Kamis, 06 Maret 2014

Yayasan Karya Lotara Tampung Siswa Miskin

Lombok Utara - Karya Lotara merupakan sebuah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Yayasan yang berdiri sejak tahun 2013  di Dusun Temuan Sari Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan ini berawal dari keprihatinan seorang warga yang bernama Amaq Karyanto (60) yang melihat banyak anak tamatan SD dan Madasrah Ibtidaiyah (MI) dan luluasan SLTP yang tidak dapat melanjutkan studinya ke janjang yang lebih tinggi, karena jarak sekolah dari tempat tinggalnya puluhan kilo meter.

Kondisi ini diperparah lagi dengan jalan yang berlubang karena belum diaspal. “Puluhan anak tamatan SD/MI tidak dapat melanjutkan studinya ke SLTP karena jarak sekolah terdekat sampai 7 km dari Temuan Sari. Demikian juga yang tamat SLTP tidak dapat melanjutkan studinya ke SLTA karena ketiadaan biaya. Kondisi memprihatinkan inilah yang membuat saya mewaqafkan tanah milik sebagai tempat mendirikan SMP dan SMA Yayasan Karya Lotara”, kata Amaq Karyanto.

Hal ini juga diakui oleh ketua yayasan Karya Lotara, Agus Karyanto, S.Sos, seperti yang diungkapkan pada acara peletakan batu pertama pembangunan dua ruang belajar untuk SMP dan SMA pada 6/3. Menurutnya, jarak SMP Negeri yang terdekat dari kampung penduduk 7 Km, sehingga banyak anak tamatan SD/MI yang dapat melanjutkan studinya dan berakhir pada drop out alias putus sekolah. Sementara bagi anak-anak yang melanjutkan ke SMP, setelah tamat juga tidak mampu meneruskan pendidikannya ke SMA, karena jarak SMAN terdekat sampai 15 km.

“Memang ada beberapa anak yang melanjutkan sekolah ke SMA, namun setelah bisa masuk mereka rata-rata minta dibelikan sepeda motor karena tidak kuat berjalan kaki, sementara kehidupan orang tuanya rata-rata petani yang hanya panen sekali setahun, sehingga lebih banyak anak-anak memilih berhenti karena kost  atau biaya pendidikannya cukup tinggi”, katanya.

SMP dan SMA Yayasan Karya Lotara, lanjut Agus dibuka pada tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa SMP 26 orang dan siswa SMA 25 orang yang dididik oleh 17 tenaga pengajar yang mengharapkan HONDA (Honor Dari Allah). “Sebelum bangunan ini selesai para siswa belajar di gedung madrasah ibtidaiyah yang tidak jauh dari lokasi pembangunan ini”, jelasnya.

Pada awal berdirinya kedua lembaga pendidikan ini, sambung Agus, para guru masuk kampung mencari siswa baru. Dan setiap orang tua yang memiliki anak yang tamat SD/MI dan yang tamatan SMP yang tidak mampu melanjutkan studinya ketika ditawari masuk sekolah rata-rata menjawab tidak mampu membayar biaya sekolah. Namun setelah dijelaskan, bahwa kedua lembaga pendidikan ini tidak memunngut biaya sepeserpun kepada siswa, barulah para rang tua mau memasukkan anaknya sekolah.

“Kedua lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Karya Lotara ini menggartiskan semua siswa, bahkan dua ruang kelas yang dibangun sekarang ini adalah murni dari hibah ayah kami, Amak Karyanto termasuk tanah seluas 40 are”, kata Agus.

Terkait soal pendidikan, menurut Agus itu bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah akan tetapi adalah tanggungjawab kita bersama sebagai anak bangsa. “Jadi sekolah ini bukan sebagai tandingan sekolah setingkat SLTP dan SLTA, akan tetapi bagaimana kita memudahkan akses pendidikan untuk masyarakat. Dan sumber siswa sekolah ini ada di 7 dusun yang jauh dari pusat kota desa”, tegasnya.

Sementara camat Bayan, Sahti, MPd dalam kesempatan peletakan batu pertama memberikan apresiasi kepada ketua yayasan Karya Lotara yang peduli akan pendidikan bagi warga yang jauh dari pusat kota. “Saya mengapresiasi kepada pengurus yayasan ini, karena telah berjuang bersama masyarakat untuk mendirikan SMP dan SMA sebagai tempat menampung para siswa yang kurang mampu, dan ini merupakan perbuatan yang sangat mulia”, katanya.

Sedangan Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu yang diwakili Kabag Kepegawean Setda KLU, Tutik Hidayati, SIP dalam sambutannya minta kepada para siswa SMP dan SMA untuk belajar dengan tekun hingga ke perguruan tinggi. “Saya minta kepada para siswa jangan sampai putus sekolah, dan hindari nikah dini. Demikian juga kepara para petugas KUA dan tokog masyarakat jangan sampai manupulasi usia dalam pernikahan, biarkanlah anak-anak ini untuk terus belajar”, pintanya.

Diakhir acara, ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Bayan, Rizal Bapadal, SPd menyerahkan bantuan 40 stel pakaian kepada siswa-siswi SMP Karya Lotara yang dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung SMP dan SMA yayasan Karya Lotara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar