Lombok Utara - Adat merupakan salah satu norma yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan tradisional yang sangat esensial untuk dipertahankan.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Dishubparkominfo), yag diwakili Kasi Promosi dan Pemasaran Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Drs. Nanang Hermansah, dalam acara pembukaan Festival Gasingan Fest yang dipusatkan di Goar Seroa Desa Sukadana Kecamatan Bayan, 17/3.
Kegiatan tersebut dilaksanakan Pengurus Wilayah Aliansi Masayarakat Adat Nusantara (PW-AMAN) KLU, dalam rangka menyemarakkan hari ulang tahunnya yang ke 12. Menurut Nanang, adat merupakan warisan leluhur yang perlu kita ajarkan kepada generasi penerus.
“Saya apresiasi kepada pengurus AMAN dan masyarakat Adat KLU, yang tidak henti-hentrinya berkreatif untuk memperjuagkan hak-hak masyarakat adat”, katanya.
Camat Bayan, Pahri, S.Pd, pada kesempatan tersebut mengatakan, sebagai warga Dayan Gunung patut berbangga karena masih memegang teguh nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita yang mengarahkan kepada nilai nasionalisme. “Karenanya, bila ada perbedaan, jangan sampai kita jadikan musuh, akan tetapi itu merupakan sebuah kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan”, tegasnya.
Sementara Sekertaris Jenderal AMAN, dalam sambutan yang dibacakan, Dewan AMAN Pusat, Kamardi, SH, menyoroti gotong royong yang dinilai semakin langka bahkan hamper punah dalam kehidupan keseharian kita. “Gotong royong dua kata yang dirangkai menjadi satu makna, walaupun di Indonesia terdiri dari berbagai suku, namun memiliki padanan kata dalam bahasa adat yang berbeda satu sama lain yakni makna kebersamaan mencapai tujuan bersama”, jelasnya.
Diakhir sambutannya, Kamardi mengajak untuk mempertahankan titipan leluhur sebagai berkah bukan sebagai kutukan. “Mari kita pelihara, kelola, dan kita mamfaatkan kekayaan leluhur kita masing-masing, baik yang ada bentuknya maupun yang tidak berbentuk. Satuka langkah bergotong royong untk mandiri secara ekonom”, pintanya. Didepan ratusan tokoh ada se KLU.
Husnul Munadi, Ketua PD AMAN KLU, menegaskan, dengan hari kebangkitan masyarakat adat dan HUT AMAN ke 12 ini kita pelihara dan kelola titipan leluhur untuk mewujudkan kehidupan masyarakat adat yang mandiri secara ekonomi.
Kegiatan PD AMAN Paer Daya, lanjut Husnul, yaitu menyelenggarakan festival gasingan dengan peserta yang berasal dari 21 komunitas adat anggota AMAN. Tujuannya, untuk melestarikan dan menjaga tradisi leluhur dan kebudayaan sebagai bentuk hak-hak tradisional masyarakat adat.
Selain itu perayaan HUT AMAN ke 12 dan kebangkitan masyarakat adat tahun ini sebagai upaya masukan kepada pemerintah daerah untuk mendorong pemerintah RI, guna mempercepat pengesahan RUU perlindungan dan pengakuan hak-hak masyarakat adat menjadi undang-undang resmi.
Tampak hadir dalam acara pembukaan festival gasingan ini, antara lain PW AMAN NTB, perwakilan komunitas dan pemuda adat , kepala desa, para toak lokak, pemangku serta masyarakat adat se KLU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar