Lombok Utara – Masyarakat Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan KLU, Selasa (22/6) lalu sekitar pukul 19.35 wita di hebohkan karena ada penemuan bayi yang di perkirakan baru berumur 1 hari. Pembuangan bayi yang hingga saat ini belum di temukan pelakunya masih menjadi pembicaraan hangat masyarakat sekitar di temukan pertama kali oleh Gatot salah satu warga Dusun Lengkukun Desa Kayangan, yang di buang di depan pasar Lokok Rangan desa setempat.
Bayi malang tersebut yang berjenis kelamin laki-laki di temukan dalam kondisi terbukus selembar kain dengan berat badan 2,2 gram atau dalam kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan kurang dari 2500 gram, kini bayi malang tersebut harus dirawat di puskesmas Tanjung dan sebelumnya sempat mendapat perawatan intensif di Puskesmas Kayangan.Nyoman Sukartia Ningsih, salah satu bidan Puskesmas Kayangan yang berhasil di temui Suara Komunitas Rabu (23/6) kemarin mengatakan, bayi tersebut di bawa kepuskesmas sekitar pukul 20.00 wita oleh salah satu staf Kecamatan Kayangan, kondisi bayi memang dalam keadaan sehat hanya berat badan yang tidak normal dan masuk katagori BBLR karena kurang dari 2500 gram, sedangkan panjang bayi saat di temukan 47 cm. Dari kondisi bayi kita dapat pastikan umurnya baru 1 hari melihat dari mequnium atau kotoran yang masih menempel pada kain yang di gunakan sebagai pembukus masih berwarna hitam. Saat di temukan kita duga bayi tersebut sempat di bersihkan oleh pelaku karena sekujur tubuhnya dalam keadaan bersih, “ tuturnya.
Kapolres Lombok Barat melalui Kapolsek Kayangan, KLU, IPDA I. Komang Sugatha di konfirmasi terkait masalah ini mengatakan, pihaknya masih dalam proses penyelidikan namun hingga saat ini ia sudah melakukan pemeriksaan yakni 1 orang pelapor dan 2 orang saksi. Kita sudah ada bayangan atau titik terang dari kasus pembuangan bayi ini namun kita belum berani berkomentar sebelum bukti lengkap kita kantongi. Kita perkirakan pelakuknya dari luar kecamatan Kayangan. Sedangkan untuk perawatan lebih lanjut bayi tersebut kita rujuk ke puskesmas Tanjung yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap, “ tegasnya.
Lebih jauh ia mengatakan, saat ini sudah banyak warga sekitar yang ingin mengadopsi bayi malang tersebut, namun masih menunggu proses dan perkembangan lebih lanjut, disamping itu harus ada surat atau pun persyaratan khusus jika masyarakat ingin mengadopsi bayi tersebut. (Adam Gita Swara FM)
Bayi malang tersebut yang berjenis kelamin laki-laki di temukan dalam kondisi terbukus selembar kain dengan berat badan 2,2 gram atau dalam kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan kurang dari 2500 gram, kini bayi malang tersebut harus dirawat di puskesmas Tanjung dan sebelumnya sempat mendapat perawatan intensif di Puskesmas Kayangan.Nyoman Sukartia Ningsih, salah satu bidan Puskesmas Kayangan yang berhasil di temui Suara Komunitas Rabu (23/6) kemarin mengatakan, bayi tersebut di bawa kepuskesmas sekitar pukul 20.00 wita oleh salah satu staf Kecamatan Kayangan, kondisi bayi memang dalam keadaan sehat hanya berat badan yang tidak normal dan masuk katagori BBLR karena kurang dari 2500 gram, sedangkan panjang bayi saat di temukan 47 cm. Dari kondisi bayi kita dapat pastikan umurnya baru 1 hari melihat dari mequnium atau kotoran yang masih menempel pada kain yang di gunakan sebagai pembukus masih berwarna hitam. Saat di temukan kita duga bayi tersebut sempat di bersihkan oleh pelaku karena sekujur tubuhnya dalam keadaan bersih, “ tuturnya.
Kapolres Lombok Barat melalui Kapolsek Kayangan, KLU, IPDA I. Komang Sugatha di konfirmasi terkait masalah ini mengatakan, pihaknya masih dalam proses penyelidikan namun hingga saat ini ia sudah melakukan pemeriksaan yakni 1 orang pelapor dan 2 orang saksi. Kita sudah ada bayangan atau titik terang dari kasus pembuangan bayi ini namun kita belum berani berkomentar sebelum bukti lengkap kita kantongi. Kita perkirakan pelakuknya dari luar kecamatan Kayangan. Sedangkan untuk perawatan lebih lanjut bayi tersebut kita rujuk ke puskesmas Tanjung yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap, “ tegasnya.
Lebih jauh ia mengatakan, saat ini sudah banyak warga sekitar yang ingin mengadopsi bayi malang tersebut, namun masih menunggu proses dan perkembangan lebih lanjut, disamping itu harus ada surat atau pun persyaratan khusus jika masyarakat ingin mengadopsi bayi tersebut. (Adam Gita Swara FM)
izin copy beritanya yah,,, thank,,,
BalasHapus