam”, tegasnya.
Sekarang ini, kata Sukiman, banyak kita jumpai orang-orang yang saleh dalam arti ritual saja, seperti rajun sholat dan rajin ke masjid, tetapi banyak yang melupakan kesalehan sosialnya yaitu kesalehan terhadap umat Islam sesama dalam menyantuni faikir miskin dan anak yatim.
Bupati mengajak, kepada ribuan jama'ah yang hadir untuk bersama-sama menyantuni fakir miskin dan anak yatim, sehingga masa depan mereka, Insya Allah akan lebih baik dari pada hari ini dibandingkan dengan hari kemarin. (M.Syairi)


Ribuan Jama'ah Banjiri Arena HUT PP Yamtia
Lombok Timur - Sekitar dua puluh ribu jama'ah yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia, 10/4, membanjiri arena Hari Ulang tahun Pondok Pesantren Yayasan Maraqitta'limat (PP Yamtia) yang ke 59.
Acara yang berlangsung di komplek perguruan PP Yamtia di desa Mamben Lauq Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombk Timur diawali dengan pengajian umum yang disampaikan oleh pipmnan pusat, TGH. Hazmi Hamzar.
H. Hazmi Hamzar, dalam didepan ribuan jama'ah mengatkan, rencana Yamtia kedepan adalah pendirin rumah sakit dan akan membangun pasar pondok pesantren. “Dua rencana ini kita akan lakukan pada tahun 2011 ini, karena kita di yayasan sudah memiliki dua Sekolah Tinggi yaitu STIKES dan STKIP Hamzar”, katanya.
Selain itu, lanjutnya, untuk tahun ini kita akan menunggu keluarnya perijinan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah. Karenanya melalui Direktur PK Pontren pusat yang hadir mewakili menteri Agama, H. Hazmi berpesan agar menyampaikan salamnya ke Menteri Agama., agar ijin STIT bisa dikeluarkan.
Dan dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan ijin rekomendasi pendirian radio dakwah kepada pimpinan pusat Yamtia oleh Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) NTB. (M. Syairi)

Yamtia Akan Bentuk Pasar Ponpes
Lombok Timur (suarakomunitas.net) - Program Yayasan Maraqitta'limat (Yamtia) pada tahun 2011, selain akan mendirikan rumah sakit, juga akan membangun pasar Pondok Pesantren (Ponpes) atau semodel pasar induk bagi jama'ah.
Hal tersebut diungkapkan, pembina Yamtia provinsi Nusa tenggara Barat (NTB), TGH. Hazmi Hamzar, ketika ditemui disela-sela kesibukannya menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Yamtia yang ke 59, Sabtu sore 9/8 di komplek Ponpes Desa Mamben lauq Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.

Menurut H. Hazmi, pasar induk yang dimaksud adalah semacam pusat grosir umat, yang bila ponpes yang ada di NTB membutuhkan seperti pakaian maka akan mampu dilayani.

“Dalam hal ini, kita jangan takut bersaing dengan pasar yang ada di kota-kota besar, karena kalau kita takut, maka apa yang menjadi cita-cita kita itu tidak akan tercapai”, tegas Tuan Guru yang juga anggota DPRD I NTB ini.

Sekarang ini, lanjutnya, Yamtia sudah mulai melakukan persiapan-persiapan ke arah itu, dengan mendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mendidik tenaga-tenaga ahli.

“Dan mulai tahun ini kita sudah mulai menjahit seragam sekolah maupun guru sebagai tahap awal untuk menuju pasar ponpes, dan kedepan semua kebutuhan sekolah kita akan lengkapi”, katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar