Sabtu, 21 Januari 2012

Tapal Batas Wilayah “KLU-LOBAR” Kembali Memanas

Lombok Utara, RumahAlir.or.id - Persoalan tapal batas antara Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Utara (Lobar-KLU) kembali memanas dan memicu reaksi kalangan DPRD dan para elit Pemda KLU.

Pasalnya pemda Lobar mendirikan spanduk/baliho bergambar Bupati dan Wabup yang berjarak sekitar dua puluh meter masuk di wilayah territorial Lombok utara. Ketua komisi I DPRD Lombok utara, Jasman Hadi menilai, pemda lobar tidak konsisten dan telah melanggar kesepakatan batas wilayah yang dapat merusak hubungan antara kedua kabupaten.

Politisi partai Hanura itu juga, menyatakan, Bupati Lobar tidak menggunakan etika politik, dengan menunjukan superioritas nya demi kepentingan politik 2014 mendatang, padahal salama ini masyarakat Lombok utara, begitu banyak mengalah soal batas wilayah yang banyak dicaplok Lombok barat.

Ditegaskan, sikap elit pemda KLU yang membiarkan aksi pemda lobar yang dinilai sebagai bentuk invasi dan mencoreng integritas daerah Lombok utara. Terkait pendirian baliho/spanduk bupati lobar dikawasan Pusuk itu, wakil bupati Lombok utara, H. Najmul Akhyar yang dikonfirmasi media juga turut menyayangkan tindakan tersebut. Meski demikian ia menyatakan, pemda KLU akan tetap menyelesaikan batas wilayah secara kekeluargaan dan musyawarah.

Warga KLU-pun juga sangat menyayangkan tindakan para elit Lombok Barat yang mendirikan baliho. "KLU selama ini selalu mengalah, tetapi bila hal ini dibiarkan, tentu tidak menutup kemungkinan akan mengundang reaksi dari masyarakat Dayan gunung", ungkap puluhan warga KLU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar