Lombok Utara - Satu hal yang cukup menggembirakan sekaligus sebagai sebuah prestasi bagi SMAN 1 Bayan, yaitu diantara 65 SMAN di provinsi Nusa Tenggara Barat, ada lima sekolah yang diberikan kesempatan memperentasikan Karakter Pendidikan Bangsa (KPB), dan salah satunya adalah SMAN 1 Bayan yang terletak di ujung timur Kabupaten Lombok Utara.
“Kami tidak menyangka kalau sekolah ini diberikan kesempatan mempresntasikan KPB pada pertemuan yang diegalar Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) provinsi NTB yang berlangsung di LPMD Mataram beberapa waktu lalu”, tutur Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Bayan, Budi Wicaksono, S.Pd, ketika ditemui di ruang kerjanya 28/1.
Menuruit Budi, dari 65 SMAN yang hadir, lima sekolah diantaranya dipercaya untuk memperesentasikan Karakter Pendidikan Bangsa yaitu SMAN 1 Narmada sebagai Sekolah Model, SMAN 2 Selong yang memiliki Pusat Sumber Belajar (PSB), SMAN Alas (Sumbawa Besar) sebagai Sekolah Standar Nasional, SMAN 1 Mataram, Rintisan Sekolah Bertarap Internasional (RSBI) dan SMAN 1 Bayan, yaitu Sekolah Rintisan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (RPBKL).
Selain pertemuan tersebut, SMAN 1 Bayan juga mengikuti pertemuan sekaligus mempresentasikan RBKL pada pertemuan di Lembaga Penjamin Mutu Pelajaran (LPMP) Mataram yang diadiri oleh para Budayawan, Kepala Dinas Dikbudpora NTB dan puluhan guru SLTP dan SLTA.
Dijelaskan, pendidikan peningkatan Iman dan Taqwa (Imtaq) paling tidak para siswa dan guru di SMAN 1 Bayan dapat menjadi, disiplin, kerjasama, pengendalian emosi, percaya diri, berfikir positif dan ihlas. Sedangkan pendidikan RBKL, seperti Tarian Gegeruk Tandak, selain menghasilkan diatas juga ditambah dengan kreatif, rendah hati dan tanggung jawab.
Dibidang lainnya, menurut Bambang Siswanto, Spd, Wakasek Bidang Kurikulum sekarang ini sudah dimulai pendidikan Sistim Terapi Emosional Siswa (STes), dimana para siswa secara bergantian diinapkan di sekolah dengan model pendidikan yang akan diterapkan yaitu, pada waktu maghrib sampai Isya, siswa yang belum mampu membaca Al-Qur’an akan dilatih membaca, dan dilanjutkan dengan pelajaran sekolah. Sementara tengah malamnya para siswa akan dibangunkan untuk menunaikan sholat tahajjud.
“Kegiatan ini, Insya Allah akan menghasilkan siswa disiplin, kerjasama, pengendalian emosi, percaya diri, berfikir positif, ihlas dan jujur”, pungkas Bambang.
“Kami tidak menyangka kalau sekolah ini diberikan kesempatan mempresntasikan KPB pada pertemuan yang diegalar Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) provinsi NTB yang berlangsung di LPMD Mataram beberapa waktu lalu”, tutur Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Bayan, Budi Wicaksono, S.Pd, ketika ditemui di ruang kerjanya 28/1.
Menuruit Budi, dari 65 SMAN yang hadir, lima sekolah diantaranya dipercaya untuk memperesentasikan Karakter Pendidikan Bangsa yaitu SMAN 1 Narmada sebagai Sekolah Model, SMAN 2 Selong yang memiliki Pusat Sumber Belajar (PSB), SMAN Alas (Sumbawa Besar) sebagai Sekolah Standar Nasional, SMAN 1 Mataram, Rintisan Sekolah Bertarap Internasional (RSBI) dan SMAN 1 Bayan, yaitu Sekolah Rintisan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (RPBKL).
Selain pertemuan tersebut, SMAN 1 Bayan juga mengikuti pertemuan sekaligus mempresentasikan RBKL pada pertemuan di Lembaga Penjamin Mutu Pelajaran (LPMP) Mataram yang diadiri oleh para Budayawan, Kepala Dinas Dikbudpora NTB dan puluhan guru SLTP dan SLTA.
Dijelaskan, pendidikan peningkatan Iman dan Taqwa (Imtaq) paling tidak para siswa dan guru di SMAN 1 Bayan dapat menjadi, disiplin, kerjasama, pengendalian emosi, percaya diri, berfikir positif dan ihlas. Sedangkan pendidikan RBKL, seperti Tarian Gegeruk Tandak, selain menghasilkan diatas juga ditambah dengan kreatif, rendah hati dan tanggung jawab.
Dibidang lainnya, menurut Bambang Siswanto, Spd, Wakasek Bidang Kurikulum sekarang ini sudah dimulai pendidikan Sistim Terapi Emosional Siswa (STes), dimana para siswa secara bergantian diinapkan di sekolah dengan model pendidikan yang akan diterapkan yaitu, pada waktu maghrib sampai Isya, siswa yang belum mampu membaca Al-Qur’an akan dilatih membaca, dan dilanjutkan dengan pelajaran sekolah. Sementara tengah malamnya para siswa akan dibangunkan untuk menunaikan sholat tahajjud.
“Kegiatan ini, Insya Allah akan menghasilkan siswa disiplin, kerjasama, pengendalian emosi, percaya diri, berfikir positif, ihlas dan jujur”, pungkas Bambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar