Rabu, 20 Juni 2012

Dampak Musim Kemarau

Lombok Utara - Dampak nyata musim kemarau adalah menurunnya debit air. Sebut saja misalnya air PDAM yang pada musim hujan tidak pernah macet, namun ketika musim kemarau airnya sering macet.

Pendapat ini dikemukakan pendengar Radio Komunitas Primadona FM, pada program acara “Gado-Gado Ngetop” 20/6 yang mengambil tema “Dampak Musim Kemarau, yang didukung oleh Talasukma dan Program Ford.

Program acara yang diasuh Embak Nia ini mulai pukul 20.00 – 22.00 wita dan mendapat respon oleh puluhan pendengar yang berasal dari Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara.

Selain dampak kekurangan air bersih, menurut Egar,  juga musim kemarau berdampak pada banyaknya pohon yang mati dan jalan berdebu  sehingga sering menimbulkan penyakit pernafasan seperti flu dan lainnya.

Sementara Maswadi dari Dusun Lengkukun Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun mengaku, sejak kemarau tiba, warga sekitar harus rela berjalan kaki hingga 3 kilometer untuk hanya mengambil air bersih.

Dan kekurangan air bersih ini sudah berkali-kali disampaikan ke pemerintah Kabupaten Lombok Timur, namun hingga sekarang ini belum juga mendapat respon.

Selain itu menurunnya debit air ini dampak dari penebangan kayu penyerap air secara liar oleh oknum yang kurang bertanggungjawab.

Karenanya puluhan penelpon, baik yang berasal dari Lotim ataupun KLU meminta kepeda  pemerintah untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi musim kemarau sekarang ini, termasuk melakukan pengawasan hutan agar tidak terjadi illegal loging.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar