Rabu, 03 Oktober 2012

KLU Mampu Kurangi Gizi Buruk

Lombok Utara - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) kerjasama dengan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat, mampu mengurangi angka penderita gizi buruk/kurang hingga dibawah 5 persen dari total penduduk disamping karena rendahnya  prosentase kematian ibu dan bayi yang dinilai telah berhasil cukup signifikan.
Atas keberhasilannya ini mengundang minat sejumlah daerah lain untuk datang melakukan study banding ke daerah ini. Salah satunya kabupaten Bandung Jawa Barat yang datang pada jumat lalu.
Sejumlah inovasi program penanggulangan gizi buruk dan langkah perbaikan kualitas kesehatan masyarakat yang diterapkan pemda lombok utara seperti, revitalisasi peran posyandu dan kader serta gerakan sumbangan satu juta telur untuk warga penderita kurang gizi, juga menjadi acuan menarik bagi pemerintah kabupaten Bandung. 
“Ada banyak hal terkait keberhasilan konsep program KLU dalam penanganan gizi buruk yang ingin kami pelajari. Disamping memang peran serta pemerintahnya yang pro aktif dalam mendorong keterlibatan semua unsure,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dr Ahmad Kustiadi. 
Dikatakannya, jika dilihat dari persentase jumlah penderita gizi buruk/gizi kurang di kabupaten bandung tidak terlalu signifikan. Tidak lebih dari 8 persen. Termasuk dengan angka kematian ibu dan bayi, yang hanya sekitar34 kasus kematian per 1000 persalinan. 
Lebih lanjut, persoalan kesehatan di Bandung dinilainya lebih komplek. Dengan indikator tingginya jumlah penduduk yang mencapai 3,2 juta jiwa.  Tidak hanya persoalan belum terbangunya sinergisitas dilintas skpd terkait peningkatan kapasitas dan kualitas kesehatan masyarakat setempat, juga disebabkan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan.
Sementara, Kadikes Lombok Utara dr. Benny Nugroho pada  kesempatan yang sama mengatakan, selama ini daerah telah membentuk tim kewaspadaan pangan dan gizi yang beranggotakan seluruh dinas SKPD.
“selama ini pemerintah telah berupaya membangun konsep program yang bersifat kolektif. Dengan melibatkan seluruh skpd. Salahs atunya juga dengan memberikan forsi anggran yang lebih besar untuk penanganan maslah kesehatan di daerah ini,” tandasnya. (PD)/ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar