Rabu, 29 Agustus 2012

Panti Asuhan Nurul Islam Santong Minim Sarana dan Prasarana

Lombok Utara - 60 orang anak yatim piatu tampak duduk bersila diatas terpal. Mereka duduk berjejer sambil mendengarkan ceramah halal-bi halal dari pimpinan pusat Yayasan Maraqitta’llimat, TGH. Hazmi Hamzar yang diawali dengan kata pengantar oleh ustdz Saparwadi LC.

“Panti Asuhan (PA) ini berdiri pada tahun 1990, yang pada awalnya menempati rumah salah seorang warga yaitu rumah almarhum Bapak Ibrahim. Dan pada tahun 1992, PA yang diberinama Nurul Islam ini mendapat hibah sebidang tanah dari pimpinan Yayasan Maraqitta’limat provinsi Nusa Tenggara Barat”, ungkap Saparwadi, LC mengawali pengantarnya didepan ratusan jama’ah yang menghadiri acara halal bi halal, Rabu sore (29/8) di gedung Madrasah Tsnawiyah Maraqitta’limat Desa Santong Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.

Kendati sudah 22 tahun berdiri, lanjut Saparwadi yang alumni Al-Azhar Mesir ini, namun PA Nurul Islam masih memiliki sarana dan prasaranan yang belum memadai. Ini dapat dillihat dari jumlah asrama yang dimiliki, yaitu hanya dua asrama tempat tidur yang ditempati oleh 60 anak yatim piatu yang terdiri dari dari 40 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Tempat asrama antar perempuan dan laki-lakipun hanya dipisah dengan skat tembok.

“Memang kondisi ini cukup memprihatinkan, tapi kita mau bilang apa, memang inilah kemampuan pengurus dan masyarakat  sekitar yang belum mampu membangun asrama panti yang memadai. Jadi dalam hal ini kita harapkan dukungan dari semua pihak untuk bisa mengulurkan tangan membantu anak-anak asuh kami”, kata Saparwadi berharap.

Hal ini juga diakui oleh pimpinan pusat Yayasan Maraqitta’limat (Yamtia) NTB, TGH. Hazmi Hamzar. Mengurus anak-anak yatim memang cukup berat, karena selain memikirkan makan dan minum sehari-hari serta biaya pendidikannya, juga perlu dipikirkan asramanya. “Tapi kita yakin semua hal ini Allah pasti akan membantu kita mengatasinya”, kata Tuan Guru yang juga anggota DPRD NTB dari praksi Partai Persatuan Pembangunan ini.

Untuk mengatasi biaya pendidikan anak-anak yatim ini, pihak yayasan Maraqitta’limat sudah mendirikan beberapa lembaga pendidikan, yaitu Diniyah Islamiyah, Madrasah Tsanawiyah dan SMK Pertanian dan  Perkebunan. “dari lembaga pendidikan inilah kita harapkan para anak yatim dan piatu serta anak-anak kurang mampu dapat mengecap ilmu yang bukan saja bermamfaat untuk dirinya namun juga bermamfaat untuk masyarakat secara umum”, kata H. Hazmi Hamzar.

Dikatakan, Yamtia sekarang ini sudah memiliki 60 lembaga pendidikan, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi yang tersebar di provinsi NTB serta beberapa willayah di Indonesia. Sedanghkan jumllah anak yatim piatu yang diasuh yayasan yang didirikan oleh almarhum TGH. Zainuddin Arsyad Mamben Lombok Timur ini berjumlah sekitar 5000 orang.

Menyoroti Indek Pembangunan Manusia di NTB, menurut H. Hazmi Hamzar, kita masih berada diurutan 32 dari 33 provinsi di Indonesia. “Bila menyebut kemiskinan, kesehatan dan kebodohan, tentu terima tidak terima orang akan menyebut NTB, dimana angka kemiskinan dan kesehatan masyarakatnya masih tinggi. Demikian juga dengan angka IPMnya yang masih bertengger diurutan ke 32”, katanya.

Untuk ikut membantu pemerintah mengangkat nama NTB dari berbagai persoalan tersebut, Yamtia terus berupaya mendidirkan lembaga pendidikan terutama ditempat-tempat yang memang tidak memiliki lembaga pendidikan. “Khusus untuk perguruan tinggi, Yamtia sudah memiliki tiga perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar di Lombok Timur, Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan yang memiliki dua jurusan yaitu PG-SD dan sarjana PG-PAU di kabupaten Lombok Utara serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) jurusan perbankkan Syari’ah di Lombok Timur”, jelasnya.

Sementara Kasi Kesra Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, Edy Sutrisno dalam sambutannya memaparkan hikmah silaturrahmi setelah menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh yang kemudian dilanjutkan dengan shalat Idul Fitri dan halal bi halal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar