Home
MATARAM - Puluhan massa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Masyarakat Peduli Transfarasi datangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB di jalan Langko Mataram, Senin (11/11) pagi. Mereka menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Kejati terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi di kabupaten Lombok Barat (Lobar).
Dalam aksi yang dikoordinir oleh Abdul Madjid tersebut massa menuntut kejelasan dan keseriusan Kejaksaan dalam mengusut kasus dugaan SPPD Fiktif yang diduga dilakukan oleh Wakil Bupati Lobar, HM. "Kami datang untuk mempertanyakan keseriusan pihak kejaksaan dalam mengusut kasus ini", kata Adnan salah satu orator ketika menyampaikan orasinya di depan kantor Kejati NTB.
Menurut massa aksi kasus dugaan SPPD fiktip tersebut telah dilaporkan awal tahun 2013 lalu, namun kasus tersebut dinilainya jalan ditempat. Karena itu, dengan kedatangan massa yang menyuarakan kasus tersebut, pihak Kejaksaan akan terus mengusut kasus yang diduga dilakukan oleh HM.
"Kejaksaan pernah memeriksa HM, akan tetapi sampai akhir jabatannuya, kasus tersebut hilang tanpa kabar", kata koordinator aksi Abdul Madjid.
Dalam aksinya massa juga membawa spanduk yang bertuliskan, "Tangkap dan adili koruptorn" tidak itu saja massa juga membawa keranda mayat yang dianggap sebagai simbol agar penegakan hukum tidak mati.
Menanggapi aksi tersebut ketua tim penyidik kasus tersebut sempat menemui massa aksi, kepada massa aksi ketua tim penyidik, LA Kamis SH mengakui bahwa kasus ini pernah dilaporkan ke pihak Kejaksaan. "Karena hampir bersamaan dengan pemilukada Lobar, jadi ada SOP untuk tidak memeriksa saat pemilukada", terangnya.
Menurutnya terkait hal tersebut, kemudian pihaknya melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan perjalanan, seperti pemeriksaan maskapai penerbangan. "Kasus ini memang dalam proses dari penyelidikan ke pinyidikan, semoga ada bukti lanjutan supaya bisa segera meningkat", harapnya.
Aksi yang berlangsung dengan damai dan tertib ini dikawal oleh sejumlah personil kepolisian dari Polres Mataram. (joko) Sumber berita dan poto : www.mataramnews.co.id
Dalam aksi yang dikoordinir oleh Abdul Madjid tersebut massa menuntut kejelasan dan keseriusan Kejaksaan dalam mengusut kasus dugaan SPPD Fiktif yang diduga dilakukan oleh Wakil Bupati Lobar, HM. "Kami datang untuk mempertanyakan keseriusan pihak kejaksaan dalam mengusut kasus ini", kata Adnan salah satu orator ketika menyampaikan orasinya di depan kantor Kejati NTB.
Menurut massa aksi kasus dugaan SPPD fiktip tersebut telah dilaporkan awal tahun 2013 lalu, namun kasus tersebut dinilainya jalan ditempat. Karena itu, dengan kedatangan massa yang menyuarakan kasus tersebut, pihak Kejaksaan akan terus mengusut kasus yang diduga dilakukan oleh HM.
"Kejaksaan pernah memeriksa HM, akan tetapi sampai akhir jabatannuya, kasus tersebut hilang tanpa kabar", kata koordinator aksi Abdul Madjid.
Dalam aksinya massa juga membawa spanduk yang bertuliskan, "Tangkap dan adili koruptorn" tidak itu saja massa juga membawa keranda mayat yang dianggap sebagai simbol agar penegakan hukum tidak mati.
Menanggapi aksi tersebut ketua tim penyidik kasus tersebut sempat menemui massa aksi, kepada massa aksi ketua tim penyidik, LA Kamis SH mengakui bahwa kasus ini pernah dilaporkan ke pihak Kejaksaan. "Karena hampir bersamaan dengan pemilukada Lobar, jadi ada SOP untuk tidak memeriksa saat pemilukada", terangnya.
Menurutnya terkait hal tersebut, kemudian pihaknya melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan perjalanan, seperti pemeriksaan maskapai penerbangan. "Kasus ini memang dalam proses dari penyelidikan ke pinyidikan, semoga ada bukti lanjutan supaya bisa segera meningkat", harapnya.
Aksi yang berlangsung dengan damai dan tertib ini dikawal oleh sejumlah personil kepolisian dari Polres Mataram. (joko) Sumber berita dan poto : www.mataramnews.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar