Senin, 30 Januari 2012

PUTING BELIUNG HANTAM 52 RUMAH DI LOMBOK UTARA

Mataram, 30/1 (ANTARA) - Angin puting beliung menghantam tiga Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang mengakibatkan sedikitnya 52 unit rumah roboh, dan satu orang siswa SD tewas setelah tertimpa pohon tumbang.

"Kejadiannya pada Minggu (29/1) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara Heriyanto, ketika dihubungi dari Mataram, Senin.
     
Ia mengatakan, data yang dihimpun petugas BPBD Lombok Utara, rumah yang roboh dihantam angin puting beliung tercatat sebanyak 52 unit, yakni sebanyak 25 unit rumah rusak berat, dan 27 unit rumah rusak ringan.
     
Puluhan rumah itu menyebar di Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan dan Bayan. Penghuninya sementara ini mengungsi ke lokasi penampungan sementara di tanah datar.
     
"Lokasi terparah di Desa Selengen, Kecamatan Kayangan, ada 21 unit rumah yang roboh. Lokasi lainnya di Desa Salut dan Desa Dangiang," ujarnya.
     
Angin puting beliung juga melanda Desa Mumbul Sari dan Akar-akar, tercatat empat unit rumah rusak berat, dan delapan rumah rusak sedang.
     
Sementara di Kecamatan Gangga, angin puting beliung hanya menerjang Desa Bentek, dengan empat rumah yang porak-poranda. Namun seorang siswa kelas IV SD Bentek, bernama Jaka, tewas tertimpa pohon kemiri. 
     
"Anak itu tertimpa pohon kemiri saat berada di luar rumah. Kebetulan ia sedang berada di bawah pohon kemiri yang tumbang tertiup angin," ujarnya. 
     
Heriyanto mengakui, pihaknya sudah membangun tenda pengungsian di Desa Selengen, untuk menampung warga korban angin puting beliung itu. Sejumlah warga memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
     
Bantuan untuk para korban juga sudah disalurkan, seperti beras sebanyak 15 kilogram untuk masing-masing keluarga, mie instant, dan ikan kaleng, yang bersumber dari Dinas Sosial Kabupaten Lombok Utara.
     
"Menurut informasi, sore ini  akan ada bantuan dari Palang Merah Indonesia berupa kantung tidur dan selimut. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan obat-obatan meski sejauh ini warga yang mengungsi belum ada yang mengeluhkan penyakit apapun," ujarnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar