Jumat, 15 Januari 2010

"Maraqitta’limat" Mencetak Generasi Berimtaq

Bayan–Lombok Utara/Primadona Lombok: Mencetak genarasi yang beriman dan bertaqwa (imtaq) dan berpengetahuan serta terampil, merupakan visi yang diemban oleh Madrasah Ibtidaiyah Maraqitta’limat (MI-MT) Dusun Mandala Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Demikian dikatakan Kepala MI-MT Mandala, Saparwadi pada PRIMADONA LOMBOK ketika ditemui di ruang kerjanya (15/1) sore tadi. Menurutnya selain visi tersebut, juga keberadaan madrasah ini membina para siswanya untuk hidup hemat dengan menabung serta menjunjung kearifan lokal melalui pendidikan muatan lokal (mulok).

Visinya tersebut dikembangkan melalui misi yakni mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, membentuk kepribadian siswa yang beraklak dan berbudaya serta melatih siswa untuk terampil , berdaya saing dan dapat dipercaya.

Namun demikian, madrasah yang memiliki cita-cita mulia dan sudah memiliki kelas III ini masih mengalami kendala untuk mengembangkan lembaga pendidikan secara memadai. Karena disamping masih kekurangan ruang belajar, juga masih minimnya buku-buku panduan bagi para tenaga pendidikan seperti buku kurikulum KTSP dan buku panduan lainnya. “Kami memang sudah diberikan buku oleh pemerintah, tapi hanya buku penunjang pelajaran saja bagi para siswa, sementara buku kurikulumnya masih kurang”, ungkap Saparwadi.

“Selain itu sarana mubiler seperti meja - bangku juga masih banyak yang kurang, sehingga masih ada siswa yang duduk empat sampai lima orang dalam satu bangku, padahal yang efektif adalah dua orang per bangku”, tambah kepala sekolah yang masih kuliah di UNW Cabang Bayan ini.

Hal senada juga diakui oleh Mahirana seorang guru setempat, yang mengaku sekolah ditempatnya mengajar ini masih memiliki banyak kekurangan, seperti sarana penunjang olah raga dan alat praga untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Namun demikian semangat para guru dan siswa untuk untuk belajar tidak pernah kendur, sebab mereka yakin lambat laun pasti semua kekurangan akan bisa terpenuhi yang tentunya dengan bantuan pemerintah khusunya Departemen Agama dan Depdikbudnas”, yakin Mahirana.

MI MT yang didirikan pada tahun 2007 ini, baru memiliki dua ruang belajar, yang pembangunannya dibantu oleh pemerintah pusat dan swadaya masyarakat. Dan lembaga pendidikan ini hanya satu-satunya lembaga setingkat SD yang berdiri di Mandala yang termasuk dusun terpencil ini. Sementara jarak SD yang ada di Desa Bayan dari tempat berdirinya madrasah ini sekitar 4 km.

Sariadi, ketua Komita MI MT Mandala mengatakan, berdirinya madrasah ini karena mengingat jarak SD yang cukup jauh, sehingga setiap pada musim hujan seperti sekarang ini seringkali anak-anak tidak masuk sekolah. Karena melihat kondisi ini, maka didirikanlah MI MT pada tahun 2007 lalu. “Alhamdulillah sekarang sudah berjalan tiga tahun dengan jumlah siswa 50 orang dan tenaga pengajar 7 orang”, ungkapnya bersyukur.

Ungkapan yang sama juga dikemukakan Amak Joharni, pengurus yayasan Maraqitta’limat Mandala. “Kendali masih banyak kekurangan, namun semangat para tenaga pengajar dan para siswa yang belajar cukup membanggakan, walaupun honor para gurunya tidak seberapa bila dibandingkan dengan perjuangannya memajukan madrasah ini”, tuturnya.

Melihat semangat para pendidik ini, lanjutnya membuat dirinya bersama masyarakat terus melakukan upaya-upaya untuk melengkapi kekurangan sekolah. “Kami juga sangat berharap kepada pemerintah terutama pemerintah KLU untuk membantu madrasah ini, sehingga kedepan bisa lebih maju”, pintanya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar