Senin, 16 April 2012

Bupati KLU Pantau Pelaksanaan UN Di Hari Pertama, Tiga SMA Ditanjung, Sempat Ditunda 45 Menit

Lombok Utara (Rumah Alir)- H.Djohan Sjamsu,SH., didampingi kepala dinas Dikbudpora secara khusus melakukan pemantauan disejumlah sekolah penyelenggara UN diwilayah kecamatan Tanjung dan Gangga dihari pertama Pelaksanaan Ujian Nasional, senin (16/4) kemarin.

Kunjungan pertama rombongan bupati dilakukan di SMA 1 dan SMKN 1 Gangga, setelah itu dilanjutkan ke beberapa sekolah menengah dikecamatan Tanjung. Dari hasil pantauan itu pelaksanaan Ujian Nasional dihari pertama bagi sebanyak 2.163 siswa SMA/MA dan SMK di empat subrayon wilayah lombok utara secara umum berjalan lancar.

Namun di SMA 1dan MA Kalijaga Tanjung, pada jam pertama UN, pihak sekolah sempat menunda UN selama 45 menit, akibat terjadi kesalahan distribusi naskah/teks soal-soal UN yang disebabkan tertukarnya soal mata pelajaran IPS dengan Bahasa Indonesia.

Akan tetapi kejadian itu tidak mengganggu aktivitas para siswa peserta ujian, karena pihak sekolah segera menukar teks soal itu dengan kawalan ketat aparat kepolisian setempat.

Disela kunjungan kesekolah penyelenggara UN itu, bupati KLU H.Djohan Sjamsu kepada Rumah Alir mengatakan, Ujian Nasional merupakan bagian terpenting dari proses menuju kelulusan sekolah. Karena nya diharapkan agar para siswa bersungguh-sungguh melaksanakan UN.

“Ujian Nasional, adalah momentum penentu kelulusan sekolah yang terakhir bagi siswa sekolah, karena itu dibutuhkan konsentrasi penuh, sungguh-sungguh dan ketelitian para siswa dalam menhadapai UN,” kata Bupati.

Bupati juga menghimbau agar para siswa peserta UN, tidak mempercayai jika ada tersebar bocoran kunci jawaban via sms. Adanya pengawas satuan pendidikan dari universitas mataram juga diminta agar lebih ketat dan mendeteksi adanya kunci jawaban palsu tersebut. Para

“isu bocoran kunci jawaban, memang selalu ada tiap ada UN, namun sangat kami harapkan, agar anak-anak jangan mempercayai nya, karena itu jelas palsu yang dibuat oknum tak bertanggung jawab. Kita juga minta agar para pengawas perguruan tinggi lebih ketat, dan mendeteksi potensi adanya kunci jawaban itu,” pinta bupati.

Dikatakan bupati, disamping secara kuantitatif  jumlah kelulusan siswa diharapkan terus bertambah, secara kualitas hasil UN juga diharapkan lebih meningkat, demi perbaikan kualitas SDM masyarakat. (adGsfm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar