LOMBOK UTARA - Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI), Misajip, warga desa Sukadana Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih terdampar di Jakarta, bahkan ia minta kepada orang tuanya untuk dikirimi uang sebagai biaya pulang.
Demikian dikatakan Dedy Setiawan, tetangga Misajip ketika menerima telpon dari korban beberapa waktu lalu.
“Misajip mengaku dirinya berangkat menjadi CTKI melalui salah satu PT PJTKI yang beroprasi di KLU, namun setelah sampai di Jakarta Misajip ditelantarkan, bahkan hanya diberikan makan sekali seminggu”, kata Dedy.
Ketika ditanya nama PJTKI yang memberangkatkan dan tempatnya di Jakarta, Dedy mengaku tidak tau. “Namanya saja orang awam, mereka tidak tau nama PJTKI yang memberangkatkan, apalagi tempatnya tedampar di Jakarta, karena Misajip baru pertama keluar daerah”, jelas Dedy.
Namun yang pasti, sambungnya, Misajip berangkat setelah lulus medical di Lombok. Dan setelah sampai di Jakarta, malah pihak PJTKI meminta korban medical ulang dan tidak lulus.
“Misajip berangkat sebulan yang lalu, dan baru beberapa hari dia nelpon ke keluarganya di Sukadana dan minta dikirimi uang untuk biaya pulang, dan hap yang digunakan nelpon hp pinjaman dari temannya, sehingga pihak keluarga sulit menghubunginya kembali”, pungkasnya.
Demikian dikatakan Dedy Setiawan, tetangga Misajip ketika menerima telpon dari korban beberapa waktu lalu.
“Misajip mengaku dirinya berangkat menjadi CTKI melalui salah satu PT PJTKI yang beroprasi di KLU, namun setelah sampai di Jakarta Misajip ditelantarkan, bahkan hanya diberikan makan sekali seminggu”, kata Dedy.
Ketika ditanya nama PJTKI yang memberangkatkan dan tempatnya di Jakarta, Dedy mengaku tidak tau. “Namanya saja orang awam, mereka tidak tau nama PJTKI yang memberangkatkan, apalagi tempatnya tedampar di Jakarta, karena Misajip baru pertama keluar daerah”, jelas Dedy.
Namun yang pasti, sambungnya, Misajip berangkat setelah lulus medical di Lombok. Dan setelah sampai di Jakarta, malah pihak PJTKI meminta korban medical ulang dan tidak lulus.
“Misajip berangkat sebulan yang lalu, dan baru beberapa hari dia nelpon ke keluarganya di Sukadana dan minta dikirimi uang untuk biaya pulang, dan hap yang digunakan nelpon hp pinjaman dari temannya, sehingga pihak keluarga sulit menghubunginya kembali”, pungkasnya.
 
 Home
 Home 
Permasalah TKI seharusnya segera diatasi oleh pemerintah.
BalasHapus